Hate-Love 2021

Langsung ke cerita aja ya, perkenalannya nanti.

April 2021, di Buku Tahunan Sekolah SMP, aku membaca quote salah satu temanku, “Sekolah disini rasanya kayak naik roller coaster“. Waktu itu aku belum terlalu paham maksudnya. “Ah masa sih, sekolah biasa aja kok,” kataku. Lucu rasanya mengingat itu hanya beberapa bulan yang lalu. Sekarang aku sendiri merasakan yang dimaksud dengan roller coaster.

Nggak menyangka kalau menjadi siswa SMA berarti mengalami perubahan sebanyak ini. Jujur saja, semuanya kacau. Pikiran, fisik, nilai, dan kondisi kamarku. Mungkin terlihat berlebihan untuk sebagian orang. Tapi biarkan ya, aku menjadikan tugas ekskul ini sebagai tempat mengungkapkan segala unek-unek.

Flashback sedikit, aku rindu masa di mana bisa mendapat nilai kategori A tanpa harus kekurangan tidur. Saat masih bisa bermain tiap Sabtu dan Minggu walau sekedar bersepeda. Saat di mana tidak kelaparan karena menggunakan waktu makan untuk kejar deadline tugas. Masa di mana aku masih bisa memaafkan diri sendiri karena sebuah kesalahan.

Kehilangan arah. Mungkin itu gambaran umum dari diriku versi 2021. Walaupun begitu, banyak pula hal yang bisa dicatat dari pengalamanku di tahun ini. Intinya, belajar menjadi dewasa. Mungkin aku nggak akan pernah siap untuk jadi orang dewasa. Tapi kalau bukan mulai dari sekarang, kapan lagi? Mungkin ini adalah permulaan dari proses yang Tuhan berikan agar aku tumbuh menjadi versi yang lebih baik lagi. Ya, permulaan. Aku harus bersiap untuk segala kemungkinan di waktu mendatang. Catatan pribadi untuk 2022: belajar atur waktu, pahami perasaan diri sendiri dan orang lain, cari teknik belajar yang lebih efektif, dan cari cara cepat tidur tanpa overthink.

Nah, itu dia ceritaku untuk tahun ini. Mungkin tidak terlalu enak untuk dibaca. Tapi kalau kamu, yang membaca ini, juga merasa jenuh dan capek, kamu nggak sendirian. Kita berjuang bersama-sama, ya! Salam hangat dari Hamidah, Bidang Humas Media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *