Coba tunjuk satu bintang¸ adalah salah satu novel karya Sefryana Khairil, yang diterbitkan oleh Gagas Media. Buku ini pertama kali terbit tahun 2013 dengan tebal 210 halaman. Novel ini menceritakan kisah cinta antara Dio dan Marsya. Dio dan Marsya, saling mencintai dan telah merencanakan pernikahan mereka berdua. Suka cita di antara keduanya, mereka mempersiapkan semua yang dibutuhkan pada hari pernikahannya. Sayangnya, pernikahan harus dibatalkan. Parahnya lagi, yang membatalkan adalah Dio, calon mempelai pria. Hal ini disebabkan dilema yang menghampiri dirinya. Tuntutan orang tua dan saudaranya untuk membuktikan bahwa dia bisa mandiri akan dia jawab dengan mengambil kesempatan untuk bekerja di Hamburgh. Tak pelak keputusan Dio menghancurkan semua, Marsya pantas berduka. Sedangkan Dio tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah pada keadaan.
Hari-hari Marsya menjadi kalut. Marsya yang suka melukis, mendapati perbedaan dari lukisan yang dibuatnya. Keceriaan kini tak menghiasi lukisannya. Lukisannya menjadi agak gelap dan terasa seperti aura kesedihan. Namun, perubahan dan kesedihan itu perlahan menghilang karena datangnya Andro, kolega Marsya yang gagal membuat pameran lukisan karena batalnya pernikahan Marsya. Rupanya Andro menyukai Marsya dan mengambil kesempatan atas batalnya pernikahan Marsya untuk memulai langkah dari nol.
Tidak sia-sia ternyata upaya Andro membuahkan hasil. Cintanya bersambut. Marsya pun mencoba mencintai Andro. Marsya berharap dengan mencintai dan memilih Andro maka hal itu akan menghilangkan segala patah hatinya dan segala kenangan bersama Dio. Tidak disangka, Dio yang memutuskan untuk mengambil tawaran kerja di Hamburg merasakan kesepian dan penyesalan karena telah membatalkan rencana pernikahan dan meninggalkan Marsya, kesuksesan kerjanya di Hamburg seakan sia-sia. Maka, Dio memutuskan liburan kerjanya adalah untuk pulang ke Indonesia. Dengan satu niatan, bertemu Marsya meminta maaf padanya dan memulai kisah cinta mereka berdua kembali.
Sayangnya, kepulangan Dio ke Indonesia terlambat. Marsya semakin dekat dengan Andro dan mereka merencanakan pertunangan. Ketika Dio akan memberikan sebuah cincin sebagai tanda lamaran ke rumah Marsya, Dio harus menerima kekalahannya karena pada saat itu Andro dan Marsya menyelanggarakan acara pertunangan. Hal tersebut menyebabkan Dio patah hati. Dia mengemudikan mobilnya menjadi tidak konsentrasi dan menyebabkan kecelakaan. Dio harus dirawat di rumah sakit.
Kecelakaan yang dialami Dio menyebabkan Marsya menyadari bahwa apa yang dia lakukan dan putuskan salah. Marsya pun merasakan dilema, ternyata dia tidak bisa sepenuhnya melupakan Dio yang berarti pula tidak bisa sepenuhnya mencintai Andro. Marsya merasakan sakit hatinya semakin menusuk, lantaran dia tahu alasan utama Dio pulang ke Indonesia hanyalah dia. Dia bingung harus memilih apa sedangkan pertunangan sudah terjadi antara dia dan Andro. Dilema luar biasa menghampiri benaknya.
Singkat cerita, akhirnya Andro mengetahui bahwa Marsya masih mencintai masa lalunya, setelah menemukan liontin yang terjatuh di mobilnya. Liontin yang sama juga dimiliki oleh Dio. Mengetahui itu Andro menyesal karena ternyata dia telah mengambil cinta orang lain, dan dia pun mengikhlaskan Marsya kembali pada Dio dan membatalkan pertunangan antara mereka.
Menurut saya, kisah ini cukup menarik. Gaya tulis sang penulis sangat saya sukai. Kisahnya cukup sering saya dengar tapi dengan gaya bahasa dan kemampuan penulis membuat kisah Dio dan Marsya ini menjadi sangat menarik. Walau kisahnya meninggalkan beberapa pertanyaan di kepala saya, tapi saya rasa novel ini tetap dapat dikatakan sangat baik dan disarankan untuk dibaca, apalagi untuk para pembaca yang gemar akan kisah romance ringan.