Bahasa Isyarat Penting Gak Sih?

Halo, P-assangers! Seperti yang kita ketahui, komunikasi merupakan suatu komponen paling penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sayangnya dalam beberapa kasus tidak semua orang bisa menggunakan mulutnya untuk berkomunikasi. Oleh karena itulah ada yang dinamakan bahasa isyarat. Nah, sesuai dengan judul artikel kali ini, P-assangers pernah gak sih, penasaran dengan bahasa isyarat? Mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya-tanya, memangnya kita yang tidak mempunyai kendala dalam berkomunikasi perlu untuk belajar bahasa isyarat? Eits, jangan salah, P-assangers. Belajar bahasa isyarat itu tidak ada ruginya, kok! Yuk, simak artikelnya baik-baik.

Bahasa Isyarat Indonesia atau biasa disingkat dengan BISINDO merupakan bahasa isyarat yang digunakan oleh penyandang disabilitas tuli dan bisu. Bahasa isyarat sendiri merupakan bahasa ibu para penyandang disabilitas tuli dan bisu, P-assangers.  Bahasa isyarat bisa digunakan untuk menerima dan menyampaikan pesan pada pengidap tunarungu dan tunawicara. 

Menurut sebuah survei oleh Ethnologue, di Indonesia terdapat 2000 pengguna BISINDO. Padahal berdasarkan sensus Departemen Kesehatan yang dilakukan di tujuh provinsi pada tahun 1993-1996, hanya sekitar 0,4 persen warga Indonesia mengalami tuli dan 16,8 persen mengalami gangguan pendengaran, P-assangers. Jika persentase masih sama dengan kondisi saat ini, maka terdapat sekitar satu juta warga Indonesia mengalami ketulian dan 43,8 juta mengalami gangguan pendengaran. Serta data dari WHO menunjukkan bahwa sekitar 5000 bayi di Indonesia lahir dengan kondisi tuli setiap tahunnya. Sangat jomplang, bukan?

Setelah mengetahui fakta di atas, apakah P-assangers masih merasa ragu untuk belajar BISINDO? Nah, tenang saja, P-assangers. Manfaat dalam belajar BISINDO sangat banyak, lho! Dimulai dari manfaat untuk para pengidap tunarungu dan tunawicara, mereka pastinya akan sangat terbantu jika suatu hari bertemu P-assangers yang bisa menggunakan BISINDO ketika berkomunikasi. Hal baik sekecil apapun pastinya akan bermanfaat sekali, bukan? Kita pun dapat bergabung dengan komunitas pegiat bahasa isyarat yang mana sangat membantu penyandang tunarungu dan tunawicara ketika menghadapi kesulitan.  Tentunya dengan belajar BISINDO juga akan menambah pengalaman serta memperbanyak teman dari komunitas pengidap tunarungu dan tunawicara. Dengan begitu, P-assangers pun juga dapat meningkatkan penggunaan BISINDO yang sampai saat ini dapat dibilang masih cukup minim. 

Bagaimana, P-assangers? Apakah P-assangers sudah cukup tertarik untuk mulai mempelajari BISINDO? Yuk, jangan takut mencoba dan jadikan Indonesia sebagai negara ramah difabel!

 

Referensi :

  1. https://www.halodoc.com/artikel/perlu-atau-tidak-belajar-bahasa-isyarat
  2. https://www.idntimes.com/life/inspiration/febby-arshani/alasan-menguasai-bahasa-isyarat-c1c2/5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *