Kawasan Bebas Motor, Beneran Ngurangin Macet Nggak Sih?

kawasan bebas motorHai guys, buat tugas pidas kali ini, gue mau ngebahas seputar keputusan gubernur yang terbaru, yaitu kawasan bebas motor dari mulai jalan M.H. Thamrin sampai Medan Merdeka Barat. Sebenernya, itu efektif nggak sih?

Kita semua tau, seputaran sudirman itu jalan yang macet banget. Apalagi jam kantor, 2 km bisa ditempuh dengan waktu 1 jam. So, sebagai gubernur yang salah satu visi dan misinya adalah mengurangi kemacetan di ibukota, maka Ahok mikirin cara yang cepat, tepat, dan efisien menurut dia, yaitu dengan cara menetapkan jalan M.H. Thamrin sampai Medan Merdeka Barat sebagai kawasan bebas motor.

Well, sedikit sharing nih. 2 minggu lalu, gue coba jalan ke daerah senayan-sudirman. Dan kebetulan itu hari selasa, which is weekdays. Gue sendirian kesana karena emang ada keperluan, dan gue kesana naik mobil. Untuk menghindari macetnya jakarta, akhirnya gue lewat belakang, dan tembus samping Sarinah. And guess what? Gue kejebak macet 1,5 jam disana. Awalnya gue kira mungkin cuma karena persimpangan, tapi ternyata gue salah, penyebab macetnya karena banyak motor parkir disamping Sarinah. Gue bingung banget kenapa banyak motor parkir disini, dan ternyata gue baru inget, peraturan kawasan bebas motor mulai berlaku.

Pas masuk daerah Bunderan HI-Sudirman, gue mulai memperhatikan jalanan sekitar gue. Dan yap, ternyata efeknya lumayan banget buat ngurangin kemacetan di daerah situ. Biasanya banyak motor yang nyelip sana-sini, sekarang mobil-mobil bisa aman sejahtera dari gesekan motor yang suka nyelip di celah-celah mobil yang sempit banget. Dan gue rasa kondisi jalan jadi lebih teratur, lebih enak dilihat, ya walaupun masih padet sih.

Sampe rumah, gue cerita ke bokap gue tentang kawasan bebas motor tadi. Dan akhirnya gue, nyoakp, dan bokap gue berdiskusi tentang keputusan gubernur yang satu ini. Nyokap gue bilang “Ya bagus dong, sudirman-HI jadi lebih teratur, nggak terlalu macet juga jadinya. Yang paling pening sih nggak ada motor yang seliweran nggak tau aturan, jadi bikin pengemudinya juga nggak makin stress”. Bokap gue juga setuju sama keputusan itu, tapi tibatiba dia bilang gini “kamu bilang tadi di sarinah banyak motor parkir sembarangan yang bikin macet ya? Loh berarti sama aja dong, itu kaya Cuma mindahin titik macet. Ahok Cuma perhatiin daerah protokol 1, dia nggak perhatiin daerah daerah disekitarnya, liat aja efeknya, iyasih daerah situ jadi rapih dan lebih tertata, tapi coba liat deh daerah sekitarnya, makin berantakan garagara motor banyak parkir sembarangan” dan gue fikir, omongan bokap gue ada benernya juga sih. Setelah kita berdiskusi, akhirnya kita berfikir, pemda udah punya fasilitas shuttle, busway, dan kendaraan umum lainnya yang pengendara motor bisa gunakan. Nah, yang jadi masalah berarti Cuma 1, yaitu lahan parkir.

Dinas perhubungan DKI bilang “kami telah menunjuk 12 gedung disekitar kawasan itu sebagai tempat parkir alternatif bagi kendaraan roda 2, yaitu Carrefour Duta Merlin, The City Tower, Gedung jaya, Skyline building, Sarinah, Gedung BII, Wisma Kosgoro, Plaza Permata, Gedung Oil, Wisma Nusantara, Grand Indonesia, dan IRTI Monas,” Namun, tempat parkir di 12 gedung tersebut Cuma bisa menampung motor karyawan dan tamu. Pengelola gedung nggak sanggup ngasih tempat untuk tambahan kendaraan lain.

Kita ambil contoh gedung sarinah. Pengelola gedung sarinah bilangkalau mereka Cuma bisa menampung kirakira 75 motor tambahan, karena lapangan parkir motornya selalu penuh sama kendaraan tamu dan karyawan mereka. Pengelola gedung bingung harus berbuat apa karna lahan yang emang ngga bisa diapa-apain lagi alias terbatas. Padahal, pengendara motor yang bakal kena imbas peraturan baru ini jumlahnya bisa ribuan, lho. Dan satulagi, di Plaza Permata, tempat parkirnya punya kapasitas 180 motor,tapi hampir setiap hari 80% selalu penuh buat motor tamu dan karyawan mereka.

Jadi, sebenernya ketetapan yang Ahok buat itu tepat nggak sih? Menurut gue pribadi sih, bakal sempurna kalo ditambah lahan parkir yang memadai, jadi nggak ada lagi lahan parkir liar yang justru malah bikin macet dan berantakan.

Segitu dulu deh dari gue, semoga aja Ahok dan pemerintah bisa mewujudkan DKI Jakarta sebagai kita yang lebih baik deh ya, terutama masalah kemacetan yang bikin pusing banget. Bye 😀

 

Hanna Ovelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *