Halo halooo P-assangers!
Kembali lagi sama aku Jasmine dari departemen cetak. Ini merupakan artikel keduaku selama di PIDAS.
Berhubung aura sumpah pemuda masih terasa banget, kali ini aku pingin bikin artikel tentang apa yang aku harapkan dan cara apa saja yang dapat dilakukan untuk Indonesia kedepannya. Sebelumnya, ini merupakan pertama kalinya aku merayakan hari Sumpah Pemuda di SMAN 81.
Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. 89 tahun yang lalu merupakan pengikraran tentang penegasan cita-cita akan ada Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia. Setelah itu merupakan tugas pemuda pemudi Indonesia lah yang harus mempertahankan dan memajukan Indonesia untuk menjadi yang lebih baik. Sehingga munculah banyak harapan dari semua golongan masyarakat.
Berharap. Semua orang pasti memiliki harapan, baik untuk kepentingan diri nya dan lingkungan sekitarnya. Setiap orang pasti juga memiliki caranya sendiri untuk mewujudkan harapannya. Mulai dari diri sendiri, ataupun mempengaruhi orang dan banyak hal lainnya. Sudah pasti harapan yang dimiliki bukan merupakan harapan yang membuat negaranya menjadi tertinggal, melainkan harapan yang membuat maju.
Aku sendiri tentunya mempunyai harapan untuk negaraku, Indonesia. Aku memang bukan orang besar, tetapi aku sangat yakin semua orang mempunyai peran yang penting untuk kemajuan negara. Karena sifat satu orang saja dapat mempengaruhi sekelilingnya. Tentu saja aku tidak langsung berharap untuk perubahan yang sangat besar, karena perubahan kecil saja belum tentu dapat dilaksanakan dengan baik. Pertama aku akan membahas tentang gaya hidup yang masih belum tertib.
Contoh yang pertama, tidak menggunakan pengaman saat di kendaraan. Dapat kita lihat masih banyak warga yang tidak acuh terhadap keselamatannya sendiri. Padahal peraturan yang dibuat juga tidak merugikan warga, melainkan menghindari dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan. Entah berapa banyak alasan yang terlintas dipikiran mereka jika ditangkap atau ditegur polisi. Tidak sedikit yang menjawab karena tempat yang dituju dekat dari rumah sehingga rasa malas yang memenangi dirinya pun berhasil untuk tidak menggunakan atribut yang seharusnya digunakan. Kalau disadari, seberapa dekat jarak yang kita tuju, belum tentu menjamin keselamatan kita.
Contoh yang kedua, budaya mengantri secara tidak tertib. Aku sering berfikir kenapa banyak sekali diantara kita sering tidak tertib dalam mengantri. Mungkin terlihat seperti hal kecil yang tidak penting, tetapi sebenarnya hal tersebut dapat membuat orang-orang menjadi risih. Apakah ada diantara kalian merasa adil jika sudah mengantri lama tetapi dengan mudah diselak dengan orang tanpa alasan yang jelas? Tentu saja kalian merasa dicurangi. Selain sudah lelah berdiri dan merelakan waktu, usaha kita merasa terbuang secara sia-sia. Tetapi banyak juga orang yang marah akan dirinya diselak oleh orang lain. Namun tanpa ia sadari, iapun juga sering melakukan hal yang sama.
Contoh yang ketiga, suka mengobrol saat upacara. Upacara merupakan salah satu cara pembuktian kita dalam menghargai jasa para pahlawan yang sudah tiada. Dengan upacara lah kita bisa tau bagaimana sulitnya para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan dan juga mengenang jasa para pahlawan. Masih banyak diantara kita yang suka mengobrol saat upacara. Memang cukup sulit dalam melawan rasa tersebut, terlebih lagi disaat kita berada didekat teman akrab. Berikanlah waktu kita untuk tertib dalam melaksanakannya, kita pun juga tidak setiap hari melaksanakan upacara. Maka dari itu jika teman kalian berusaha untuk mengganggu kalian, cobalah untuk mengingatkan agar tertib sampai upacara selesai. Hal tersebut dapat menjadi salah satu cara kalian membuktikan kesungguhan kalian dalam mempertahankan Indonesia.
Dari semua contoh yang sudah aku berikan. Kita dapat membuktikan bahwa dalam menjaga ketertiban tidak perlu menunggu menjadi orang yang dewasa ataupun menjadi orang besar. Bisa dalam hal kecil seperti menghindari tiga hal tersebut. Karena disetiap negara yang maju, pastinya memiliki orang-orang yang tertib dan dapat menghargai jasa pahlawan.
Selanjutnya aku ingin membahas tentang konflik lain yang sering terjadi di Indonesia yaitu perpecahan. Sedikit demi sedikit sudah semakin banyak timbul perpecahan. Perpecahan dapat timbul dari candaan yang terlalu dalam sehingga membuat seseorang merasa terpojoki. Contohnya, untuk kita para pelajar sering sekali tidak sadar kalau sebenarnya perkataan yang kita lontarkan membawa SARA. Seperti membandingkan warna kulit. Tidak jarang diantara kita yang beranggapan bahwa berkulit gelap itu kurang menarik. Sesungguhnya, setiap warna kulit itu sama saja, setiap orang akan terlihat menarik dengan caranya sendiri. Contoh selanjutnya yaitu agama. Kita pasti mempunyai kepercayaan tersendiri terhadap tuhan. Semua orang berpendapat yang berbeda-beda dan hal tersebut membuat kita memeluk agamanya masing-masing. Kita pun juga tidak dapat memaksakan orang untuk mengikuti kepercayaan kita, karena itu merupakan hak nya dalam memilih. Kita harus bisa berdampingan satu sama lain dan lebih toleransi. Seharusnya, keberagaman tersebut yang membuat kita menjadi lebih satu. Disitulah titik keunikannya.
Dan yang terakhir aku akan membahas tentang kebudayaan. Semua orang pasti sudah tau kalau Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Dan kebudayaan tersebut dapat menimbulkan keunggulannya masing-masing. Kita sebagai warga Indonesia sudah seharusnya bangga akan kekayaan tersebut. Jangan hanya mempelajari budaya dari asal saja, tetapi pelajari juga kebudayaan lainnya. Kita tidak akan merasa rugi, selain kita dapat menambah wawasan juga dapat menjaga dan melestarikan budaya. Salah satu contohnya jika kita tidak mempunyai waktu diluar jam sekolah kita dapat mengikuti ekstrakurikuler tari tradisional. Dan banyak hal lainnya.
Kesimpulan dari semuanya adalah, aku ingin Indonesia dapat berubah sedikit demi sedikit, walaupun perubahannya tidak terlalu signifikan. Namun, dari hal kecil tersebut itulah yang dapat merubah sikap warga menjadi yang lebih baik. Perubahan sikap inilah yang nantinya akan berbuah besar untuk negara Indonesia. semoga dengan adanya perubahan sikap ini warga Indonesia dapat bersatu, lebih menghargai budaya, dan dapat menerima perbedaan.