Beauty Privilege: Tentang Cantik atau Tentang Standar?

https://cherryblossom1406.blogspot.com/

Halo P-assengers! Bagaimana kabar kalian semua, nih? Semoga hari ini merasa baik dan dipenuhi syukur ya, walaupun di tengah banyaknya isu-isu yang beredar di sekitar kita. Dari isu politik, lingkungan, ekonomi bahkan sosial. Weekly Article PIDAS81 kali ini, akan membahas salah satu isu sosial yang selalu hadir di lingkungan kita dan hangat dibicarakan oleh orang-orang.

P-assengers pernah dengar tidak kasus netizen yang memberlakukan dua artis yang ditangkap karena kasus narkoba dengan perilaku yang berbeda? Salah satu artis yang dianggap lebih ‘tampan’ menurut orang-orang mendapat banyak sekali dukungan untuk rehabilitasinya. Sedangkan artis yang lain, tidak ada satupun kalimat pendukung untuk dirinya bahkan banyak orang dengan sengaja menulis hal-hal mengerikan di laman komentar media sosial.

Sedih ya, P-assengers? Sayangnya beauty privilege atau istilah dimana seseorang mendapatkan perlakuan istimewa jika memiliki fisik menawan ini bukan hal yang tidak biasa lagi. Kulit putih cerah, wajah tak berjerawat, rambut halus nan panjang, kaki jenjang, dan perut yang rata seperti papan jalan. Dengan beauty privilege, mereka yang memiliki tampilan ‘ideal’ ini akan ‘lebih mudah’ menjalani kehidupannya. Orang asing akan lebih mudah menolong mereka, teman yang menjadi lebih ramah, bahkan mudah untuk mendapatkan pekerjaan.

P-assengers tau tidak? Beauty privilege ini hadir karena masyarakat menganggap orang-orang yang memiliki fisik menawan pasti memiliki kepribadian yang baik juga. Bahwa mereka juga pintar, mudah bersosialisasi, ramah dan masih banyak anggapan baik lainnya. Nah, anggapan ini berhubungan dengan istilah dalam psikologi yaitu Halo Effect. Dimana karena satu karakteristik menarik dan baik dalam diri seseorang, karakteristik lainnya juga dipandang menarik dan baik walaupun mungkin saja tidak. Nah inilah yang menyebabkan hadirnya mindset bahwa mereka yang memiliki fisik menawan memegang kunci pintu-pintu kesempatan, koneksi, dan pilihan yang ditutup, dikunci, dan dibatasi dari yang lain.

Kita tidak bisa diam saja akan isu ini. P-assengers pernah bertanya-tanya tidak, bisa tidak ya kita belajar meninggalkan beauty privilege ini? Bisa tidak ya masyarakat memberlakukan orang lain secara adil tanpa melihat bentuk fisik orang tersebut?

Perlu kita ketahui lagi, kita tidak bisa merubah mindset orang lain, namun kita bisa merubah mindset kita sendiri.

P-assengers, beauty privilege sejatinya bukan tentang ‘cantik’ itu itu sendiri, tapi tentang standar yang ada pada masyarakat kita. Standar yang ditentukan oleh orang-orang itu sendiri sebagai bentuk mereka ingin dilihat seperti apa di masyarakat. Kita bisa ‘menghapus’ beauty privilege dengan mulai menerima apa yang diri kita miliki lho, walaupun itu tidak sejalan dengan standar yang ditentukan oleh masyarakat.

Bosen gak sih, P-assengers kalau kita terlihat sama ‘cantiknya’? Ada yang rambutnya bergelombang, ada yang tidak. Ada yang punya kulit eksotis ada yang tidak. Ada juga yang punya tahi lalat di tempat yang mungkin gak sama seperti orang-orang. Perbedaan penampilan antara satu manusia dengan manusia lain adalah kecantikan itu sendiri. Setiap dari kita pasti diciptakan berbeda dan itu adalah hadiah dari Tuhan yang perlu kita syukuri benar-benar.

Mungkin pintu-pintu kesempatan memang terbuka lebih lebar untuk mereka yang ‘lebih menawan’. Tapi, bukan berarti tidak ada satu pun pintu untuk yang lainnya. Tunjukkan kemampuan, keunikan, dan kelayakan bahwa P-assengers layak berada di tempat yang kalian inginkan. Jangan biarkan beauty privilege menghalangi P-assengers untuk menggapai mimpi-mimpi kalian!

The right ones know who the real star is.

Yang terakhir tapi tidak kalah penting, yuk kita sama-sama berjanji pada diri kita sendiri untuk memberlakukan orang lain dengan baik diluar penampilan fisik mereka yang kita dan mereka tidak bisa kontrol.

Jangan lupa selalu memberikan yang terbaik untuk diri sendiri ya, P-assengers! Sampai bertemu di Weekly Article selanjutnya, bye-bye P-assengers!


Referensi:
– https://www.liputan6.com/amp/5378543/kenali-pengaruh-halo-effect-untuk-meningkatkan-kualitas-dirimu-apa-itu
– https://www.glamourmagazine.co.uk/article/pretty-privilege
– https://www.cxomedia.id/human-stories/20220203121001-74-173559/pretty-privilege-makes-our-life-easier

4 thoughts on “Beauty Privilege: Tentang Cantik atau Tentang Standar?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *