Hallo P-assengers! Kenalan lagi, nama gua Luthfi dan dalam artikel kali ini gua bakal nulis sesuatu bertemakan tentang diri gua sendiri. Kenapa ini harus ditulis? Ya sebenernya sebagai salah satu pengenalan diri dan iseng aja sih. Mau tau gimana sih diri gua yang sebenarnya? Yuk langsung aja kepoin artikel di bawah!
Sebelumnya, gua waktu kecil itu orang yang suka banget menyendiri dan main sama keluarga gua doang. Iya itu-itu aja orangnnya, gua kayak begini karena dari dulu orang tua gua jarang ada di rumah sehingga gua juga kurang tau bagaimana cara berinteraksi dengan orang di sekitar gua. Jaman kayak gini tuh berlangsung hingga gua kelas 9 SMP.
Seiring berjalannya waktu, orang-orang yang ada di sekeliling gua tau kalo gua itu orangnya suka banget yang namanya keheningan dan menyendiri. Emang kenapa sih gua ngelakuin itu? Kan freak yak banget tiba-tiba misah dari rombongan. Sebenernya sama seperti orang lain di luar sana, gua bosen dan gatau mau ngapain, hal ini sering banget terjadi sama gua karena emang gua orangnya agak males buat hang out.
Kalo kalian sempet pepetan sama temen gua yang dulu dan coba tanya tentang gua gimana dari pertama kali ketemu, pasti jawabannya sama ‘dia selalu makan bekel di kelas, gapernah keluar’ hahahaha. Itu emang fakta bahwa gua lebih suka makan bekel sendirian dan ditemani lagu yang gua puter dari playlist hp gua. Karena gimana ya gua ngerasa kalo itu adalah comfort zone gua, gaada yang boleh ngalangin gua dari hal yang gua udah sering lakuin/ kebiasaan gua.
Banyak sih orang-orang yang ngajakin buat nge-julid lah, makan rame-rame, ataupun ngobrol asal topik, itu tetep gabisa ngilangin rasa bosen gua dan menggantikan kebiasaan gua yang selama ini gapernah tergantikan. Ya, beberapa dari mereka mencoba mengubah pola piker gua yang introvert banget tapi gaada satupun dari mereka yang berhasil.
Akan tetapi, ada saatnya juga kalo gua lagi pengen hang out dan gua all out sampe perut gua sakit gara-gara gabisa nahan ketawa. Gua pernah kayak gini aja baru beberapa tahun sebelum gua masuk SMA. Beberapa saat gua juga sempet mikir habis ketawa lepas “Apa cuma gua yang nganggep hidup gua itu kosong banget sampe gaada satupun kegiatan yang bisa bikin hidup seneng semasa gua masih hidup?”, pertanyan ini terngiang di otak gua sampe pada saat itu juga gua merasa bahwa orang-orang di sekitar gua itu kenal sama gua, bahkan peduli sama apa yang gua lakuin walaupun itu agak aneh.
Hal-hal yang tadi gua bilang di atas itu bukan sekedar cerita gua, tetapi gua sekarang menyadari betapa pentingnya hidup bersosial. Seperti yang gua tulis di atas, gua ini bisa dibilang sedang mengalami fase dari introvert menjadi ekstrovert (walaupun lebih ke oen minded jatohnya). Gimana cara gua tau kayak gitu? Gua sih Cuma tau dari internet dan guru BK tersayang aja ya gimana sih ciri-ciri dari introvert dan ekstrovert itu. Gua coba kutip sedikit dari para ahli ya.
Menurut psikolog Hans Eysenck, introvert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi dengan karakteristik watak yang tenang, pendiam, suka menyendiri, suka termenung dan menghindari resiko (Pervin, 1993:302). Peneliti menyimpulkan bahwa introvert adalah suatu tipe kepribadian berdasar sikap jiwa terhadap dunianya, yang merupakan satu ujung dari dimensi kepribadian introversi, yang dipengaruhi oleh dunia subjektifm orientasinya tertuju kedalam.
Menurut Jung (dalam Lefrancus, 1979:421) berpendapat bahwa ekstrovert ditandai dengan mudah bergaul, terbuka dan mudah membuat hubungan dengan orang lain. Dikemukakan oleh Eysenck (dalam Fransella, 1981:84) karakteristik ekstroversi ditandai oleh sosiabilitas, bersahabat, aktif berbicara, impulsif, menyenangkan, aktif dan spontan. Jung mengatakan (dalam Hall dan Lindzey, 1978:125) bahwa ekstrovert adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh dunia objektif, orientasinya terutama tertuju keluar. Hal tersebut adalah kebalikan dari pendapat Jung tentang introvert.
Kenapa gua bisa bilang begini? Karena gua sekarang lebih percaya diri sama apa yang gua miliki dan cintai. Hal-hal yang gua dulu cuma bisa diem ngeliatin semua hal dengan tatapan kosong, sekarang gua bisa menyaksikan dan turut berpartisipasi hampir di seluruh kegiatan. Ada beberapa momen yang emang membuat gua bisa berubah menjadi lebih open minded. Gua sekarang mau berubah ke arah yang lebih baik dan tentunya lebih manusiawi.
Gua pernah menonton suatu film yang awalnya gua cuma iseng karena gabut, tetapi di film itu ternyata menjelaskan betapa pentingnya hidup bersosialisasi karena kita sebagai manusia juga membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Pada saat itu juga, film itu gua jadiin favorit gua dari dulu hingga sekarang. Dari film itu gua dapet motivasi untuk hidup melihat dunia luar dan dari film itu juga hidup gua berubah 180°. Banyak hal yang gabisa gua sebutin satu-satu udah berubah drastis! Temen dan orang yang gua kenal semakin banyak. Pekerjaan dan organisasi mulai gua ikutin dan Alhamdulillah gua bisa ngikutin semuannya dengan lancar karena motivasi gua buat jadi orang yang open minded.
Dalam beberapa hal, gua emang mengacau karena gua emang memaksakan. Tetapi dalam hal yang gua bisa pasti gua berusaha untuk melakukan apa yang gua bisa lakukan sekuat tenaga gua, ini juga temasuk motivasi hidup gua bahwa gua harus bisa melakukan apa yang gua bisa. Dari berbagai tempat gua mendapat pengalaman dan ilmu, disitu juga gua lebih optimis menjalankan hidup gua untuk kedepannya.
Mungkin ini lebih mirip sebagai cerita bagi kalian, tapi mau gimana lagi inilah diri gua yang sebenarnya! Segitu aja artikel gua buat kali ini, see you P-assengers!
Luthfi
Humeks