Halo P-assengers!
Mulai bosen ya liat tulisan aku, tenang kali ini aku akan menceritakan bagaimana aku bisa survive di 81 dengan ekskul yang banyak. Sehubungan dengan materi Time Management yang diberikan oleh kak Alifa. Tulisan ini bak enggak ngebosenin kok! Baca terus ya.
Jadi, seluruh tugas itu diibaratkan sebagai kodok yang harus kita makan setiap harinya. Bayangin, sejijik apa buat makan kodok hidup-hidup trus ditelen. Tapi, memang begitu tugas yang akan kita hadapi dalam satu hari tidak akan sedikit. Jika kita diharuskan memakan satu kodok setiap hari, maka aku akan memakan setiap pagi dibandingkan nunggu malem dan lupa sehingga harus dibarengin dengan kodok hari selanjutnya. Kebanyakan ngomong kodok lama jijik juga ya, yaudah kita langsung masuk ke cerita aku dimana makan kodok dari kelas 10.
Cerita dimulai dari demos karena sebelom demos, aku tidak tertarik ikut ekskul banyak hanya KIR. Saat demos, banyak ekskul yang langsung menarik hatiku untuk mengikutinya. Sehingga setelah demos berakhir, aku memutuskan untuk ikut KIR, PIDAS, dan SC. Saat itu aku belum memikirkan jangka panjang apa yang akan terjadi.
Hari pun berlalu, aku ternyata diterima di PIDAS departemen DARING. Padahal mah, ngincer banget multimedia. Tapi, emang sih kekya aku dimasukkin ke DARING emang udah jalannya. Aku malah belajar wording, editing, dan balesin PICUR. Coba aku lolos multimedia. Aku gak akan ngerasain balesin PICUR. Di DARING, tugasnya banyak banget. Aku lagi enak-enak istirahat, tau-tau dateng tugas. Sejak aku masuk DARING, aku harus bisa membuat list prioritas. Begitu banyaknya tugas membuat sekolah bisa terbengkalai. Ditambah aku punya ekskul KIR dan SC.
Tiba-tiba aku mengikuti proker paskibra yang disebut PASGARDA. Jadi, proker ini itu memberikan kesempatan kepada kelas 10 untuk mengibarkan bendera. Sejak saat itu, aku tertarik mengikuti Paskibra. Awalnya kupikir masuk Paskibra adalah pilihan yang buruk. Karena selalu menyita waktu istirahat dan pulang. Namun, dari situ aku bisa belajar Time Management itu penting banget.
Lalu, aku ingin sekali mengikuti osk namun saat oss aku malah keluar kota. Padahal, aku sudah memimpikan untuk mengikuti osk bidang astronomi. Kalian sudah baca kan artikel pertamaku mengenai mimpi? Kalau sudah pasti kalian mengerti apa yang kumaksud disini. Namun keajaiban, aku lolos oss. Aneh ya? Sama kok aku juga menganggap itu aneh. Di titik ini, aku makin pusing karena semuanya berjalan bersamaan.
Aku harus belajar untuk osk, aku juga harus menjalankan proker nyf, aku harus mengikuti kumpul paskibra, dan tugas sekolah yang seabrek. Aku langsung membeli Planner untuk membuat jadwal yang teratur. Jika kita sendiri tidak tahu apa yang akan dilakukan, maka kita akan pusing sendiri. Karena kalau tidak kita tulis, maka kita bisa saja lupa dengan jadwalnya.
Osk sudah kelar, dan aku merasa lega karena beban ku terangkat satu. Namun kenyataannya tidak. Aku mengikuti kegiatan pramuka untuk pelantikan bantara. Sebelum dilantik, aku disuruh memenuhi SKU sebagai tanda lolos syarat. Tentunya aku meminta Tanda tangan saat istirahat. Disini Paskibra juga sedang seneng-senengnya kumpul saat istirahat. Dan, tentunya aku mengisi planner lagi untuk mengatur jadwal. Kegiatan seperti ini harus dikerjakan berulang-ulang agar menjadi kebiasaan.
Setelah selesai pelantikan bantara aku pun tidak bisa duduk tenang dengan pramuka. Aku harus mengikuti program-program yang sekolah ajukan. Dan, aku pun harus menjadi dewan ambalan karena terbatasnya orang yang bantara. Dari sini, terbentuklah aku yang memiliki 5 ekskul. Tahun yang berat kalo boleh ku katakana karena harus bisa ikut sana sini.
Regenerassi kepengurusan pun dimulai. Disini aku dihadapi pilihan yang sangat sulit. Karena aku memiliki banyak ekskul. Aku dulu ingin menjadi Pengurus OSIS, namun saat pendaftaran dibuka aku malah tidak mendaftar. Tapi, aku tidak menyesali itu kok sekarang. Dulu, aku kepengurusannya ingin seperti ini, KIR menjadi Ketua, PIDAS menjadi Sekretaris Umum, Paskibra menjadi koor DIKLAT, dan Pramuka menjadi Kerani. Kenyatannya, KIR menjadi Bendahara, PIDAS menjadi Pemimpin Redaksi, Paskibra menjadi anggota, dan Pramuka menjadi kerani. Memang, hanya pramuka yang tetap dengan keinginanku, tapi aku tidak menyesal kok.
Lalu, kak Alifa menyampaikan matteri Time Management pada salah satu pertemuan PIDAS. Dan, aku merasa bangga karena aku telah melakukan semua apa yang telah disampaikan. Seperti, selalu menulis jadwal, membuat To-Do List,dan lakukan dari sekarang. Memang, semua itu aku lakukan dari kelas 10 agar kehidupan sekolah ku menjadi tidak kacau. Dan, yang terpenting dari kak Alifa katakan adalah, Lakukan sekarang karena kalau tidak sekarang kapan lagi? Aku merasakan itu saat kelas 10. Coba kalian banyangin kalau aku tidak seperti itu saat kelas 10, tentu aku tidak akan menjadi pemimpin redaksi.
Akhir kata, mari teman-teman kita haruslah bisa memanage waktu kita dengan baik. Karena dengan itu, hidup kita akan menjadi lebih terarah dan terorganisir. Makanlah kodok yang lebih jelek terlebih dahulu agar tidak ada pikiran di hari itu. Dan, janganlah takut jika kalian diharuskan memakan kodok banyak setiap harinya. Have a nice day!
– Rizky Maulana, Pemimpin Redaksi Radiant.