Halo, P-Assengers! Udah lama aku ga nulis dan akhirnya aku ditugaskan kembali untuk menulis sesuatu yang berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Hari ini aku akan membahas tentang katak.
Katak adalah binatang amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang, pandai melompat dan—
Loh, kok beneran membahas tentang katak? Bercanda kok hehe. Bukan tentang katak yang akan aku bahas, tapi lebih ke metafora tentang memakan katak. Siapa sih yang suka sama katak, ada sih tapi pasti kebanyakan orang tidak suka. Katak, binatang berwarna hijau yang ‘berlendir’, jangankan memakannya, melihatnya saja sudah membuat goosebumps orang-orang.
Maksud dari memakan katak disini adalah mengerjakan tugas yang paling berat di awal. Kenapa? karena kalau kita sudah mengerjakan tugas yang berat, maka hari yang kita jalani agak terasa lebih ringan karena sudah tidak ada beban yang kita pikirkan lagi.
Banyak orang yang mempunyai kebiasaan menunda pekerjaan, salah satunya adalah aku dan mungkin kamu. Contohnya adalah ketika sepulang sekolah hari jumat, awal weekend, saat-saat yang semua murid nantikan. Pasti ada dong PR yang diberi di hari-hari sebelumnya, yang harus dikumpurkan setelah weekend selesai. Entah itu PR matematika yang kamu benci, atau PR seni yang kamu sukai. Tapi tetap saja banyak orang yang masih malas mengerjakan PR itu. Pasti akan terbesit pikiran, ‘Ah, baru libur. Masih lama waktunya.’ Lalu, akhirnya mungkin kamu memutuskan untuk menyelesaikan series yang kamu tonton. Lalu, kamu tidur dan besoknya bisa jadi kamu diajak orang tua kamu jalan-jalan. Misalnnya kamu jalan-jalan dari jam 10 hingga jam 3 sore. Lalu, kamu sampai rumah sudah kecapaian. Setelah mandi dan melakukan segala hal lainnya, tanpa sadar ternyata jam sudah menunjukkan jam 8 malam atau bahkan sudah tengah malam. Karena capai, kamu memutuskan kamu tidak akan mengerjakan PR hari itu, ‘Besok aja deh.’
Hari minggu, hari terakhir, kesempatan terakhir yang kamu punya untuk mengerjakan PR. Belum tentu di hari terakhir ini kamu mempunyai waktu luang, kalau misalnya kamu ternyata harus pergi untuk menjenguk seseorang? Waduh. Tapi seandainya kamu tidak melakukan apa-apa hari itu, kamu beruntung! Yang perlu kamu lawan hanya rasa malas. Namun, tidak semudah itu untuk melawan rasa malas. Apalagi kalau sudah tergoda untuk memainkan gadget yang kamu punya. Entah ngescroll IG, membaca thread di twitter, chatting dengan teman, dan banyak sekali hal lain yang kamu bisa lakukan dengan gadget. Tiba-tiba, sudah siang dan kamu ketiduran. Ternyata sudah sore, kamu melakukan rutinitas kamu yang lain hingga akhirnya malam hari. Malam hari adalah benar-benar kesempatan terakhir kamu untuk mengerjakan PR yang kamu punya itu. Tapi, masih ada kemungkinan lain, yaitu kamu ketiduran. Lalu, apa yang akan kamu lakukan? Tentunya kamu akan panik dan menyesal karena menunda pekerjaan kamu.
Itu adalah salah satu gambaran yang akan kamu dapatkan kalau kamu tidak memakan katak terlebih dahulu, atau lebih tepatnya menunda pekerjaan atau beban terbesar yang kamu punya. Kalau kamu sudah membiasakan diri untuk melakukan hal ini, maka ‘to-do-list’ kamu punya pasti akan berbeda. Lebih ringan.
Berbicara mengenai to-do-list, hal ini merupakan hal yang sangat penting. Sangat penting bagi setiap orang untuk bisa mengatur apa yang harus ia lakukan, sangat penting untuk bisa mengurutkan mana yang urgent dan yang mana yanh tidak urgent.
Pasti kamu pernah juga, ketika kamu mau liburan, kamu sudah memikirkan banyak hal, apa yang harus kamu bawa atau kemana destinasi yang ingin kamu tuju. semuanya sudah tergambar di otak mu. Lalu, sehari sebelum hari-H ketika kamu packing kamu merasa semuanya sudah terbawa, lalu besoknya entah saat kamu sudah di pesawat atau bahkan ketika sudah landing, kamu merasa ada yang kurang. Hal ini disebabkan karena kamu hanya memikirkannya.
Write it down, hal ini sangat penting untuk dibiasakan dan diterapkan. Karena kamu tidak bisa menjamin kamu akan terus mengingat hal yang ingin kamu ingat. Tidak ada jaminannya.
Menulis barang bawaan yang harua dibawa sama halnya dengan menulis kegiatan yang harus kamu lakukan. Tidak perlu membuat planner yang detail dahulu, cukup dengan menulis misalnya hari ini kamu mendapat PR apa saja, atau mata pelajaran apa yang ingin kamu pelajari malamnya.
Kamu bisa membagi prioritas kamu menjadi A, B, C dan D. A adalah pekerjaaan yang harus kamu kerjakan karena konsekuensi tidak mengerjakannya berat. B juga penting untuk dikerjaan tapi konsekuensinya paling hanya seseorang akan tidak senang dengan kamu, tapi tetap tidak sepenting A. C adalah tugas yang baik atau berguna untuk dikerjakan tapi tidak ada konsekuensinya dan yang terakhir D adalah pekerjaan yang bisa kamu minta bantuan orang lain dalam mengerjakannya. Contoh tugas A adalah PR, B contohnya adalah pekerjaan yang teman kamu minta bantuan kamu dan kamu sudah menjanjikannya dari lama untuk mengerjakannya, C contohnya adalah mungkin kamu sudah lama mengumpulkan niat untuk menulis dan D adalah pekerjaan kecil lainnya yang tidak terlau penting.
Sekian yang bisa aku sampaikan, semoga P-Assengers bisa mengambil pelajaran dari artikel yang aku tulis ini. Ingat, jangan menunda pekerjaan yang kalian punya, do it now! dan selamat bertemu di lain artikel!
Salam hangat,
Davina Naja