Halo P-assengers! Selamat datang di artikel pertamaku! Kenalin dulu nih, nama aku Elena dari Humas Media. Nah, kalian tau gak nih di artikel ini aku mau bahas apa? Yap, aku mau membahas tentang literasi digital. Disimak ya teman-teman! Nah, belum lama ini, Gerakan Nasional Literasi Digital mengadakan Netizen Fair 2019. Acara ini dibuat sebagai upaya untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya terbesar yang sedang dihadapi di Indonesia, yaitu penyebaran konten negatif melalui internet.
Jadi, literasi digital itu apa sih? Literasi digital adalah pengetahuan untuk menggunakan media digital atau alat-alat komunikasi dalam menggunakan serta membuat informasi dan memanfaatkannya secara bijak, cerdas, dan patuh terhadap hukum. Hmm, maksudnya secara bijak, cerdas, dan patuh terhadap hukum itu apa ya? Maksudnya adalah tidak menyebarkan konten-konten negatif seperti hoax, cyberbullying, dan online radicalism melalui internet.
Sekarang aku mau kasih tau kalian tentang manfaat dari literasi digital. Pertama, kita menjadi semakin mudah dalam mencari sumber informasi. Kita jadi semakin mudah dalam membedakan mana informasi yang akurat dan hoax. Kedua, kita dapat memperoleh informasi terkini. Kita jadi bisa tau nih, apa saja yang sedang terjadi di dunia ini. Tentunya informasi-informasi tersebut dapat kita peroleh dengan mudah dan cepat. Ketiga, kita juga dapat menghemat uang lho! Sadar gak sih, kalau kita lagi cari materi pelajaran di internet, artinya kita menghemat uang kita dengan tidak membeli buku pelajaran tambahan di toko buku. Keempat, belajar menjadi lebih cepat. Misalnya kamu butuh materi biologi bab virus, kamu tinggal cari nih di internet ‘Materi Biologi bab Virus’. Kamu akan langsung memperoleh jawabannya dengan mudah dan cepat. Simple banget kan?
Segala sesuatu pasti ada dampaknya dong. Nah, menurut aku pribadi, literasi digital ini dapat merubah pola pikir anak muda. Kenapa tuh? Kita liat aja deh di lingkungan sehari-hari. Anak muda menjadikan gadget atau media digital sebagai kebutuhan primer dan akan menganggap orang tersebut ‘tidak gaul’ kalau gadgetnya gak keren. Oh iya, kalian merhatiin juga gak sih anak muda zaman sekarang boros banget? Yap, ternyata literasi digital juga membuat seseorang menjadi lebih konsumtif. Selain itu, akun digital juga bisa dimanfaatkan untuk kejahatan seperti penyebaran foto-foto pribadi. Jadi, kita harus bisa membedakan mana yang layak di umbar di ruang publik dan mana yang tidak layak di umbar di ruang publik.
Kita dari tadi udah banyak ngebahas tentang literasi digital nih. Eits, tapi kalian tau gak sih, siapa yang butuh literasi digital di Indonesia? Jelas semua warga Indonesia membutuhkannya. Wah kenapa tuh? Semuanya membutuhkan literasi digital karena kita membutuhkan pengetahuan lebih untuk menghadapi perkembangan teknologi ini. Jika kita tidak dibekali dengan pengetahuan ini, maka siapa yang akan memajukan bangsa Indonesia?
Jadi, setelah kita mengetahui dampak baik dan buruknya penggunaan literasi digital, diharapkan masyarakat Indonesia dapat menggunakan literasi digital dengan bijak serta dapat menyebarkan hal-hal positif untuk bangsa Indonesia. Nah, sampai sini dulu yaa, semoga artikelku bisa bermanfaat. Sampai jumpa di artikel berikutnya, P-assengers!