Apa Sih Glorifikasi Itu?

Hai, P-assengers! Apa kabar kalian? PIDAS81 berharap kalian selalu dalam keadaan sehat, ya. Artikel kali ini akan membahas tentang fenomena yang sedang menjadi perbincangan, khususnya di media sosial. Dapatkah P-assengers menebaknya? Yap, yaitu penyambutan salah seorang artis yang baru saja bebas dari jeruji besi karena terbukti melakukan pelecehan seksual. PIDAS81 tidak akan menyoroti hal tersebut, namun kami akan membahas tentang fenomena yang ditimbulkan.

Menurut KBBI, glorifikasi adalah proses, cara, perbuatan meluhurkan, memuliakan dan sebagainya. Kata glorifikasi sendiri diserap dari bahasa Inggris, yaitu glorification yang berarti aksi melebih-lebihkan sesuatu sehingga terkesan hebat dan sempurna. 

Mungkin P-assengers mengira bahwa glorifikasi baru terjadi belakangan ini. Sebenarnya, fenomena ini telah terjadi beberapa kali sejak era awal kemerdekaan Indonesia. Fenomena glorifikasi pernah terjadi pada zaman Soekarno menjabat sebagai presiden RI. Konon, terjadi penyelewengan ajaran Islam dengan cara mengkeramatkan manusia dan benda. Terlepas dari sisi agama, hal ini jelas-jelas merupakan fenomena glorifikasi dikarenakan adanya cara yang memuliakan sesuatu secara berlebihan. 

Lantas, glorifikasi itu baik atau buruk, ya? Marilah kita ambil contoh dari fenomena glorifikasi yang baru saja terjadi, yaitu glorifikasi pelaku pelecehan seksual. Secara umum, jelas hal ini membawa dampak buruk ya, P-assengers. Contohnya adalah munculnya trauma bagi korban, membuatnya merasa tidak aman, membuatnya merasa kurangnya keadilan, dan terjadinya rasionalisasi terhadap tindak pelecehan di masyarakat. Dampak-dampak negatif yang dicontohkan tadi hanya berasal dari satu jenis glorifikasi. Tentu saja, masih banyak lagi dampaknya jika kita tinjau dari jenis glorifikasi lainnya.

Jadi, P-assengers sudah tahu kan bahwa yang berlebihan itu tidak baik, termasuk glorifikasi. Jika P-assengers ingin memuji seseorang, cukup mengapresiasinya saja tanpa harus melebih-lebihkan bahkan memuliakannya, ya!

Nah, itulah penjelasan tentang glorifikasi. Bagaimana P-assengers? Pastinya sudah paham, ya! Baiklah, kalau begitu, sampai di sini dulu artikel kali ini. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya! 

Referensi:

  1. https://kbbi.kemdikbud.go.id 
  2. https://www.kompasiana.com/primata/5c4915b66ddcae280c53d3d6/bahaya-kultus-individu-glorifikasi-dan-pencitraan-seorang-figur 
  3. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3652235/glorifikasi-pelaku-pelecehan-seksual-apa-dampaknya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *