Being A Part of The So-Called Digital Generation

Halo, P-assengers! Balik lagi sama aku nih, Syifa! Udah lumayan lama nggak publish artikel ke website-nya PIDAS, lumayan kangen juga ya hehe. Kali ini anggota PIDAS diberi tugas sama Kak Mine untuk bikin artikel dengan topik Literasi Digital dan aku akan mengangkat tema “Sebagai penerus bangsa, apa yang ingin aku lakukan di era digital ini?”

Kamu pasti berpikir, “Bentar, bentar, Literasi Digital? Era Digital?”

Iya nih, P-assengers, Literasi dan Era Digital! Kalian pasti udah terbiasa mendengar ketiga kata ini kan? Tapi kalo katanya digabungin artinya apa ya? Jadi gini, menurut Wikipedia, arti dari literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal.

Menurut salah satu artikel di domainesia.com, era digital adalah masa dimana semua manusia dapat saling berkomunikasi sedemikian dekat walaupun salng berjauhan, yang bisa juga disebut dengan globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya yang banyak disebabkan oleh kemajuan infrastruktur telekomunikasi, transportasi dan internet.

Sebagai anak PIDAS, pastinya sudah sangat sering dan terbiasa dengan membuat konten berbasis digital. Dan era digital ini pastinya banyak memiliki kekurangan dan kelebihan, yang bisa kita lakukan sekarang adalah memanfaatkannya untuk hal positif. Contohnya, mengembangkan sisi kreativitas kita! Aku sangat berharap kita semua dapat memanfaatkan era digital dengan baik dan juga menggunakan sosial media dan media platform dengan etika yang baik. Contohnya, dalam menjadi seorang audiens di konten digital, jadilah orang yang beretika, di sosial media maupun media platform di internet.

Istilah content creator pasti sudah nggak asing banget kan untuk P-assengers? Nah, dalam menjadi audiens atau viewer dari seorang content creator di internet juga ada etikanya, lho! Kita harus tau mengenai dampak-dampak dari konten yang orang tersebut buat. Jika dampak dari kontennya itu baik (menguntungkan bagi orang lain, informatif, dan dibawa dengan sopan), dukung! Namun, jika dampaknya buruk (kontennya merugikan orang lain, mengandung unsur SARA), maka kamu jangan menjadi audiensnya. Tetapi ingat ya, P-assengers! Jika kamu menemukan content creator yang memiliki konten negatif, jangan malah kamu men-cyberbully orang tersebut, kalian bisa menyampaikan pesan kalian dengan memberikan kritik dan saran yang membangun kepada content creator tersebut. Dan jika hal itu tidak mempan, ya sudah, biarkan saja. We did what we could, and now it’s time to just- mind our own business! Akhir-akhir ini, aku melihat banyak sekali pengguna internet di Indonesia yang dengan mudahnya mencemooh content creator. Walaupun sejujurnya… ya, konten mereka mungkinmmemang berbau negatif, namun tidak ada gunanya juga kita melontarkan komentar-komentar negatif. Yang bisa kita lakukan hanyalah beri kritik dan saran yang membangun dan berhenti menjadi audiensnya. Karena cepat maupun lambat, tanpa adanya perhatian, audiensnya akan berkurang, bukan? Dan hal itu dapat membantu dia mengintrospeksi diri terhadap konten negatif yang ia buat. Cegah cyberbully ya, semuanya!

Etika yang ada bukan hanya dari sisi audiens, lho! Ada juga dari sisi content creator-nya, yaitu membuat konten positif yang dapat berdampak positif juga kepada orang lain. PIDAS ini kan sebuah ekskul content creator, jadi sangat berhubungan dengan era digital ini. Salah satu hal yang aku pelajari dari PIDAS adalah bahwa ternyata ada banyak ketentuan dan etika dalam membuat suatu konten yang akan dipublish ke sosialmedia dan media platform. Jadi untuk P-assengers yang tertarik untuk menjadi seorang content creator ataupun influencer, manfaatkan platform kalian untuk hal-hal berbau positif, ya! Kembangkan passion dan sisi kreativitas kalian tanpa perlu merugikan orang lain.

Jadi secara garis besarnya, jika ditanya, “Sebagai penerus bangsa, apa yang ingin aku lakukan di era digital ini?” Aku akan menjawab,

Yang ingin aku lakukan adalah menjadi audiens dan content creator yang beretika baik dan dapat memanfaatkan era ini untuk mengasah kreativitas kita dan menunjukkan passion kita.

Sekian artikel aku yang kali ini, akan kututup disini, semoga bermanfaat dan pesanku dapat tersampaikan, yaa. Terimakasih untuk para P-assengers yang sudah membaca! Sampai jumpa di artikelku yang selanjutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *