Secara etimologi kata “pahlawan” berasal dari Bahasa Sanskerta “phala” yang bermakna hasil atau buah. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pahlawan dimaknai sebagai orang yang menonjol keberanian serta pengorbanannya dalam membela kebenaran. Pahlawan juga disebut sebagai pejuang yang gagah berani. Dalam Bahasa Inggris pahlawan disebut sebagai “hero” yang diberi arti satu sosok legendaris dalam mitologi yang dikarunai kekuatan yang luar biasa, keberanian, dan kemampuan.
Setiap orang pasti pernah menjadi pahlawan dapat setiap situasi yang ada, namun berbeda dengan Pahlawan Nasional. Pahlawan Nasional merupakan gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang berjuang melawan penjajahan yang telah gugur di medan peperangan sehingga masa hidupnya meninggalkan sesuatu yang bermakna bagi Negara. Pahlawan Nasional telah memberikan kontribusi yang sangat besar dan berarti bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai seorang pahlawan harus memiliki sikap cinta tanah air untuk memperjuangkan Bangsa Kita, Bangsa Indonesia. Jika seorang pahlawan tidak memiliki sikap cinta tanah air bagaimana mereka ingin memperjuangkan kemerdekaan. Mereka juga harus memiliki sikap pantang menyerah dan tahan akan penderitaan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang mereka inginkan. Pahlawan Pahlawan Indonesia memperjuangkan kemerdekaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu menjadi bangsa yang Merdeka. Pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama sama. Pahlawan akan mengorbankan segalanya untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia dengan melakukannya secara bersama sama untuk berjuang dan saling menguatkan untuk meraih kemerdekaan.
Salah satu Pahlawan yang sangat berkontribusi bagi Negara Indonesia adalah Jenderal Soedirman. Jenderal Sudirman adalah pejuang kemerdekaan. Beliau adalah seorang perwira tinggi Tentara Indonesia yang lahir pada tanggal 24 Januari 1916 di Purbalingga. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi.
Perjuangan perjuangan Jenderal Soedirman antara lain menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di Indonesia. Jenderal Sudirman mendapat pendidikan modern yang dimulai dari HIS (Holands Inlanderschce School) dan MULO (Meer Uitgebreid Leger Onderwijs). Didalam pengalaman militer Soedirman berawal menjadi anggota LBD (Lucht Besherming Dienst) dan menjadi anggota PETA (Pembela Tanah Air).
Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, memberikan semangat para pemimpin dan bangsa Indonesia seluruhnya untuk mulai berjuang keras untuk mempertahankan kemerdekaan itu. Jenderal Besar Soedirman merupakan pahlawan yang pernah berjuang untuk merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajahan. Jenderal Soediman berjuang memperjuangkan kemerdekaannya Indonesia dengan segala kekurangan keadaan pasukan dan melemahnya kesehatannya, namun rasa cinta terhadap bangsa Indonesia yang merdeka memicu semangatnya untuk tetap berjuang dalam keadaan apapun. Selain sebagai tokoh perjuangan yang handal beliau juga merupakan sosok yang Islami dari Muhammadyah dan juga seorang guru teladan yang baik dan amanah. Dalam lingkungan militer, Jenderal Soedirman merupakan sosok yang mampu menjadi pendingin dan pemberi semangat dalam kegentingan pasukannya dari ancaraman bangsa Barat. Soedirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima dan Jendral RI yang pertama dan termuda.
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada tanggal 17 Agustus 1945, situasi negara mulai tidak aman karena datangnya pasukan sekutu ke Indonesia yang diboncengi oleh NICA (Nederlands Indies Civil Administration), yaitu organisasi semi militer yang bertugas mengembalikan pemerintahan sipil dan hukum pemerintah kolonial Hindia Belanda pasca kekalahan pasukan Jepang di wilayah Hindia Belanda (Indonesia) seusai Perang Dunia II. Sebagai bentuk antisipasi, pada tanggal 5 Oktober 1945 Pemerintah RI membentuk Tentara Keselamatan Rakyat (TKR). Kemudian disempurnakan menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI). Selanjutnya Jenderal Sudirman ditetapkan oleh Presiden Sukarno sebagai Panglima TRI. Pada masa revolusi fisik, di kalangan masyarakat juga terbentuk badan-badan perjuangan bersenjata. Diantara kekuatan bersenjata yang ada, tidak jarang terjadi bentrok secara fisik, sehingga dikhawatirkan bisa terjadi perpecahan di kalangan bangsa Indonesia yang dapat melemahkan kekuatan pertahanan Negara. Kepemimpinan Sudirman dalam menyelesaikan permasalahan tersebut membuahkan hasil yang sangat berarti, yakni terintegrasikannya seluruh kekuatan bersenjata menjadi organisasi TNI. Selain itu, kepemimpinan Sudirman dalam mengatur strategi perang melawan tentara sekutu-Belanda juga membuat pasukan musuh terdesak dan mengalami kekalahan.
Dengan kita melihat perjuangan Jenderal Soedirman kita bisa melihat bahwa seorang pahlawan memiliki tanggung jawab yang besar dan pasti tidak semua orang bisa melakukannya. Perjuangan perjuangan Jenderal Soedirman yang sangat amat bisa dibanggakan, dengan dari itu dibuatlah suatu monument bahkan sampai dibuat kawasan yang diberi nama Jenderal Soedirman untuk mengenang jasa dan perjuangan dari Jenderal Soedirman. Patung Jenderal Sudirman adalah salah satu patung yang berada di Jakarta tepatnya di kawasan Dukuh Atas, depan Gedung BNI, Jalan Jenderal Sudirman. Patung ini memiliki tinggi keseluruhan 12 meter dan terdiri atas tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunaryo. Patung tersebut diresmikan pada tanggal 16 Agustus 2003 pada saat HUT RI ke 476 Jakarta. Selain itu terdapat kawasan yang diberi nama Jalan Jenderal Soedirman, Jalan Jenderal Soedirman adalah nama salah satu jalan utama Jakarta dan merupakan pusat bisnis kota Jakarta. Pemberian nama Jenderal Soedirman sebagai bentuk apresiasi kepada Jenderal Soedirman atas perjuangannya memperjuangkan kemerdekaan.
Setelah disebutkan perjuangan dan bentuk bentuk apresiasi Jenderal Soedirman, kita semakin sadar bahwa keberadaan atau peran beliau sangat amat membantu untuk memerdekakan Bangsa Kita, Bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda sudah sepatutnya kita mencontoh nilai nilai baik dari Jenderal Soedirman dan diaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari.
Daftar Pustaka :
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/sejarah/article/view/1149
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih/article/view/19720
https://id.wikipedia.org/wiki/Soedirman
https://id.wikipedia.org/wiki/Patung_Jenderal_Sudirman
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Jenderal_Sudirman,_Jakarta