Batik: Indah di Mata Saya dan Dunia

Halo, P-assengers!

Masih inget kan sama gue? Bagi yang gak inget, nama gue Andini Puspo Sari dari Divisi News Online. Gausah banyak basa-basi nih ya, hari ini gue mau bahas apa sih? Ya, kalian pasti tahu sih kalau udah baca title-nya. Kali ini, gue mau membahas tentang kebudayaan negara kami yang telah lama menjadi kebanggaan dan trademark kami di dunia internasional. Apa itu? Batiiiiik! Wah! Benaaaar!

Kenapa sih gue obsesi banget dengan yang namanya batik? Pertanyaan yang lebih baik pengen gue lontarkan balik ke P-assengers sekalian. Kok kalian bisa sih gak obsesi dengan batik? Negara lain saja sampai kagum dan mau merebut kebudayaan kita ini. Kalau apresiasi terhadap karya seni bangsa kita berkurang, pasti mudah untuk negara tetangga untuk dengan seenak jidatnya main meng-claim hak cipta.

Bagian pertama yang ingin gue bahas mengenai kenapa kalian seharusnya memuja-muji batik: tiap motif indahnya gatau main dan cara kreasinya pun gak gampang lho! Bagaimana bisa sih gak WAH dengan kerajinan secantik batik? Tiap motif baru kesannya seperti lukisan yang gak kalah cantik sama ala-ala Leonardo Da Vinci dan kawan-kawan. Fakta! Bukan maksudnya mau menyombongkan karya bangsa ya, tapi dipikir saja deh! Melukis pohon di kanvas tidak mudah tapi membuat batik yang rumit dan unik lebih susah lagi! Ya, mungkin itu menurut gue aja tapi kalau dipikir-pikir, benar juga kan?

Kedua: pemakaiannya yang bervariasi. Untuk sehari-hari? Bisa. Seragam? Bisa. High Fashion? Bisa. Acara nikahan teman nyokap yang sebenarnya gak dikenal tapi terpaksa didatangi? Bisa! My point is, batik dalam zaman modern ini memiliki kegunaan yang beragam. Oke, dari tadi gue membahasnya kegunaan dalam hal pakaian. Tapi aslinya? Batik itu ada dalam bentuk yang jauh lebih banyak lagi! Bantal gue batik! Taplak meja gue batik! Kotak pensil gue batik! Aduh, pokoknya banyak yang bisa kita lakukan dengan batik untuk meningkatkan estetika peralatan sehari-hari kita.

Kalian pernah liat gak batik yang telah dimodifikasi untuk runway? Batik yang sudah rumit dan terlihat modis itu dapat di-upgrade lagi untuk terlihat lebih modern tetapi menjaga jati dirinya sekaligus. Itulah yang gue paling senangi dari batik. Modern tapi tetap tradisional pula.

 

Ketiga: batik telah lama menjadi hal pertama yang dipikirkan dunia internasional ketika sedang berpikir tentang budaya seni tradisional Indonesia.

Batik ini adalah warisan yang telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan Nonbendawi pada September 2009 lalu. Pengakuan ini dilaksanakan secara resmi pada sidang UNECO di Abu Dhabi.

Kini setiap tanggal 2 Oktober 2009 lalu, telah dikenal sebagai Hari Batik Nasional, yang mana bentuk sebuah ungkapan rasa syukur. Sudah jelas kan? Negara-negara luar saja menyadari nilai batik. Sekarang saatnya kita sebagai anak-anak bangsa menyadarinya juga.

Akhir kata: batik telah membuat gue menyadari banyak hal tentang Indonesia. Dari orang-orang di dalamnya yang berbakat dan terampil dalam menciptakan dan memodifikasi karya batik ke berbagai rupa sampai kita-kita manusia non-terampil yang seharusnya dengan bangga memaparkannya setiap saat.

Sekian dari artikel gue yang sangat amat membosankan dan esensinya hanya ceramah, bye-bye, P-assengers!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *