Film pendek “Anak Lanang” yang berdurasi 14 menit 51 detik ini memiliki alur yang singkat namun mempunyai pesan moral yang berguna untuk kehidupan. Film ini menceritakan tentang perbincangan empat orang anak sekolah dasar dan seorang tukang becak ketika mengantar mereka menuju rumah sehabis pulang sekolah. Semua karakter yang berada di film ini menggunakan bahasa Jawa dan beberapa kata-kata gaul masa kini.
Perbincangan yang dibahas mengenai kehidupan sehari-hari dari PR, media sosial, dan anak baru. Setelah membahas kehidupan sehari-hari, mereka membahas mengenai Hari Ibu dan orang Amerika. Film karya anak bangsa ini memiliki pesan dari hal-hal yang mereka bahas sepanjang perjalanan dan karakter sang pemain. Highlight dari film pendek ini adalah pertengkaran antara dua anak yang tak ada habisnya dengan saling meledek nama ibu. Diakhir film ini, dijelaskan akibat pertengkaran kedua anak tersebut yaitu pengaruh isu poligami terhadap mereka dan ketidakadilan terhadap salah satu anak.
Film yang diproduksi Ravacana Films tahun 2017 memiliki banyak prestasi seperti Pemenang Panasonic Young Filmmaker 2018 – Honorable Mention, Pemenang Indonesian Film Festival Australia 2019 – Outstanding Achievement, dan Pemenang Indonesian Short Film Festival SCTV 2019 – Best Film. Dari prestasi yang dilihat, bisa dikatakan bahwa film ini memiliki banyak keunggulan dari teknik pengambilan film ” one shot” hingga akhir. Ditambah lagi dengan pemain yang masih anak-anak tetapi bisa bermain dengan lancar. Selain itu, film ini juga memberikan moral sedikit demi sedikit selama film itu berlangsung. Mungkin film ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti ada beberapa adegan yang shaky .
Menurut aku jika dinilai dari 1-10, film ini bisa mendapatkan 8,7 karena mungkin ada beberapa kekurangan dan film pendek ini juga bisa dibilang bukan sesuai genre kesukaan ku.
Nur Aflah Lubis – P-Voice