Between Parents & Porn

ibu-anak perempuan

Tabukah berbicara tentang pornografi itu? Mungkin sebagian orangtua menganggap bahwa pornografi itu sebagai hal yang tidak usah dibicarakan. Tetapi semakin hari, hal yang berbau pornografi juga tidak bisa dielakkan karena dari jaman ke jaman hal-hal tersebut semakin mudah didapat. Apalagi dengan adanya teknologi seperti internet yang sangat memudahkan kita untuk mencari sebuah informasi. Berbagai kalangan dapat mengakses informasi yang berbau pornografi. Sebelum berbicara bahwa pornografi itu termasuk hal yang tabu atau tidak? Mari kita simak pengertian dari pornografi.

Kata pornografi itu berasal (dari bahasa Yunani πορνογραφία pornographia — secara harafiah tulisan tentang atau gambar tentang pelacur) (kadang kala juga disingkat menjadi “porn,” “pron,” atau “porno”) adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia secara terbuka (eksplisit) dengan tujuan membangkitkan birahi (gairah seksual).

Dari pengertiannya saja sudah terlihat jelas bahwa hal yang berbau pornografi itu adalah hal yang tidak baik. Tapi apakah Anda (orangtua) yakin tidak membicarakan hal tersebut? Bagaimana jika suatu saat nanti anak Anda bertanya soal ini? Apa yang harus Anda jawab?

Seorang anak akan tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Ia juga akan semakin penasaran dengan hal-hal baru di sekitarnya. Apalagi jika Ia sudah mencapai pada masa remajanya yang sedang mencari jati diri. Disaat-saat ini juga orangtua harus mempunyai rasa was-was yang extra terhadap anaknya agar anaknya tidak melenceng ke jalan yang salah. Apalagi jika anak sampai terjerumus dalam hal-hal yang berbau pornografi.

Menurut saya hal yang berbau pornografi harus dibicarakan antara orangtua dan anak. Maksudnya itu orangtua menjelaskan hal tersebut kepada anaknya jika menurut orangtua anaknya sudah cukup umur untuk mengerti. Kenapa saya bilang begitu? Kalau menurut saya lebih baik anak tau dari orangtua daripada tau dari orang lain. Bisa saja terjadi kesalah pahaman jika informasi tersebut berasal dari orang lain.

Orangtua bisa memulai dengan memperhatikan anakmya. Perhatian orangtua terhadap anak harus bertambah jika anak sudah memasuki dunia luar. Maksudnya? Orangtua harus lebih extra memperhatikan anaknya ketika mereka sudah bersekolah. Sekolah tidak hanya belajar tentang matematika, biologi, dan hal-hal termasuk pelajaran eksak. Di sekolah anak akan bersosialisasi dengan teman dan mendapatkan informasi-informasi yang baru. Jika informasi yang anak serap masih belum terlalu jelas, Ia pasti bertanya terlebih dahulu kepada seseorang. Mungkin dalam kasus ini lebih terjadi pada anak yang masih duduk di bangku SD. Jika anak bertanya tentang hal yang berbau pornografi seperti tentang alat kelamin. Menurut saya orang tua harus menjelaskan kepada anaknya apa yang dimaksud dengan alat kelamin itu. Janganlah orangtua memarahi anaknya jika mereka bertanya seperti itu atau orang tua hanya menjawab ,“Masih anak kecil gaboleh ngomong begituan”. Itu biasanya membuat anak semakin penasaran dengan apa yang ia tidak mengerti. Anak bisa saja sembunyi-sembunyi mencari jawaban lewat internet yang sekarang sangat mudah untuk dijangkau. Tetapi akan terjadi kesalah pahaman anak dengan informasi yang beredar di internet itu. Malah jika anak mencari di internet, Ia bisa saja melihat gambar-gambar yang tidak pantas untuk seusianya (porno) bahkan Ia bisa ketagihan hal tersebut. Gawat kan kalau itu terjadi!!! Jadi sebagai orang tua, lebih baik dijawab daripada tidak toh nanti saat masuk SMP kita akan belajar sistem reproduksi juga malah yang lebih spesifik.

3434567888999

FILM

Orangtua juga harus selalu mengawasi aktivitas anaknya dalam hal apapun. Seperti dalam halnya menonton film. Menurut saya, orangtua lebih baik memperbolehkan anak remajanya menonton film dewasa asal ada pendamping saat menontonnya. Kenapa harus didampingi? Karena jika ada adegan yang tidak pantas untuk ditonton (porno), orangtua harus menjelaskan hal tersebut terhadap anaknya sekalian diselipkan dengan nasihat-nasihat agar jangan melakukan adegan tersebut. Dengan begitu anak akan mengerti dan tidak menjadi penasaran dengan dunia dewasa. Bagaimana jika anak tidak diperbolehkan? mungkin saja sama dengan kasus sebelumnya, yaitu anak akan menjadi penasaran lalu mencarinya lewat internet dan anak menjadi ketagihan dengan film yang berbau pornografi.

Jadi, hal pornografi tidaklah tabu untuk dibicarakan dalam khalayak luas. Justru pembicaraan antara orang tua dan anak membawa pengaruh untuk mencegah ketagihan dalam hal pornografi.

Source:

https://id.wikipedia.org/wiki/Pornografi

 

Atthahira Amalia Hafiizha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *