Halo, P-assengers! Kembali lagi di artikel PIDAS81. Pada artikel hari ini, PIDAS akan sharing informasi yang pastinya sudah tidak asing lagi nih bagi P-assengers. P-assengers pernah tidak, merasa familiar akan kegiatan yang P-assengers sedang lakukan? Perasaan ini biasanya dapat timbul akibat kesamaan tempat kejadian atau kegiatan. Bagi P-assengers yang pernah merasakan, pasti akan mengingat satu kata, yaitu déjà vu. Namun, apa itu déjà vu? Dan apa penyebab terjadinya déjà vu? Dibanding P-assengers penasaran. Yuk, langsung kita bahas!
Kata déjà vu berasal dari bahasa Prancis yang berarti “sudah pernah melihat”. Sebutan déjà vu pertama kali dicetuskan oleh seorang filosofis dan ilmuan Prancis, Émile Boirac, pada tahun 1876. Déjà vu berarti sebuah peristiwa dimana kita merasa bahwa kegiatan yang sedang dialami sudah pernah dilakukan di masa lalu. Déjà vu sering dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis. Namun, apa sebenarnya penyebab terjadinya déjà vu ? Penyebab déjà vu akan dibagikan berdasarkan beberapa teori sebagai berikut:
1. Persepsi Terpecah
Berdasarkan teori ini, déjà vu dapat terjadi bila seseorang hanya melihat secara singkat suatu peristiwa yang sama dalam dua waktu yang berbeda. Sehingga, menyebabkan terjadinya kekeliruan.
2. Teori Memory Recall
Teori ini menyatakan bahwa déjà vu dapat terjadi sebagai bentuk respon terhadap suatu peristiwa yang pernah dialami, tetapi terlupakan. Biasanya teori ini dapat timbul ditempat berbeda dengan suasana yang serupa.
3. Gangguan Sirkulasi Otak
Hal ini dapat terjadi apabila terdapat malfungsi antara memori jangka panjang dan pendek dalam merespon suatu kejadian. Apabila terjadi kesalahan dalam tempat penyimpanan memori, kejadian akan terasa terulang atau seperti telah terjadi di masa lalu.
4. Kejang Lobus Temporal
Kejang lobus temporal umumnya terjadi hanya pada penderita epilepsi atau kelainan pembuluh darah otak. Lobus temporal otak yang berfungsi untuk memproses emosi dan menyimpan ingatan jangka pendek akan mengalami penurunan respon lingkungan pada saat kejang. Sehingga, saat terjadinya kejang, penderita bisa berhalusinasi dan mengalami déjà vu.
Walaupun terdengar sedikit menyeramkan, sebenarnya déjà vu tidak berbahaya apabila tidak sering terjadi. Namun, apabila sering dan sudah mengganggu aktivitas, déjà vu dapat dikonsultasikan ke dokter.
Nah, bagaimana penjabaran tentang déjà vu nya nih, P-assengers? Pasti bermanfaatkan informasinya, apalagi buat P-assengers yang sering merasa déjà vu tapi masih bingung akan penyebab terjadinya. Jadi, sekian artikel hari ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat ataupun dapat menambah ilmu bagi P-assengers. Sekian dari PIDAS, sampai jumpa di artikel PIDAS selanjutnya, P-assengers!
Sumber Referensi:
- https://youtu.be/11vA0YViulk
- https://www.brainacademy.id/blog/pengertian-dan-penyebab-dejavu
- https://kabarbesuki.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-191442562/sering-mengalami-deja-vu-bahkan-merasa-seperti-time-traveller-ternyata-inilah-teori-nya?page=2
- https://gayasehatku.com/memahami-lebih-jauh-tentang-deja-vu/