Antara Belajar atau Aktivis…

images (30)-horz

Manusia hidup di dimensi waktu dan tempat yang terbatas. Tidak ada yang manusia yang dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri. dan manusia tidak dapat melakukan semua hal yang diinginkannya. kenapa? karena dunia ini terbatas.

Memang kehidupan di dunia ini membingungkan. Saat memilih satu keinginan, selalu ada hambatan ata pun kekurangan. Salah satunya, adalah study oriented vs organisation. Sebetulnya study oriented itu apa sih? Bahasa baru atau saya yang kudet ya? (-_-)

 

Study oriented (studyprocess of learning; orientationdirection of development). Secara sederhana, orang yang study oriented bisa kita defenisikan sebagai orang yang berorientasi kepada proses pembelajaran. Berorientasi berarti mengutamakan atau mengarahkan.

 

Secara detil, dapat disebutkan bahwa study oriented itu adalah beberapa paham atau sebuah istilah yang dianut oleh beberapa pelajar remaja yang hanya memandang dan memprioritaskan prestasi akademik di atas segala-galanya. Sahabat karibnya hanyalah tumpukan buku dari yang jaman jebot-nya jebot sampai yang belum dijual pun mungkin ada. Buku diary pun mungkin ada *krik*. Mereka hanya berkeyakinan bahwa dengan menguasai semua materi yang diajarkan, dapat mempermudah mereka dalam menggapai prestasi lebih tinggi. Setiap hari, belajar… istirahat baca buku sambil makan bekal dari bunda atau embak (?) pulang langsung terbang ke tempat les… pulang ke rumah, mandi sambil belajar… Saat tidur, komat kamit membaca rumus atau hafalan.

 

Terlebih lagi mereka selalu berteman dengan teman yang sifatnya sama. Bagi sebagian orang, hal ini wajar kalau misalnya mereka mempunyai tekad tinggi untuk menjadi yang utama. Tapi, paham inilah yang dianut inilah yang terkadang dinilai sebagai salah satu sikap antisosial. Yang kita ketahui adalah sikap yang memang dasarnya atas kemauan diri sendiri untuk menentang dari keadaan yang sesungguhnya.

 

Mungkin bagi mereka (yang mengikuti paham study oriented) ini adalah hal biasa dan inilah salah satu cara untuk memanfaatkan waktu yang ada sebagai bekal untuk meraih prestasi. Tetapi, apakah dengan tidak mengikuti organisasi mereka dapat berhasil dan sukses dunia-akhirat?

 

Lain lagi nih, lawan dari study oriented, yaitu, organization oriented! Paham yang ini bisa dianut oleh mereka yang memandang bahwa softskill (leadership, courage, team work) itu lebih dibutuhkan daripada mengejar nilai akademis yang tidak banyak digunakan di dunia kerja nanti. Mereka menganggap bahwa dunia kerja saat ini sangat membutuhkan kemampuan-kemampuan pengorganisasian yang cukup terasah.

 

Terkadang, menjadi seorang aktivis itu menyenangkan. Dengan menguasai softskill, mereka dapat menjadi pribadi yang menarik di lingkungan. Mereka menganggap bahwa dunia kerja saat ini itu sangat membutuhkan kemampuan kemampuan pengorganisasian yang cukup terasah. Jangan heran apabila orang orang yang terlibat dalam organsiasi terlihat lebih eksis daripada mereka yang study oriented.

 

Di organisasi kita akan belajar beberapa hal, meliputi:

1. belajar bagaimana membangun interaksi dengan orang lain,
2. belajar bagaimana beradaptasi dan bergaul dengan orang-orang yang multikultur,
3. belajar berkomunikasi dengan orang lain dalam berbagai situasi,
4. belajar bekerja dalam suatu tim, serta membangun tim yang solid,
5. berlatih untuk berpikir dengan landasan visi dan misi yang jelas, dan
6. berlatih untuk menjadi event organizer suatu acara dengan skala yang bervariasi.

 

Berorganisasi adalah wadah untuk mengembangkan diri dan berusaha untuk mencari ‘network’ atau jaringan agar memiliki sebuah pengalaman dalam manage suatu organisasi di luar pembelajaran. Dengan berorganisasi, kita dapat banyak belajar tentang dunia luar. Namun, jika dilihat dari posisi lain banyak kerugian yang didapat dari posisi ini.

Manusia itu hidup berawal dari sebuah latar belakang, berproses di dalamnya dan mengarah pada satu tujuan (Background → Process → Purpose). Sehingga semua bentuk informasi, pengetahuan dan perilaku itu ditujukan pada satu tujuan tersebut. Informasi, pengetahuan dan perilaku ini tidak terpisah satu sama lain melainkan saling mempengaruhi. Informasi →  diolah menjadi pengetahuan → diwujudkan melalui Perilaku. Semenjak perilaku kita itu dipengaruhi oleh pengetahuan kita, maka kita harus menyerap sebanyak mungkin informasi yang diperlukan agar pengetahuan kita berkembang dan perilaku kita tidak menyimpang dari tujuan.

Memang, suatu pilihan selalu ada konsekuensinya. Namun kita juga harus selektif dalam memilih sesuatu. Selain belajar dengan rajin, berorganisasi pun penting. Study oriented bukan pelajar yang hanya membaca buku dan hanya bermain di perpustakaan saja, namun dia dapat mengaplikasikan ilmunya baik bagi diri mereka maupun pada masyarakat.

 

Lalu, bagaimana dengan organization oriented? Mereka adalah pelajar study oriented yang ikut dalam organisasi dengan tujuan mendapat ilmu tambahan yang tidak didapatkan di kegiatan belajar mengajar.

 

So, enggak ada salahnya kalau kalian menjadi study oriented ataupun organization oriented. Yang terpenting adalah…… SUKSES BISA MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA. *terisak*

 

Tsuraya Mona (New)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *