Masih meyambung artikel saya sebelumnya soal persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir tahun ini, sakarang saya akan membahas soal tips belajar bahasa asing. Pada artikel sebelumnya, saya mengatakan bahwa kini orang bisa berbahasa Inggris itu adalah hal biasa, bukan sesuatu yang istimewa. Karena itu, coba kuasailah minimal satu bahasa asing lainnya selain bahasa Inggris. Dengan begitu, kemampuan itu bisa menjadi nilai tambah bagi diri kalian untuk menghadapi persaingan global di masa depan.
Mungkin bahasa bukan bidang semua orang, dalam arti enggak semua orang suka belajar bahasa. Namun, suka-enggak suka, perubahan zaman menuntut kita “harus bisa” meskipun mungkin kurang suka.
Nah, sekarang, gimana caranya supaya kita bisa enjoy belajar bahasa asing, atau dalam hal ini enggak usah jauh-jauh dulu, minimal belajar bahasa Inggris dengan asik? Nah, berikut ini adalah sepuluh cara yang saya lakukan selama belajar bahasa Inggris, Prancis, dan Rusia.
1. Bahasa adalah soal kebiasaan
“Language is a matter of habbit.”
Saya lupa siapa yang bilang kata-kata itu, tapi itu benar banget. Artinya, kalau kita emang mau menguasai suatu bahasa, kita harus terus-menerus menggunakan bahasa tersebut. Cari bahan-bahan bacaan bahasa yang kita pelajari. Kabar baiknya, sekarang kita hidup di era keterbukaan informasi. Tanyalah pada Om Google, dan beliau akan membantu mencarikan bahan bacaan untuk kita berlatih bahasa yang ingin kita kuasai.
2. Malu pangkal enggak maju
Enggak ada ceritanya malu-malu dalam belajar bahasa. Bahasa itu kan alat komunikasi. Sekarang, kalau kita malu-malu latihan, kapan bisa maju? Buang jauh-jauh rasa malu. Saya sering melihat anak-anak Tionghoa di mal-mal ngomong bahasa Inggris sama saudara-saudaranya atau bahkan orangtuanya (mungkin kalian juga sering lihat), dan mereka enggak ngerasa malu untuk ngomong (apalagi mikir dicap enggak “nasionalis”). Kita enggak perlu takut latihan hanya karena merasa pengetahuan kita di grammar masih kurang. Justru, seiring dengan kita latihan, logika kita juga akan semakin terasah dan pada akhirnya masalah grammar itu pun bisa teratasi dengan sendirinya.
3. Cari partner latihan
Kalau belajar bahasa, tapi enggak “ngomong” itu rasanya sama kayak makan enggak pakai garam: hambar. Coba inget-inget, dulu pas masih kecil, kita belajar grammar dulu atau belajar ngomong dulu? Jadi sebetulnya, yang penting adalah gimana kita berani bicara dengan bahasa yang kita pelajari itu, dan pastinya dalam hal ini, punya partner yang bisa diajak ngobrol lebih enak daripada ngobrol sendiri kan? Cari teman yang bisa meningkatkan keterampilan percakapan kita.
4. Enggak ada partner latihan? Cari di internet
Please, sekarang zaman udah canggih. Kita bisa terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dengan internet. Kalian pernah dengar situs Interpals? Ini situs yang sangat saya rekomendasikan untuk cari partner berlatih bahasa asing. Saya sudah di situs ini sejak 2009 dan hampir selama enam tahun ini, bukan cuma kemampuan bahasa Inggris saya yang jadi terasah, lebih dari itu, saya punya banyak teman di berbagai belahan dunia—bahkan sudah bertemu langsung dengan dua di antaranya—di seluruh benua. Jadi, coba bergabung di situs ini dan cari partner yang bisa diajak berlatih bahasa asing yang ingin kita kuasai. Atau kamu bisa juga ikut situs Postcrossing dan bisa berkirim kartu pos ke suluruh dunia. Selain mengasah keterampilan menulis, pastinya kegitan yang satu ini juga bisa jadi hobi yang seru!
Baca juga: Penpals from InterPals
5. Cari bule
Di Jakarta ada banyak banget bule. Bule-bule ini bisa kita temui di berbagai macam objek wisata dan pastinya: mal. Enggak usah malu untuk menyapa mereka. Bule-bule itu tahu kalau orang Indonesia sangat ramah (untungnya masih dianggap begitu), dan mereka senang kalau ada yang menyapa mereka. Faktanya, kisah saya dengan pekerjaan saya yang sekarang ini pun bermula dari menyapa bule di Stasiun UI.
6. Film sebagai media belajar
Suka nonton film? Suka “bajak” film dari Kickass? Coba sekali-sekali latihan kemampuan listening kamu dengan nonton film tanpa subtitle. Kalau merasa masih terlalu sulit, kamu bisa download subtitle yang dalam bahasa aslinya. Jadi, kalau film itu dalam bahasa Inggris, kamu cari juga subtitle bahasa Inggrisnya. Selain melatih pendengaran, dengan membaca subtitle dalam bahasa aslinya otomatis otak kamu juga akan belajar membaca cepat dan berusaha untuk mengerti jalannya cerita.
7. Cari lagu-lagu dalam bahasa asing yang dipelajari di YouTube
Ini satu lagi metode yang asik untuk belajar bahasa asing. Sedikit cerita, saat SMA dulu, antara 2005 – 2008, internt belum semaju sekarang. Dulu di sekolah, saya ambil pilihan bahasa Prancis sebagai bahasa asing di sekolah selain bahasa Inggris. Guru bahasa Prancis saya dulu setiap minggunya hampir selalu membawakan lagu-lagu Prancis anak-anak, dan sejujurnya, bagi saya itu sangat menyenangkan. Hingga akhirnya setelah masuk kuliah (setelah 2008), YouTube berkembang dengan pesat dan dari situ saya bisa mendapatkan “akses” (tahu banyak) lagu-lagu Prancis (termasuk favorit saya adalah lagu-lagu Anggun yang berbahasa Prancis). Jadi, dari mana saya belajar bahasa Prancis setelah SMA? Dari lagu-lagu hasil browsing di YouTube, cari liriknya, coba pahami maknanya, dan dinyanyikan untuk belajar pelafalannya.
8. Jadikan “gadget” sebagai wahana belajar
Hampir semua orang sekarang enggak bisa lepas dari handphone. Kalau gitu, kenapa enggak kita jadikan handphone sebagai media untuk belajar bahasa asing? Salah satu cara saya agar tidak lupa dengan bahasa Prancis (yang terakhir saya pelajari secara formal hampir tujuh tahun lalu) adalah dengan mengubah tampilan muka (interface) handphone saya dengan bahasa Prancis. Bahkan, bukan cuma handphone, hampir seluruh interface media sosial saya dalam bahasa Prancis. Laptop yang saya pakai pun interface-nya dalam bahasa Prancis. Otomatis, mau-enggak mau, suka-enggak suka, (bahasa) itu harus dihadapi. Gimana kalau terjadi eror, misalnya, dan keluar notifikasi dalam bahasa Prancis? Ya… hadapi. Tapi dengan begitu, kita jadi belajar. Sekarang pun saya meng-install interface bahasa Rusia di ponsel saya.
9. Belajar menulis
Baca oke, mendengarkan oke, grammar oke, sekarang tinggal coba menulis. Ini juga penting. Perlahan, tapi pasti. Cobalah buat blog yang isinya khusus tulisan kamu yang berbahasa Inggris (atau bahasa asing lainnya yang kamu pelajari). Enggak harus tulisan serius dan enggak perlu panjang-panjang. Buat tulisan yang kamu suka, apa yang ada di pikiran kamu, coba kamu tulis. Merasa belum mampu? Oke, coba update status kamu di Path, Twitter, atau Facebook selalu dengan bahasa asing yang kamu pelajari. Bukannya mau “pamer”, tapi kalau enggak pernah dimulai, enggak akan pernah bisa.
Дорогие друзья, поздравляю вас с 70-й годовщиной Победы в Великой Отечественной войне! Слава народу-победителю! С праздником вас! Ура!
Posted by Fauzan Al-Rasyid on Friday, May 8, 2015
10. Buat jadwal belajar dan komitmen dengan jadwal tersebut
Mahir atau tidak, jago atau tidak, itu semua soal pilihan. Kalau kamu serius mau bisa menguasai suatu bahasa, kamu harus benar-benar komitmen dengan diri kamu sendiri. Buat jadwal belajar sendiri di luar les atau kursus bahasa asing yang mungkin sudah kamu ikuti. Pastikan kamu harus komitmen dengan jadwal yang sudah kamu buat. Kalau perlu, kamu bisa ajak teman kamu (baik yang di dalam maupun luar negeri) untuk ikut belajar bersama. Intinya, semua kembali ke diri kamu masing-masing. Memang, ada orang yang punya bakat dalam berbahasa (makanya ada yang sudah jadi poliglot—bisa bicara banyak bahasa—sejak sangat muda), tapi bukan berarti yang “biasa-biasa” enggak bisa mahir. Semua itu pilihan, kita benar-benar mau bisa atau enggak.
Di Jepang, terdapat banyak lembaga pendidikan yang mengajarkan Bahasa Jepang untuk orang asing. Di antara lembaga-lembaga tersebut, akademi kami ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jepang sebagai satu-satunya “Sekolah Pilihan untuk Pendidikan Persiapan” dari Kyushu, berkat unggulnya fasilitas dan kurikulum akademi kami.
lebih baik mahir beberapa bahasa saja atau bisa banyak bahasa tetapi tidak mendalam?