Era Digital? Siapa Takut!

Haloo, P-assengers!

Artikel ini adalah artikel pertama yang pernah aku post di blog PIDAS. Nah, di artikel ini aku ingin sharing sama kalian tentang literasi digital. Yuk disimak!

Seperti yang P-assengers tahu, dunia saat ini berkembang sangat pesat. Informasi bisa datang dari segala penjuru dan komunikasi bisa dilakukan dengan mudah. Tapi tidak jarang loh orang-orang menggunakan media sosial tidak sesuai dengan fungsinya. Seperti untuk menyebarkan berita hoax, cyberbullying, online radicalism, body shaming, dan konten tidak mendidik.

Akhir-akhir ini pemerintah sedang marak menyuarakan literasi digital sebagai solusi dari permasalahan tadi. Apa sih literasi digital itu? Yuk kenalan!

Literasi digital merupakan kecakapan atau pemahaman seseorang dalam menggunakan media digital dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan komunikasi. Singkatnya, literasi digital itu suatu tindakan untuk menyikapi penggunaan media digital sebagai media komunikasi dan informasi secara baik dan benar.

Target utama dari literasi digital ini ada dua, yaitu konten kreator dan netizen. Kedua target ini merupakan pelaku utama yang memegang andil besar dalam kehidupan dunia serba digital ini. Kenapa ya kira-kira?

Yang pertama ada konten kreator. Dalam gerakan literasi digital, konten kreator dituntut untuk menciptakan konten yang kreatif, inovatif, informatif, dan menghibur. Bukan hanya konten yang itu-itu saja dan tidak mendidik.

Sayangnya masih banyak nih para konten kreator yang membuat konten berbau negatif. Sebenarnya masuk akal sih karena masyarakat cenderung lebih menyukai konten negatif daripada konten yang edukatif. Tapi ingat ya P-assengers, ini bukan hal yang tepat, masih banyak kok jenis konten yang ada dan disukai banyak orang.

Yang kedua ada netizen. Netizen diharapkan bijak dalam memilah informasi dan dalam memberikan tanggapan. Diharapkan netizen bisa mengecek ulang kebenaran dari informasi yang didapat. Netizen juga harus bisa memberikan tanggapan yang berbobot tidak hanya ujaran kebencian nih.

Namun, netizen di negara kita masih banyak yang belum mengerti sepenuhnya dengan konsep ini nih. Masih banyak netizen yang menerima informasi bulat-bulat tanpa mencari tahu kebenarannya. Masih banyak juga nih netizen yang memberikan tanggapan tanpa berfikir apakah kata-katanya bisa menyakiti hati orang lain.

Tidak hanya dua elemen ini, pemerintah juga menargetkan para millennials untuk bijak di era digital. Seperti yang kita ketahui generasi milenial sangat dekat dengan dunia digital karena dari mereka lahir sampai sekarang, para millennials dikelilingi oleh perkembangan pesat teknologi.

Nah, sekarang kita sudah tahukan siapa saja yang menjadi target dari literasi digital ini. Aku berharap artikelku kali ini bisa menjadi pelajaran untuk P-assengers dan jangan lupa untuk selalu bijak dalam bertindak baik di dunia nyata maupun dalam dunia maya. Sekian dulu, artikelku kali ini, sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *