Gerakan Satu Juta Pohon

Banjir suatu bencana yang tidak asing di telinga kita. Bagaimana tidak, bencana ini sudah kerap melanda Indonesia. Seperti yang kita ketahui pohon dapat mengurangi kadar CO2 di udara dan dapat menahan laju air sehingga akan lebih banyak yang terserap ke dalam tanah. Ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi debit air yang tergenang.

Maka dari itu, setiap tanggal 10 Januari, masyarakat dunia merayakan hari sejuta pohon sedunia.  Pohon, batang hidup dengan juntaian daun hijau, dan memiliki proses fotosintesis yang mengagumkan, merupakan komponen alam penting bagi manusia dan hewan.

Tanpa kita sadari, hutan Indonesia sudah banyak yang rusak. Di harapkan gerakan 1 juta pohon mampu menyumbangkan solusi nyata untuk memperbaiki hutan Indonesia. Kegiatan semacam ini juga layaknya mampu untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat akan menjaga lingkungan.

Menurut penelitian, tegakan hutan yang berdaun jarum mampu membuat 60 persen air hujan terserap tanah. Bahkan tegakan hutan yang berdaun lebar mampu membuat 80 persen air hujan terserap tanah. Dengan kemampuan ini akan meningkatkan cadangan air tanah yang berujung pada kesejahteraan manusia.

Pemerintah Indonesia mulai menerapkan kebijakan soal kelestarian pohon melalui gerakan Satu Miliar Pohon. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam Hari Menanam Pohon Indonesia di kawasan hutan komplek Bandara Soekarno Hatta, November silam, menyatakan, penanaman pohon dari Januari hingga Oktober 2012 telah mencapai 732 juta pohon. Atau sudah memenuhi 70 persen dari target satu miliar batang.

Namun, ditegaskan oleh anggota Dewan Kehutanan Nasional Martua Sirait, tidak perlu banyak seremoni untuk perayaan Hari Sejuta Pohon. “Yang penting bukan hanya menanam, tapi menjamin pohon yang ditanam itu jadi,” kata Martua ketika ditemui, Selasa (8/1) lalu.

Akademisi Fakultas Biologi Universitas Nasional Sri Suci Utami Atmoko, ikut menyatakan bukan hanya bentuk penanaman yang penting. “Orang kita kadang hanya menanam, tapi lupa merawatnya,” ujar Suci.

Untuk penanaman pun perlu dilihat juga keanekaragaman hayati lingkungan baru si pohon yang ditanam. Jangan hanya membekam pohon bernilai ekonomi seperti jati dan sengon saja. “Hutan itu banyak isinya dan saling berhubungan satu sama lain,” kata Suci.

Ada pendapat dari Linda Afriani, S.E., kader PKS Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor Urut 3 ini, menuturkan “Gerakan Menanam 1 Juta Pohon layaknya dihayati dan dilaksanakan semaksimal mungkin. Saya sekarang mungkin belum mampu menanam satu juta pohon. Mungkin hanya sekedar memastikan lingkungan tempat tinggal dan tempat usaha saya cukup rindang saya rasa sudah bisa menjadi salah satu tindakan kecil untuk mendukung program ini.”

Maka dari itu, mari kita menyumbang 1 buah pohon, lebih baik daripada menyumbang 100 tapi tidak tumbuh sama sekali. Jangan lupa, untuk menjaga pohon yang kita tanam agar dapat tumbuh dengan baik. Mari kita bersama-sama berusaha menjaga bumi kita agar tetap hijau dan asri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *