Clair de Lune

Klasik
(adjektiva) mempunyai nilai atau mutu yang diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan yang abadi; tertinggi

Kalau ada kata klasik, yang biasanya dipikirkan orang apa ya?
Pemikiran tiap orang beda-beda sih, tapi intinya saya mau ngomongin tentang musik klasik.

Apa yang ada di dalam benak kalian saat mendengar “musik klasik”?
Tua. Antik. Membosankan. Selera orang tua.
Entah mengapa beberapa hal tersebut sangatlah terikat dengan musik klasik.
Bahkan mungkin beberapa orang yang tadinya ingin membaca artikel ini enggan untuk melanjutkannya karena kata pertama yang mereka lihat adalah klasik beserta artinya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang menurut mereka “ngebosenin ah”.

Menurut saya, musik klasik adalah suatu karya yang mempunyai cerita berbeda-beda dan meninggalkan kesan yang berbeda-beda pula bagi tiap orang.

Nah, sekarang saya mau bahas tentang karya musik klasik favorit saya.

Ayo, tebak karya siapa dan karyanya yang mana!

Sebenernya udah jelas sih karya yang mana.
Judulnya Clair de Lune  sama seperti judul artikel ini.

Tau gak siapa komposernya?

Kalau kalian jawab Mozart, Beethoven, Bach, Liszt, ataupun Chopin, kalian salah.

Clair de Lune adalah salah satu karya terkenal buatan Claude Debussy.
Dibuat sekitar tahun 1890 dan dipublikasikan pada tahun 1905.
Clair de Lune adalah kata dalam bahasa Perancis yang berarti sinar rembulan.
Bagi saya Clair de Lune seperti menceritakan seseorang yang sedang menikmati kesendirian dalam gelapnya langit dan terangnya rembulan malam sambil duduk diam dan memperhatikan bayangan bulan pada air danau yang tenang. Mengenang memori-memori bahagia miliknya.

Karya ini meninggalkan kesan yang menenangkan pikiran dan menyenangkan hati  walaupun alunan nadanya terdengar sedih dan lambat.

Karya Claude Debussy yang satu ini terinsipirasi dari puisi milik Paul Verlaine yang berjudul Clair de Lune pula yang dibuat pada tahun 1869.
Puisi Clair de Lune menggunakan bahasa Perancis dan isinya seperti berikut ini:

Votre âme est un paysage choisi
Que vont charmant masques et bergamasques
Jouant du luth et dansant et quasi
Tristes sous leurs déguisements fantasques.

Tout en chantant sur le mode mineur
L’amour vainqueur et la vie opportune
Ils n’ont pas l’air de croire à leur bonheur
Et leur chanson se mêle au clair de lune,

Au calme clair de lune triste et beau,
Qui fait rêver les oiseaux dans les arbres
Et sangloter d’extase les jets d’eau,
Les grands jets d’eau sveltes parmi les marbres

“Itu artinya apa?”

Arti dari puisi tersebut dapat kalian temukan di internet 😀

Hasil karya Debussy yang satu ini bisa dibilang sejalan dengan visi PIDAS yaitu “Bergerak berinovasi, berkarya menginspirasi”.

“Lah, kok bisa gitu?”

Inovasi sendiri memiliki arti suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Dan Debussy “bergerak berinovasi” dengan mengubah suatu puisi yang sulit dimengerti menjadi alunan nada yang indah dan dapat dinikmati semua orang di dunia, karena musik adalah bahasa universal.

Debussy juga “berkarya menginspirasi” karena Clair de Lune menginspirasi banyak pemusik dari dulu sampai sekarang. Mungkin juga tidak hanya pemusik, melainkan semua orang yang mendengarkan karyanya, seperti saya.

Terakhir, saya setuju dengan arti kata klasik dalam KBBI karena saya yakin musik klasik akan selalu menjadi tolok ukur kesempurnaan yang abadi, yang menginspirasi tanpa peduli waktu.

 

Sumber:
https://underthefallenleaves.wordpress.com/2012/12/08/claude-debussy-clair-de-lune/
https://en.wikipedia.org/wiki/Clair_de_Lune_(poem)
http://cdn.instructables.com/FTF/FQF3/FF3XQUTV/FTFFQF3FF3XQUTV.MEDIUM.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *