Cabe Itu Makanan Bukan?

Udah pada denger dong tentang “cabe-cabean”? Ya, itu adalah kata yang dibilang nge-hits untuk awal tahun ini. Tapi apa kalian tahu apa sebenernya definisi dari “cabe-cabean” tersebut? Bukankah itu adalah salah satu bahan makanan yang digunakan para ibu untuk melengkapi masakannya? Ternyata dibalik rasanya yang pedas dan panas, cabe mengandung arti yang bisa berhubungan dengan rasa yang dimilikinya.

 

Cabe-cabean yang dimaksud para remaja bukanlah cabe yang dipikirkan oleh para ibu yang harganya melonjak naik, melainkan itu adalah gambaran dari seorang wanita yang suka berpakaian ‘kurang bahan’ yang dimana mungkin saja paha yang dimilikinya itu lebih murah dibanding paha ayam goreng yang dijual di kios-kios. Tapi begitulah kenyataan yang ada, kita bisa melihat semua itu di sekitar kita.

 

Seperti foto-foto yang bisa kita temui di Instagram, misalnya. Kita bisa menemukan anak perempuan berkisar umur 13 hingga 14 tahun yang memperlihatkan tubuhnya dengan gaya indahnya. Kemudian dengan santainya mereka memposting hal-hal yang kurang berkenan seperti mencium teman cowokya, dan mungkin hal-hal yang sangat tidak wajar untuk mereka lakukan dan mereka publish. Itu sama saja membuat akhlak wanita jauh snagat rendah. Hal ini, adalah hal yang perlu harus kita hilangkan.

 

Bukan hal yang mengherankan jika kita melihat semua itu di sekeliling kita.Ya, karena maraknya pergaulan yang sangat bebas, pengaruh budaya luar yang sangat terjun bebas ke budaya kita ini.Pola asuh juga menjadi faktor penyebab dari hal yang dimaksud dari ‘cabe-cabean’ tersebut. banyak sekali faktor yang sangat memicu adanya ‘cabe-cabe-an’ ini. seperti halnya, anak yang broken home, yang merasa tertekan jika ia berada di rumah, dan hal lain sebagainya.

 

Karena hal ini, angka kriminalitas pun melonjak tinggi. Jadi, bukan hanya harga dari cabe yang kita gunakan untuk masakan saja yang melonjak naik, tetapi kriminalitas pun ikut melonjak naik keatas. Pelecehan harga diri, batin pun akan terus menerus bermunculan di kehidupan kita ini.

 

Maka dari itu, kita pun harus berhati-hati dengan pergaulan yang ada di sekeliling kita ini. kita pun wajib waspada kepada orang-orang yang membuat kita percaya kepada dia. Karena bisa saja, setelah membuat kita percaya apapun,dia bisa menjerumuskan kita sewaktu-waktu nantinya.

 

Pengawasan ekstra dari orang tua sangatlah penting. seperti melihat cara pakaian mereka, cara bergaul, dan lain yang sebagainya. dan penanaman nilai-nilai agama pun sangat nomor satu untuk menghadapi masalah ini. Hal ini sama saja membuat akhlak wanita jauh sangat rendah. Hal ini, adalah hal yang perlu harus kita hilangkan di negeri ini. karna kemajuan zaman akan terus menerus mengejar sisa umur kita nantinya.

 

Untuk masalah salah pola asuh,itu harus dari orang tua itu sendiri yang harus bisa berintrospeksi karena mereka harus tau awal mula mengapa anak mereka menjadi seperti ini-seperti itu. Ayo hindarkan pergaulan bebas!

 

Shoraya Annisa Sariwardani (nametag)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *