Halo P-assengers!
Gue balik lagi nih, hehe. Masih inget gue nggak? Di kesempatan ini, gue akan nulis tentang sesuatu yang berhubungan dengan hari peringatan Sumpah Pemuda yang kita rayakan tanggal 28 Oktober kemarin. Kira-kira, gue mau bahas apa sih?
Jadi, kali ini gue akan membahas tentang kebiasaan para pemuda-pemudi Indonesia. Kebiasaan apa sih yang akan gue bahas? Kebiasaan yang kali ini akan gue bahas adalah tentang kebiasaan disiplin dan mematuhi aturan. Indonesia cukup terkenal sebagai negara yang warganya susah diatur. Mana buktinya? Tidak usah jauh-jauh, kita dapat melihat situasi di sekitar kita. Di jalan raya, banyak sekali pengguna jalan yang melanggar aturan lalu lintas. Contohnya, orang yang menerobos lampu merah. Bagi orang tersebut yang melanggar, memang dia akan merasa diuntungkan, ia dapat sampai ke tempat tujuan lebih cepat. Tapi apakah orang tersebut tahu bahwa yang dia lakukan ini membahayakan pengguna jalan lain? Pengguna jalan lain yang tidak melanggar aturan lalu lintas dapat mengalami kecelakaan karena orang tersebut. Selain itu, orang tersebut juga membahayakan nyawanya, karena ia bisa saja mengalami kecelakaan saat menerobos lampu merah.
Coba kita bandingkan dengan negara-negara maju. Contohnya adalah Jepang. Jepang adalah negara yang sangat terkenal dengan ketaatan warganya terhadap aturan. Jarang sekali terjadi pelanggaran terhadap aturan di negara tersebut. Dimulai dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya. Di sana tidak banyak sampah-sampah berserakan. Mengapa? Karena warga di sana sangat taat terhadap aturan yang melanggar warganya untuk membuang sampah sembarangan. Membuang sampah harus di tempat yang sudah disediakan. Warga Jepang pun sangat menaati peraturan tersebut. Di Jepang, sangat sulit menemukan tempat sampah kecuali di dekat toko atau stasiun. Apabila mereka ingin membuang sampah, namun tidak ada tempat sampah di sekitar mereka, maka mereka akan menyimpan sampah tersebut untuk sementara waktu sampai mereka menemukan tempat sampah. Akibatnya, lingkungan di Jepang pun sangat bersih dan tidak banyak sampah berserakan di pinggir jalan.
Menurut P-assengers, mengapa warga Jepang sangat taat kepada aturan?
Alasannya adalah, karena mereka mempunyai kesadaran dalam diri sendiri untuk menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan tertib bagi kepentingan bersama. Ada alasan mengapa aturan tersebut dibuat. Aturan tersebut tentunya dibuat untuk kepentingan dan kenyamanan bersama. Warga Jepang mempunyai kesadaran bahwa mereka harus menaati aturan-aturan tersebut agar tercipta suasana yang aman, nyaman, dan tertib bagi kepentingan bersama.
Mengapa warga Indonesia sangat sulit membiasakan diri untuk menaati aturan?
Warga Indonesia sangat sulit membiasakan diri untuk menaati aturan karena kurangnya kesadaran dalam diri sendiri untuk menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan tertib bagi kepentingan bersama. Kita seringkali egois dan hanya mementingkan kepentingan sendiri tanpa memedulikan orang lain dan keadaan sekitar kita. Seperti contoh, tidak membuang sampah pada tempatnya, dengan alasan malas mencari tempat sampah. Apabila kita membuang sampah sembarangan, lingkungan sekitar kita pun menjadi kotor dan tidak sedap dipandang. Lingkungan yang kotor dapat menjadi tempat tumbuhnya bibit penyakit yang dapat menjangkiti orang-orang yang tinggal di sekitar lingkungan kotor tersebut. Selain itu, sampah yang kita buang sembarangan ini dapat menyumbat saluran air, sehingga menyebabkan banjir. Artinya, dengan keegoisan kita, yang malas mencari tempat sampah, dapat menyebabkan penyakit dan bencana bagi orang lain. Selain itu, contoh lainnya adalah merokok di tempat yang jelas-jelas terdapat tulisan “Dilarang Merokok”. Biasanya tulisan ini terdapat pada tempat-tempat umum seperti pada transportasi umum contohnya pada Transjakarta, Commuter Line, atau pada tempat-tempat umum yang tertutup seperti mall, department store, atau pada restoran. Namun, sering kita temui orang-orang merokok di tempat yang jelas-jelas melarang orang tersebut untuk merokok. Tanpa disadari, asap rokok yang mereka keluarkan dapat terhirup oleh orang-orang di sekitar mereka, termasuk anak-anak kecil. Hal ini menyebabkan orang-orang yang ada di sekitar mereka menjadi perokok pasif, yang sebenarnya memperoleh dampak yang sama seperti perokok aktif.
Lalu, apa yang harus kita lakukan agar Indonesia menjadi negara yang warganya taat terhadap aturan?
Jawabannya, dimulai dari diri sendiri. Kita harus membiasakan diri kita untuk selalu taat aturan. Dimulai dari hal-hal yang kecil. Sebagai contoh, bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Contoh bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ada tugas sekolah, kita harus membiasakan diri disiplin untuk mengerjakan tugas tersebut sendiri di rumah. Tujuannya, agar kita dapat menguasai materi tugas tersebut dengan baik. Selain itu, apabila ada larangan untuk menggunakan telepon genggam saat pelajaran, maka kita sebagai murid yang disiplin sudah seharusnya tidak menggunakan telepon genggam saat pelajaran. Tujuannya agar konsentrasi kita tidak terganggu dan hanya terfokus kepada pelajaran. Hal-hal kecil ini apabila dibiasakan, tentu akan membuat kita menjadi warga Indonesia yang disiplin dan taat akan aturan.
Nah, P-assengers, sebagai pemuda-pemudi generasi penerus bangsa Indonesia, kita harus mempunyai kesadaran untuk selalu taat aturan. Kita harus membiasakan diri untuk disiplin menaati segala aturan yang berlaku di sekitar kita. Karena tentunya, aturan-aturan yang diberlakukan di sekitar kita ini pun mempunyai tujuan yang baik, yaitu untuk mewujudkan keadaan yang aman, nyaman, dan tertib bagi kepentingan bersama. Dengan membiasakan diri untuk selalu menaati aturan, maka kita juga telah berkontribusi untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik.
“Without hard work and discipline it is difficult to be a top professional.”
—Jahangir Khan
Ayo P-assengers, yuk kita belajar untuk jadi lebih disiplin dan menaati aturan!