Halo, P-assengers! Kali ini, aku mau bahas salah satu film pendek karya anak bangsa yang mungkin sudah tidak asing di telinga P-assengers. Yap! Sesuai judul, aku bakal me-review secara singkat film Anak Lanang (2017). Yuk, simak pembahasan aku di bawah!
Anak Lanang (2017) adalah film pendek berdurasi 15 menit karya kolaborasi antara Ravacana Films dan Humoria Films. Disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo, film ini mendapatkan “Outstanding Achievement” di Indonesian Film Festival (IFF) Australia ke-14 dalam Short Film Competition. Sebelum itu, film pendek ini juga pernah mendapatkan “Honorable Mention” di Panasonic Young Filmmaker tahun 2017 dan menjadi Official Selection di Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-12.
Kelebihan dari film ini tentu banyak, bisa dilihat dari prestasi-prestasinya yang udah aku sebutkan diatas. Penggunaan teknik one shoot saat shooting film ini salah satunya. Bahkan menurut Sang Sutradara, Wahyu Agung Prasetyo, itu merupakan tantangan tersendiri lho, P-assengers. Lalu, film ini juga sukses membuat alur yang singkat, padat, dan pastinya mudah dimengerti. Penggunaan bahasa daerah, digunakannya becak yang merupakan salah satu ciri khas dari Indonesia, hingga banyaknya kendaraan yang lalu lalang dengan plat “AB” juga menjadi daya tarik tersendiri menurut aku. Jadi berasa banget Indonesia-Jogjanya gitu.
Film ini juga enggak “kosong”. Selain menghibur, banyak juga pesan moral yang bisa diambil dari film pendek ini. Mulai dari sindiran tentang anak-anak yang sering “menyalin” tugas temannya, sampai pentingnya parenting yang tepat bagi setiap anak menjadi pesan moral yang dapat diambil dari film pendek ini.
Mungkin segitu aja nih dari aku. Semoga bermanfaat ya, P-assengers!