Anak Lanang : Celoteh Ramai Sepulang Sekolah

Judul Film : Anak Lanang

Sutradara : Wahyu Agung Prasetyo

Produser : Jeihan Angga

Penulis Naskah : Wahyu Agung Prasetyo

Produksi  : Ravacana Films

Pemain Film :

Durasi : 14 menit 56 detik

                Film Anak Lanang merupakan film yang digarap oleh tim dari Ravacana Films. Film yang diterbitkan pad atahun 2017 ini, menyabet total tiga penghargaan. Pertama-tama film ini meraih penghargaan berupa Honorable Mention dalam Panasonic Young Filmmaker 2017. Kemudian berhasil menjadi Official Selection di Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang ke-12. Serta menjadi satu-satunya pemenang dari Indonesia dalam kategori Short Film “The Unknown” di  Indonesia Film Festival (IFF) Australia ke-14.

                Pada film Anak Lanang, ada lima orang pemain utama yang beradu acting dan pemeran tambahan sebanyak kurang lebih dua puluh lima orang. Sigit, anak rajin yang pekerjaan rumahnya sering dijadikan bahan contekan teman-temannya, diperankan oleh Mahrival Surya Manggala. Samsul yang tak pernah terlepas dari hp dan seorang tukang kompor sejati dimainkan oleh Khoirul Ilyas Ariatmaja. Karakter Yudho yang paling sering mengajak ribut anak-anak lain dapat diperankan dengan realistis oleh Muhammad Khildan Habibie. Anak sd lainnya, Danang, diperankan oleh Satrio Satya Purnama. Sementara tokoh utama terakhir yaitu Bapak Tukang Becak, yang merupakan fans berat orang amerika, dikuasai dengan baik oleh Adi Marsono.

                Mengambil latar perjalanan pulang dari sekolah, film Anak Lanang bercerita tentang kehidupan sehari-hari empat orang anak sd di atas becak langganan mereka. Empat orang anak ini bernama, Sul (Samsul), Yudho, Sigit, dan Danang. Film ini juga menyelipkan bahasan mengenai hari Ibu. Selama perjalanan pulang, nyaris tidak pernah ada suasana sepi. Setiap anak sangat senang berceloteh dan mengejek satu sama lain.

                Film ini menggunakan proses pengambilan gambar dengan teknik one take shot. Teknik ini membuat film yang digarap tidak memiliki jeda dari awal hingga akhir adegan atau cerita.

                Menurut saya, alur cerita serta pembawaan yang diberikan oleh film ini sangat realistis. Tim Ravacana berhasil membuat tokoh dari film ini hidup dan setiap tokoh memeliki warna dan karakter yang berbeda. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa sehari-hari serta subtitle bahasa Indonesia yang sangat membantu bagi Anda yang tidak mengerti bahasa Jawa. Dialog antar tokoh juga ringan dan sering mengundang gelak tawa membuat film ini sangat cocok ditonton di waktu santai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *