Mark Elliot Zuckerberg (30 tahun), yang biasa kita kenal dengan nama panggungnya, yaitu Mark Zukerberg. Terkenal di seluruh dunia sebagai seorang miliarder muda dengan kekayaan lebih dari US$28.5 miliar. Wah, angka yang sangat tinggi untuk seseorang dengan usia muda untuk berbisnis! Dari mana uang sebanyak itu? Tentunya itu bukan dihasilkan dengan hanya belajar di ruang kelas dan hanya melakukan apa yang diperintahkan guru.
Mark Zuckerberg memulai bisnis dari kamar tidur miliknya, 4 Februari 2004, Mark dibantu beberapa rekan kuliahnya meluncurkan sebuah media sosial baru dengan nama TheFacebook, hingga saat ini kepemilikan saham Facebook terbesar dipegang oleh Mark dengan 24% kepemilikan saham. Saat itu Facebook pertama kali diperkenalan untuk mahasiswa di Universitas Harvard, kemudian Facebook semakin banyak diminati oleh pemuda, hingga akhirnya penggunaan Facebook diperluas hingga ke beberapa universitas lain dan beberapa sekolah menengah atas.
Facebook adalah sebuah jejaring sosial dengan tipe pelayanan jejajring sosial, artinya Facebook berfungsi sebagai sebuah situs umum yang melayani penggunanya yang terdaftar, untuk berbagi berbagai macam hal dengan orang lain yang terdaftar sebagai teman pengguna. Sejak tahun 2005 Facebook memperluas aksesnya hingga ke seluruh dunia, namun beberapa hal kontroversial yang terjadi dengan Facebook membuat beberapa Negara memblokir situs jejaring sosial yang paling banyak dikunjungi ini.
Indonesia tercatat sebagai Negara dengan pengguna Facebook terbanyak ke-4, yaitu sekitar 51,4 juta pengguna (2013). Eksistensi Facebook di Indonesia semakin meningkat, ketika terlihat ternyata tidak hanya remaja yang terdaftar sebagai pengguna, namun orang dewasa dan anak-anak juga terdaftar sebagai pengguna, bahkan tidak sedikit lansia yang terdaftar memiliki akun jejaring sosial Facebook. Tercatat seseorang dengan usia 108 tahun terdaftar sebagai pemilik akun jejaring sosial Facebook.
Walaupun begitu digemari di beberapa Negara, ternyata ada juga yang menanggapi Facebook dengan tidak tertarik. “Mager aja, ga terlalu tertarik, males ngurusinnya gua wkwk” kata Naufal Ahmad (16 tahun), mejawab pertanyaan mengenai alasan dirinya tidak pernah memiliki akun Facebook. Naufal berpendapat bahwa dengan banyak memiliki akun jejaring sosial, khususnya Facebook, hanya akan membuat kecanduan.
Namun meskipun begitu, Firabwzr (16 Tahun) berpendapat bahwa Facebook memiliki beberapa fitur yang bermanfaat “Facebook mencakup banyak fungsi. Contohnya, Facebook bisa ngeupload banyak foto ga Cuma kaya instagram, terus Facebook juga bisa update location, status, ga Cuma kaya di path. Facebook juga banyak games seru da nada beberapa games yang mendidik juga sih.”.
Menyadari bahwa penggunanya tidak hanya remaja usia di atas 18 tahun, Facebook juga menghadirkan berbagai fitur yang menarik dan mendidik, salah satunya adalah pengadaan beberapa games mendidik yang dapat di akses langsung menggunakan Facebook.
Di Indonesia eksistensi penggunaan Facebook sebagai media berbagi informasi sosial terlihat semakin surut dengan hadirnya berbagai jejaring sosial lainnya, seperti Path, Twitter, dan Instagram. Walaupun semua kemampuan utama yang dimiliki ketiga jejaring sosial tersebut dimiliki Facebook, tetapi Firabwzr berpendapat bahwa pengguna Facebook sekarang tidak lagi memperdulikan pengguna lainnya, dengan memublikasikan berbagai artikel atau foto yang dapat menganggu pengguna Facebook lainnya, di Indonesia pengguna tersebut disebut dengan pengguna alay.
“Katanya, sekarang Facebooknya orang Indonesia di wallnya isinya Cuma orang jualan dan alay.” Tambah Naufal. Itu artinya ketertarikan Masyarakat Indonesia untuk menggunakan Facebook semakin berkurang dengan dua gangguan tersebut yang sering kali muncul di wall akun pengguna Facebook.
Tapi meskipun begitu ada beberapa orang yang berpendapat bahwa Facebook sangat membantu untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di berbagai tempat bahkan yang sudah dalam waktu yang cukup lama tidak bertemu. Muhammad Elang Fokkerizky (16 Tahun) dihubungi melalui akun Facebook miliknya, mengungkapkan pendapatnya, “di jejaring social yang lain, gak ada temen SD gua. Dan mungkin gua gak bisa tahu alamat email lu.”.
Beberapa orang berpendapat bahwa eksistensi Facebook yang menurun disebabkan karena banyaknya jejaring sosial lain yang mampu meraup konsumen dengan tampilan yang lebih mudah dimengerti “medsos yang baru itu lebih seru gitu, lebih applicable lah istilahnya,” ungkap Nisrina Amalia (16 tahun).
Banyaknya iklan komersil dan politik yang ditampilkan ternyata juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak pengguna yang mulai meninggalkan Facebook. Iklan-iklan tersebut tidak hanya menganggu pandangan pengguna, tetapi terkadang iklan yang ditampilkan tidak pantas untuk dibaca oleh anak-anak dibawah umur.
“bisa dikembangin lagi, mungkin jadi lebih simple trus tampilannya lebih modern,” ujar Firanda Sity (15 tahun), menanggapi perkembangan tampilan Facebook yang tidak membuat penggunanya merasa dimudahkan menggunakan tampilan baru Facebook.
Ternyata 4 dari 5 narasumber menyatakan bahwa mereka tidak aktif menggunakan Facebook, bahkan ada yang sudah menghapus akun Facebooknya dan ternyata juga ada yang tidak tertarik untuk memiliki akun facebook. Banyak dari pernyataan mereka yang meyebutkan bahwa faktor keamanan privasi dan kenyamanan tampilan adalah hal penting yang perlu diperhatikan oleh Facebook.