Kalau dengar kata inspirasi, yang muncul di benak gue adalah lagu Long Live-nya Taylor Swift.
Siapa sih yang tidak kenal Taylor Swift? Penyanyi bernama lengkap Taylor Alison Swift dengan genre country pop, berusia 26 tahun, dan kelahiran Amerika Serikat itu memang terkenal tidak hanya di negaranya, bahkan di mancanegara. Ia adalah inspirasi bagi banyak orang, dari kalangan tua maupun muda. Terinspirasi dari kesuksesannya, prestasinya, kecantikannya, kerja kerasnya.
Sampai sekarang, Taylor Swift sudah mengeluarkan 5 buah album. Lagu-lagunya memang sebagian besar tentang percintaan, keluhannya dalam cinta, atau tentang mantan kekasihnya. Namun ada satu lagu yang sedari awal peluncuran albumnya langsung menarik perhatian saya, dan mencuri hati saya.
Lagunya bertajuk Long Live. Terdapat dalam album Taylor Swift yang ketiga, Speak Now. Durasinya sekitar 5 menit 17 detik.
Lagu Long Live memang hanya menyentuh peringkat 85 dalam Billboard Hot 100 dan hanya beberapa minggu.
Kenapa lagu ini gue bilang langsung menarik perhatian gue?
Pertama, lagu ini tidak mengisahkan tentang kisah cintanya si Taylor.
Kedua, Taylor Swift mencurahkan seluruh perasaannya dalam lirik lagu ini.
Lagu ini bercerita tentang band-nya Taylor Swift, yaitu The Agency. Juga para kru Taylor Swift, dan tentu saja, fans-nya tercinta.
Dalam website-nya, Taylor berkata, lagu ini adalah tentang band-nya, produsernya, dan semua orang yang ikut ‘membangun’ bata demi bata karier seorang Taylor. Juga fans-nya, yang membuat Taylor merasa kita disini bersama-sama. Lagu ini adalah tentang masa-masa berjaya Taylor Swift.
Taylor Swift merasa, ia ada ‘disini’ sekarang berkat orang-orang yang ada di lagu Long Live. Mereka, selain menjadi kru Taylor, mereka juga penyemangat Taylor. Mereka adalah inspirasi Taylor.
Menurut Taylor, hal-hal yang mereka lakukan selama ini adalah sebuah keajaiban. Seperti penggalan lirik pada reff Long Live,
“Long live, the walls we crashed through
How the kingdom lights shined just for me and you
I was screaming long live, all the magic we made
And bring on all the pretenders
One day, we will be remembered.”
Untuk Taylor, band, produser, kru, dan fans-nya adalah segalanya. Tanpa mereka, Taylor tidak akan bisa bergerak membuat karya.
Seperti visi PIDAS, “Bergerak berinovasi, berkarya menginspirasi.”
Bagi Taylor, orang-orang dalam lagu Long Live adalah orang-orang yang dapat memacunya untuk bergerak terus membuat karya-karya yang mengedepankan nilai-nilai kreativitas dan orisinil, seperti misi PIDAS nomor 2.
Bagi banyak orang, Taylor Swift adalah inspirasi mereka. Namun, orang-orang dalam lagu Long Live adalah orang-orang yang membuatnya berinovasi dan dapat menginspirasi orang lain. Mereka adalah inspirasi bagi seorang inspirasi. Karena seorang inspirator pun memiliki inspirasi.
Ada juga penggalan lirik Long Live yang paling menginspirasi gue, seperti ini,
“When they gave us our trophies
And we held them up for our town
And the cynics were outraged
Screaming, “This is absurd!”
Dalam lirik itu, Taylor bercerita, sudah banyak sekali kritik yang terlempar padanya, namun ia tetap ‘menarik keluar’ piala-piala penghargaannya dan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Karena kritik adalah pembelajaran yang menjadikan kita lebih kuat. Kita harus terus belajar untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, seperti misi PIDAS nomor 3 yang menanamkan kultur belajar demi menambah wawasan. Menambah wawasan dalam artian mempersiapkan diri yang lebih baik.
Jadi kesimpulannya … maju terus PIDAS! Hehehe.