Dalam kehidupan gue sehari-hari sebagai anak SMA, bisa dibilang penuh dengan kesibukan dan pastinya banyak tugas yang selalu menumpuk, entah dari guru di sekolah atau kadang bisa dari kegiatan organisasi yang diikuti. Mempunyai waktu untuk bersantai atau bisa dibilang ‘me time’ mungkin akan sangat jarang dan bahkan sangat sedikit. Oleh karena itu, agar tidak keteteran dalam menjalani semua tugas-tugas dan kegiatan di sekolah pastinya kita harus mempunyai skala prioritas.
Gue adalah orang yang bisa dibilang paling suka menunda-nunda pekerjaan dan akan panik bila deadlinenya sudah sangat dekat. Gue orang yang bisa dibilang cukup perfeksionis, ingin semuanya sempurna sesuai dengan apa yang gue mau, tapi apa iya semuanya bisa dikerjakan secara maksimal kalau baru mulai ngerjain tugas saja h-1 deadline? Ya, bisa dibilang time management gue masih belum bagus, karena gue gampang banget terdistract sama suatu hal yang sebenarnya tidak terlalu penting. Gue tipe orang yang terstruktur dan ingin semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang sudah gue buat dari awal, oleh karena itu kalau ada suatu tugas yang lewat deadline pasti gue bakal panik dan stress. Tapi, mulai saat ini gue mulai belajar untuk bisa membagi waktu gue, belajar untuk menyicil semua tugas sehingga tidak menumpuk di satu hari.
Menjadi siswa kelas 11 di SMAN 81 dan juga anak IPA, bisa dibilang capek dan tugasnya banyak banget, mulai dari UKBM, dan banyak guru yang jelas karakteristiknya beda-beda dan cukup banyak guru dari mapel tertentu yang memberi tugas tidak kira-kira dengan deadline yang cukup dekat. Belum lagi kelas 11 ini kan menjadi angkatan yang mengatur seluruh kegiatan di sekolah selama setahun penuh, jelas untuk urusan menjadi pengurus ekstrakurikuler maupun pengurus OSIS atau MPK pun juga menjadi tambahan tugas yang bisa dibilang tidak mudah. Oleh karena itu, diperlukan time management dan juga skala prioritas yang baik demi berjalannya semua kegiatan yang gue punya.
Bisa dibilang dari semua yang sudah kak alifa presentasikan waktu itu beberapa sudah aku lakukan dan terapkan dalam sistem aku mengerjakan semua tugas dan membagi waktu aku. Gue adalah orang yang selalu mempunyai wishlist atau apa yang ingin gue capai di tahun ini dan gue juga selalu menulis semua wishlist gue di sebuah kertas dan gue tempel di kamar gue. Jika ada tugas pasti gue selalu memberi deadline kepada gue sendiri dan jika gue juga memberi tugas ke seluruh anggota humas media pasti selalu ada deadlinenya untuk kedisiplinan mereka dalam mengerjakan tugas. Setelah gue tahu apa yang gue pengen, jelas gue akan langsung membuat to do list, apa saja yang harus gue lakuin untuk tercapainya semua wishlist gue, setelah itu gue bakal mencoba bikin planning untuk mencapai itu semua, memikirkan plan a, plan b, plan c sebanyak-banyaknya tergantung dari keadaan nanti. Setelah ada planning, mestinya gue langsung mengerjakannya sekarang, tapi disini lah problem gue, gue adalah orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Padahal kalau gue langsung mengerjakan tanpa menunda lagi, gue bisa menyicilnya tiap hari dan tidak keteteran sewaktu dekat deadline.
Skala prioritas menurut gue adalah hal yang penting karena kalau tidak ada skala prioritas maka semuanya akan berantakan dan kita bakal bingung akan memilih mengerjakan apa terlebih dahulu. Skala prioritas gue jelas sudah gue tetapkan sejak mulai menjadi salah satu pengurus, jika dulu hanyalah anggota biasa yang jelas tidak akan terlalu memprioritaskan ekstrakurikuler, tapi karena sekarang telah manjadi pengurus udah kewajiban untuk lebih memprioritaskan ekstrakurikuler. Prioritas utama gue jelaslah Tuhan, tanpa-Nya gue bukan lah apa-apa, yang kedua pastinya keluarga karena bersama mereka lah gue hidup sejak kecil, yang ketiga adalah sekolah, pembagian skala prioritas di dalam sekolah ini yang bisa dibilang cukup sulit. Kenapa seperti itu? Membagi waktu antara belajar, bermain, mengurusi ekstrakurikuler yang membuat ini menjadi sulit. Hal yang paling sering gue lakuin adalah multitasking, belajar sambil mengurusi humas media, kadang juga belajar sambil bermain sama teman. Intinya, cukup sulit untuk melakukan itu semua, tapi hanya itu yang bisa gue lakuin. Tapi setidaknya dengan adanya skala prioritas, gue bisa membagi waktu dan saling membagi tugas dengan pengurus lain, bisa saling menggantikan jika memang sedang benar-benar tidak bisa diganggu.
Semua tugas dan kewajiban yang gue jalanin diumpamakan menjadi seekor katak yang pastinya sangat menggelikan untuk disantap, sama seperti tugas mungkin kita malas untuk mengerjakannya tapi mau gimana lagi, emang itu kewajiban kita dan harus dilaksanakan. Seperti yang udah dipresentasikan oleh kak Alifa waktu itu, makanlah katak yang terjelek terlebih dahulu, kenapa demikian? Ya, dengan menyelesaikan tugas yang tersusah dan teribet terlebih dahulu membuat kita lebih lega dan tenang karena yang tersusah sudah selesai dan kita tinggal melanjutkan mengerjakan tugas lain yang lebih mudah dan tidak terlalu berat. Yang kedua, jangan melihat katak terus menerus terlalu lama, tetapi langsung makan dan telan secepatnya, maksudnya gimana? Maksudnya adalah jangan terlalu memikirkan tugas yang berat itu dan hanya memandanginya tanpa disentuh untuk dikerjakan, kerjakanlah tugasnya secepat mungkin, jangan terlalu dipikirkan karena kalau terlalu dipikirkan akan menjadi tambah berat dan makin malas untuk mengerjakannya. Kedua prinsip ini sudah mulai gue jalanin walaupun sebenarnya lumayan sulit untuk memacu diri sendiri untuk menghilangkan rasa malas, tapi kalau tidak seperti ini pasti gue akan keteteran karena banyaknya tugas dan kegiatan.
Jadi, kali ini segitu dulu dari gue, intinya gue mulai mencoba memperbaiki diri lagi dan merubah kebiasaan gue yang masih kurang baik. Semoga setelah ini gue akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bertanggung jawab dan sukses. Aminn.. Sampai ketemu di artikel selanjutnya yaa..