Dungkaping Wong

Who is Your Inspiring Person?

Who is Your Inspiring Person?

“Siapa sih orang yang inspiring bagi lo?”

Saat kita tanyakan hal itu ke orang, pasti kita bakal dapet jawaban yang beda-beda. Mungkin ada yang jawab artis kesukaan mereka, penyanyi kesukaan mereka, orang tua mereka, pejabat, atau mungkin tukang sayur depan rumah. Menurut gue jawaban mereka gaada yang salah, gaada yang menyimpang, gaada yang jelek. Kalo ada yang mikir “Tukang sayur? Apa inspiringnya coba? Aneh lo!” Come on, it’s their opinion. Lagipula, menurut gue tukang sayur itu bukan suatu hal yang buruk, aneh, ataupun level nya dibawah kita. Siapa tau tukang sayur itu jauh lebih pekerja keras daripada kita, yang duduk manis tanpa harus mengeluarkan usaha yang banyak buat dapet aliran dana dari orang tua kita. Jangan ngejudge gaada yang  bisa kita teladani dari seseorang, hanya karena di mata masyarakat orang itu kurang mampu, atau cacat fisik, atau cacat mental, atau memiliki kekurangan yang lain.

“Kenapa sih lo menganggap orang itu inspiring buat lo?”

Sama kayak pertanyaan pertama, gue yakin kita bakal dapet jawaban yang beda-beda juga. Ada yang jawab dia cantik, dia ganteng, dia baik, dia jujur, dia care, dia suaranya bagus, dia sopan, dia kaya, dia penyayang, dia bijaksana, dia berwibawa, dia open-minded, dia dia dan segalanya yang bagus tentang ‘dia’ yang mereka anggap inspiring.

Dan saat kedua pertanyaan itu diarahkan ke gue, jujur banyak sosok yang terlintas di benak gue. Mulai dari Beyonce. Siapa sih orang di zaman sekarang ini yang gatau dia? Mungkin orang yang gatau dia itu ya kalo ga tinggal di pedalaman, paling masih bocah. Menurut gue, dia itu beautiful, charming, smart, bohong kalo bilang dia ga kaya, has a great voice, yet humble and has great personality. Terus mulai muncul sosok-sosok lain di benak gue, ya Selena Gomez, Obama, Jokowi, sampe model Nadia Hutagalung aja sempet lewat di benak gue. Tapi satu sosok yang terakhir terlintas di benak gue, sosok seorang mama. Then I realized, dia lah sosok yang paling inspiring buat gue, ngalahin sosok-sosok lain yang sempat terlintas di benak gue.

Mama, ibu, bunda, bundo, umi, mimi, mami, banyak sebutan yang mengarah ke sosok seorang wanita yang telah melahirkan kita itu. Gue sendiri, menyebut wanita itu dengan sebutan mama. Mama lahir di sebuah kampung, Gunung Kidul, Yogyakarta tanggal 15 Maret 1972. Mama lahir di keluarga yang bisa dibilang menengah bawah, tapi mungkin itu juga yang membuat mama jadi sosok yang kuat dan tegar. Mama menjalani masa-masa SD, SMP, SMA layaknya kita sekarang. Katanya, mama dulu kalo belajar pas pulang sekolah, jadi kalo malem giliran kakak-adik nya mama belajar, mama main. Nilai-nilai mama juga jauh lebih bagus kalo dibandingin sama nilai gue sekarang. Mama itu salah satu anggota Paskibra buat provinsi Yogyakarta, sering tampil pensi walaupun gabisa nyanyi, dan percaya diri banget.

Mama ngajarin gue, kalo gue punya suatu kesempatan baik, ambil kesempatan itu, mama pesen kalo gue itu harus aktif, pede, tapi tetep humble, dan peduli lingkungan. Mama juga pernah cerita masalah cowok, kata mama sekali cowok nyakitin kamu yang bener-bener bikin kamu sakit hati, langsung putusin dan jangan pernah mau balikan sama cowok itu, hahaha kadang gue cuma ketawa kalo inget cerita-cerita mama. Singkat cerita, tahun 2009 mama divonis sama dokter kena kanker. Waktu itu gue masih SD kelas 6 dan belum begitu ngerti seberapa bahaya itu kanker. Setelah melalui perawatan medis, mama sembuh di tahun itu juga. Selama 2009 sampai sekitar akhir 2011, gue ngejalanin hidup gue sama mama dan keluarga gue kayak biasa. Sampe akhirnya, kanker itu balik lagi nyerang mama.

Awalnya, gue santai karena gue yakin mama kuat dan mama udah pernah ngejalanin itu, gue yakin mama pasti sembuh bentar lagi. Tapi ternyata makin banyak waktu berlalu, kondisi mama makin buruk dan memburuk. Sampe akhirnya suatu malam, sebelum gue tidur mama manggil gue ke tempat tidurnya, dan meluk gue sambil bilang “Kamu bakal jadi orang yang kuat, yang tegar.” Dan besok harinya, mama masuk rumah sakit dan dirawat sekitar seminggu sebelum akhirnya hari yang kelam itu datang, hari Rabu tanggal 30 Oktober 2013, mama ninggalin gue buat selamanya.

Mama udah ngajarin gue banyak hal banget. Mama ngajarin gue buat jadi orang yang tegar, kuat, peduli sosial maupun lingkungan, dan banyak hal lainnya. Mama juga ngebuat gue jadi orang yang kreatif, karena mama gue bener-bener pelukis nomor satu yang pernah gue kenal. Mama udah ngajarin banyak hal buat gue. See you later, Ma.

Artikel ini bukan “Tribute to My Mom”, bukan bacaan yang bikin lo nangis, terharu, sedih, bukan juga bacaan yang cuma lewat di otak kalian. Artikel ini gue bikin buat menginspirasi lo, jangan sia-siakan waktu lo, because time is priceless. So, who is your inspiring person?

 

Varellia Erend

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *