Teringat sebagaimana serunya euforia pemilu tahun lalu yang bahkan kalau menurut saya bisa meredam euforia piala dunia kala itu. Semua orang antusias untuk mengetahui dan memilih pemimpinnya. Sampai akhirnya terpilihlah pasangan nomor urut 2 menjadi Presiden dan Wakil Presiden kita.
Banyak yang sudah terjadi di Indonesia selama satu tahun ini, dibawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden kita, Bapak Jokowi dan Bapak JK. Banyak pujian tetapi banyak juga kata-kata buruk yang menghujat yang ditujukan kepada Bapak Jokowi dan Bapak JK.
Saya pernah terdiam kagum ketika suatu kali saya menonton berita di tv dan Bapak Presiden ditanya bahkan disudutkan dengan kebijakan beliau untuk menghukum mati tersangka kasus balinine. Beliau hanya tersenyum dan menjawab dengan pertanyaan kenapa yang dimuat dan ditulis dengan jelas di media massa hanya nama ke –sembilan tersangka kasus tersebut, mengapa tidak pernah memuat nama berpuluh-puluh ribu orang Indonesia yang meninggal akibat narkoba setiap tahunnya. Saat itu saya ikut tersenyum dan langsung tahu bahwa saya punya pemimpin yang cerdas. Itu menurut pandangan saya yang hanya seorang anak SMA mendengar pimpinan negaranya menjawab sebuah pertanyaan dengan se-cerdas itu.
Banyak masyarakat yang marah dan mengeluh bahkan menjelek-jelekan Bapak Jokowi dan Bapak JK. Satu hal yang terpikir di benak saya, kenapa orang-orang ini terlalu sering mengeluh tanpa mengerti? Memangnya apa yang sudah pernah mereka lakukan sampai bias menghujat Presiden? Pemimpin Negara ini. Seseorang yang mau mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara ini. Kurang tidur untuk berpikir bagaimana cara menyelesaikan masalah negara dan bangsa kita, bagaimana rakyatnya bisa hidup dengan tenang dan sejahtera, juga bagaimana berhubungan dengan negara-negara lain dan banyak hal lainya. Presiden kita sekarang mengabdikan dirinya untuk mau memimpin kita dan berusaha menyelesaikan masalah yang negara dan bangsa kita hadapi. Masalah itu bukan masalah yang beliau tumbuhkan loh. Itu masalah yang memang sudah turun temurun dari kepemimpinan yang sebelumnya. Tetapi apa yang sudah kita lakukan untuk bangsa dan negara kita? Bahkan untuk hal sekecil menaati peraturan lalu lintas saja kita tidak bisa. Kenapa kita marah dan mengeluh kepada pemimpin kita yang sudah berusaha keras mau mengabdikan dirinya untuk kita? Mengapa kita tidak bersabar dan tetap percaya dengan beliau? Mengapa kita terlalu sering menghakimi sendiri tanpa tahu apa yang terjadi?
Untuk menyelesaikan masalah-masalah negri ini bukan suatu hal yang mudah, untuk membuat keputusan yang tepat tentu perlu peninjauan dan pemikiran yang sangat panjang. Memikirkan tahap apa yang pas, apa akibatnya dan bagaimana cara peng-eksekusiannya. Kenapa baru satu tahun saja beliau menjabat sudah ramai yang mengeluh? Tidak secepat dan semudah itu masalah yang berhubungan dengan negara dan bangsa kita bisa terselesaikan. Belum lagi, banyak oknum-oknum masyarkat yang tidak taat peraturan dan malah membuat kondisi semakin memburuk. Atau bahkan salah satu dari masyarakat yang mengeluh itu sendiri juga termasuk oknum masyarakat yang tidak taat peraturan dan membuat kondisi memburuk.
Awalnya saya berpikir mengapa banyak dari masyarakat Indonesia mengeluh dan bahkan marah adalah karena mereka memang terlalu berharap besar kepada Bapak Jokowi dan Bapak JK, tetapi setelah saya pikir-pikir, seharusnya jika harapan mereka benar-benar besar kepada beliau, berarti mereka percaya sekali dengan beliau. Mereka berani dan percaya untuk menaruh harapan besar mereka. Jadi kenapa harus marah? Daripada kita terlalu fokus untuk mengeluh tanpa ada satu hal perubahan baik pun yang kita lakukan lebih baik kita berpikir apa yang salah dengan yang kita lakukan atau lingkungan kita lakukan. Kita benahi bersama, selagi pemimpin kita juga berjuang untuk membenahi masalah negri ini yang jauh lebih besar.
Mari kita belajar untuk lebih peduli dan peka terhadap lingkungan kita. Ayo jadi masyarakat Indonesia yang baik! Bantu pemimpin kita, Bapak Jokowi dan Bapak JK untuk menyelesaikan masalah negeri ini dan membuat Indonesia menjadi negara yang lebih baik, maju, dan sejahtera.
Jayalah Indonesiaku!
Disaat jokowi-jk mengatakan bahwa mereka “Dengan Gampang mencari uang 40 milliar, gampang itu” (Referensi debat pilpres 2014) mereka meluncurkan paket kebijakan-kebijakan yang menyebabkan penurunan nilai rupiah serta berlipat gandanya hutang kita sebanyak 2x lipat. Dari Rp 2.273 Triliun menjadi Rp 4.376 Triliun. HANYA DALAM WAKTU KURANG DARI 2 TAHUN.
Referensi:
-http://finance.detik.com/read/2013/10/28/115654/2397116/4/utang-pemerintah-indonesia-kini-capai-rp-2273-triliun (2013)
-http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150920094113-78-79808/bi-total-utang-luar-negeri-ri-rp-4376-triliun-per-juli-2015/ (2015)