Hai P-assangers! Bagaimana kabar kalian? Kembali lagi bersama artikel PIDAS81. Artikel kali ini akan membahas tentang Risiko Bahaya Lingkungan Jakarta. Risiko yang dimaksud termasuk panas ekstrem, perubahan iklim, dan bencana alam.
Di antara 100 kota yang paling berisiko, 99 diantaranya berada di Asia: 37 di Tiongkok dan 43 di India. Hal yang mengejutkan adalah kota Jakarta berada di posisi pertama sebagai kota yang akan mengalami ancaman lingkungan paling besar. Tak hanya Jakarta, dua kota besar lainya seperti Surabaya dan Bandung juga tercantum dalam daftar tersebut.
Ibu kota Indonesia, Jakarta, adalah kota paling berisiko secara global. Hal ini disebabkan oleh polusi udara yang parah. Disebut pula bahwa Jakarta juga menghadapi ancaman abadi dari banjir yang mengakibatkan kota tersebut mendapat predikat sebagai kota yang paling cepat tenggelam di dunia. Kota berpopulasi sekitar 10 juta orang itu juga mengalami lalu lintas padat.
Will Nichols, Kepala Penelitian Lingkungan dan Perubahan Iklim di Verisk Maplecroft, mengatakan, “Bahaya yang signifikan bagi banyak kota adalah bagaimana perubahan iklim akan memperkuat risiko terkait cuaca.” Beliau juga menuliskan bahwa pusat-pusat kota di Asia semakin terancam akan posisinya sebagai penghasil kekayaan ekonomi nasional karena tekanan populasi, polusi, dan juga perubahan iklim. Ironis sekali ya, P-assangers!
Banyak negara besar di dunia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca selama KTT iklim yang dilaksanakan oleh Amerika Serikat. Negara-negara tersebut antara lain adalah Jepang, Brazil, Kanada, dan tentu saja Amerika Serikat, yang berjanji akan mengurangi setidaknya 50% dari emisi tersebut.
Indonesia sendiri telah berkomitmen di Paris Agreement untuk mengurangi emisi gas rumah kaca setidaknya 29% dengan target waktu 2030. Meskipun demikian, para ilmuwan pun masih skeptis akan berhasilnya komitmen tersebut karena meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan Indonesia juga melaporkan bahwa target net-zero emission sejauh ini masih ditetapkan untuk tahun 2070. Masalahnya, target waktu ini terlalu lambat dan tidak cukup untuk menghalangi dampak buruk perubahan iklim yang akan mempengaruhi kita semua.
Bagaimana P-assangers? Kalau dilihat-lihat lagi, sepertinya memang pantas kalau Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan risiko bahaya lingkungan paling tinggi. Menurut kalian, apa hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya, P-assangers? Tapi cukup, sampai jumpa lagi di artikel berikutnya! Stay safe, stay healthy, and stay happy!
Referensi:
- https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20210514095402-33-245460/jakarta-terburuk-kota-paling-bahaya-soal-lingkungan-di-dunia
- https://money.kompas.com/read/2021/05/14/113634426/jakarta-duduki-posisi-pertama-di-dunia-sebagai-kota-paling-terdampak-bahaya?page=all
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210513093548-20-642100/jakarta-kota-paling-rentan-bahaya-lingkungan-di-dunia
- https://www.thejakartapost.com/news/2021/05/16/jakarta-ranked-worlds-most-environmentally-vulnerable-city.html