Film Anak Lanang : kisah sederhana namun mengena

Poster Anak Lanang

I. Identitas film 

judul film                 : Anak Lanang

Sutradara                 : Wahyu Agung Prasetyo

Produser                  : Jeihan Angga

Penulis Naskah      : Wahyu Agung Prasetyo

Rumah Produksi    : Ravacana Films

Rilis                           : 2017

II. Sinopsis Film

film ini yang berisi 4 anak SD pulang sekolah yang diantar oleh tukang becak langganan mereka menuju rumah mereka masing – masing. Topik pembicaraan yang dibicarakan oleh 4 anak SD, Sul, Yudho, Sigit, dan Danang adalah Hari Ibu. Bermula dari Sigit yang mengetahui hari ibu dari handphone nya, mendapat respon yang berbeda – beda dari Sul, Danang, dan Sigit. Sul yang tidak mengerti arti sebenarnya dari hari ibu, dan bercerita bahwa ia mengucapkan selamat hari ibu kepada ibunya namun tidak mendapatkan respon yang baik dari ibunya.

Disela – sela pembicaraan mereka, Yudho dan Danang yang tidak berhenti berantam dan saling memanggil ibu satu sama lain hanya dengan nama.  Berbeda dengan respon dari Ibu Sul, tanggapan ibu Sigit ketika Sigit mengucapkan selamat hari ibu sangatlah berbeda. Ibu Sigit menanggapi anaknya dengan lemah lembut. Dilanjutkan perjalanan setelah Sigit turun dekat rumahnya, sisa mereka bertiga dan Yudho tetap bercekcok dengan Danang sambil Sul yang mengompori mereka berdua. Tiba Sul pun turun dan tersisa Yudho dan Danang yang tiba di rumah mereka bersama.

III. Kelebihan 

Alur yang sederhana namun menyimpan pesan – pesan dan maksud tersirat ini mudah dipahami dan alurnya yang sederhana karena sangat berhubungan dengan kehidupan sehari – hari.

IV. Kekurangan

kekurangan dalam film ini hanyalah diakhir film bagi penonton yang hanya menonton sekilas saja ataupun hanya sekali saja akan merasa bahwa akhir dari film ini terkesan menggantung padahal akhir dari film ini adalah yang menunjukkan hubungan yang lebih jelas antara Yudho dan Danang.

V. Kesimpulan

film ini dapat menyampaikan keadaan yang nyata dalam kehidupan sehari – hari tentang anak – anak yang bermain sosial media serta kebiasaan anak – anak dalam mengejek satu sama lain dan juga adanya orangtua yang berpoligami sehingga anak – anak mereka tidak diberkan perhatian dan kasih sayang yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *