latar belakang ku bukan lah dari seorang anak yang gemar membaca, jujur, aku tidak suka membaca. Paling paling aku hanya membaca buku pelajaran sekolah (itupun karena kebutuhan), dan tak ku lakukan dengan rajin. ” Aku ini anak Extrovert ” begitulah aku berdalih menepis kemuakan ku dalam hal membaca. padahal ku tahu, bahwa bukan begitulah cara kerja anak extrovert. dan aku tetap berpusar bahwa membaca adalah introvert things.
Ringkas cerita, aku bingung ketika disuguhkan pilihan novel novel yang jujur saja aku menghindari untuk membacanya. kulihat buku buku dalam tumpukan itu. dan perhatian ku tersita dengan nama ” Andrea Hirata ” yang nampak sekilas pada tumpukkan buku paling bawah. ” wiih Andrea Hirata, semoga buku laskar pelangi, udah nonton filmnya, gaperlu baca lagi, asik! ” gumam ku dalam kalbu. Kutarik buku itu dari tumpukkan buku tersebut dengan harap harap cemas, dan benar saja, itu bukan buku laskar pelangi! Sial. dengan sedikit berfikir aku langsung memilih buku itu untuk aku baca.
ku kumpulkan niat selama kurang lebih 4 hari untuk membaca buku itu, dan ku mulai membacanya. Ku mulai dengan Mozaik pertama yang hampir saja mematahkan niat ku untuk menaklukkan buku ini, ” baru chapter 1 sudah se susah ini bahasa nya?”. mulai ku hiraukan kata kata sanksekerta pada mozaik pertama dan coba ku arungi buku ini dengan sangat telaten.
Tak kusangka, buku ini sangatlah ajaib!. ya begitulah ku gambarkan buku ini. cerita seorang anak belitong bernama Ikal yang lugu, keras kepala, dan nakal di tanahnya, bersama sepupu-nya Arai yang sebatang kara bisa menjelajah 42 negara eropa dan afrika hanya dengan menjadi patung putri duyung!! ajaib!
Berawal dari sebuah mimpi,cinta, dan bisikan guru sastra mereka ketika sekolah,
”
Murid-muridku, berkelanalah, jelajahi Eropa, jamah Afrika, temukan mozaik nasibmu di pelosok pelosok dunia. tuntut ilmu sampai ke Sorbonne di Prancis, saksikan karya-karya besar Antoni Gaudi di Spanyol. Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu
”
Dengan berbekal sabda sang guru, mereka mulai mengejar mimpinya selangkah demi selangkah.
Mimpi,
menjadi modal utama perjalanan mereka hingga mendapatkan beasiswa di Sorbonne. Tak jarang karena hal ini, mereka merasakan derita yang cukup banyak. Mulai dari kelaparan, hipotermia, dan kehabisan uang saat berkelana ke Rusia selama berminggu – minggu tanpa kompas dan atlas yang tak sengaja tertinggal di kantor kepolisian Rusia saat mereka di razia karena dianggap mengganggu dengan kostum putri duyung mereka, dirampok oleh begal negeri Balkan yang membuat mereka hampir terbunuh dan diselamatkan oleh Pak Toha sang pembasmi kecoa orang purbalingga yang namanya masyhur di Rumania dari ujung ke ujung, hingga berkelana bersama pengembara Samia menyusuri Gurun Sahara yang membara berhari-hari hingga Afrika bagian tengah yakni Zaire.
Cinta,
ditampakkannya sisi lain dari definisi cinta. cinta Arai kepada Zakiah, cinta pertamanya yang bertepuk sebelah tangan dan selalu ia perjuangkan -entah bodoh atau memang setia- meski selalu di tolak selama bertahun tahun oleh Zakiah dan tetap bertahan, hingga dibacakannya puisi di hari peringatan kematian Jim Morrison tepatnya di pusara beliau dan dihadapan para penggemar Morrison yang turut memberikan persembahan utuk legenda mereka,Arai, membacakan puisi dengan bahasa Indonesia untuk Zakiah yang mengundang tepuk tangan para peziarah yang tak mengerti bahasa Indonesia.
kisah cinta Ikal lebih rumit lagi. tak pasti dan penuh keraguan tepatnya. berawal dari cinta pertamanya, A Ling (Njoo Xian Ling), yang mempersembahkan novel untuknya sebagai tanda perpisahan. Ikal mendapatkan kabar bahwa A Ling ada di Eropa. salah satu alasan Ikal berkelana ke Eropa dan Afrika yaitu berjumpa dengan A Ling . dicarinya nama indah itu di internet, dan banyak tempat yang menunjukkan nama tersebut di Eropa. dan melalui nama itulah Ikal mematok rute ekspedisinya, di negara mana dia menemukan nama A Ling, dia menuju kesana.menjelajah eropa dengan tujuan mencari seseorang yang tidak pasti, sangat mustahil. tapi, melalui keraguan itu lah yang terus memberikan ikal kekuatan untuk berkelana bersama Arai. ke Rotterdam dia mencari, dan mendapatkan informasi bahwa seorang perempuan Tionghoa menuju ke Rusia. mereka melintasi Bremen dan Franfrut sebagai backpacker dan terlelap di stasiun Koln. naik kereta menuju Laut Baltik dan siap menyambut Skandinavia. di Denmark, Swedia, dan Norwegia pertunjukkan putri duyung mereka tak laku. Lalu mereka berlayar ke Islandia untuk mencari jejak A Ling selanjutnya yang ia dapatkan dari internet, dan nihil. ternyata Xian Ling yang ini adalah istri komandan pangkalan militer Amerika di Islandia yang sudah meninggal. berlanjut lah mereka ke Siberia, dan menemukan Xian Ling yang ternyata merek obat kuat. perjalanan mereka terus berlanjut. singkat cerita, mereka terus mengendus jejak A Ling hingga destinasi terakhir yakni Zaire, di afrika bagian tengah setelah terapung-apung dalam rengkuhan daratan luas Italia dan pantai Malta, lalu singgah di Tunisia. dan hasilnya tetap nihil.
Mereka kembali ke Sorbonne untuk menyelesaikan tesis nya. dan harus mengikuti professor pembimbingnya yang baru saja pensiun ke Sheffield. dan menemukan Edensor yang selama ini selalu ia baca berulang ulang dalam novel yang diberikan A Ling. Melalui 2 hal sederhana yakni Cinta dan Mimpi, mampu menghidupi jiwa yang haus akan tantangan, pengalaman, lika-liku hidup, kesulitan dan teruntuk jiwa yang mendambakan kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan.
Banyak hal yang ku senangi dari buku ini, aku seakan di dongengi pengalaman luar biasa oleh penulisnya sendiri dan tenggelam dalam cerita hebat ini.
setelah ku baca buku ini, aku paham bagaimana kepuasan para introvert dalam membaca.