“Kak, PIDAS itu apa, sih?” Itu merupakan sepenggal pertanyaan yang aku tanyakan saat MOS tahun lalu. Entah kenapa dari awal mendengar kata PIDAS, aku langsung tertarik karena katanya, PIDAS mirip seperti ekskul jurnalistik dan katanya juga, PIDAS punya jas tersendiri. Dari SMP aku memang tertarik banget sama hal-hal yang berbau jurnalistik. Jadi, tanpa ragu aku langsung menuliskan namaku di kertas yang diberikan kakak PIDAS setahun yang lalu saat demo ekskul.
Saat wawancara, aku memilih departemen daring sebagai pilihan pertama karena jujur banget, aku ngga bisa lepas dari hp. Jadi, daripada cuma gabut-gabutan main hp lebih baik hp aku digunakan menjadi hal yang lebih berguna. Pilihan keduanya aku milih departemen multimedia, karena aku suka ngomong di depan umum. Tapi kelemahan aku saat itu adalah aku emang nggak bisa ngedit video padahal anak multi kan harus bisa edit video. Aku juga kurang bisa foto dengan angle yang baik.
Setelah wawancara, rasanya takut banget nggak maksimal. Karena jujur aku ngga tertarik sama ekskul apa-apa lagi selain PIDAS. Untungnya, di website PIDAS aku ngeliat namaku di barisan nama siswa-siswi yang keterima di departemen daring. Yayyy nggak gabut lagi, deh!
Setelah kira-kira seminggu atau dua minggu, departemen daring tatap muka untuk yang pertama kalinya di perpustakaan. Aku bener-bener ngga kenal siapa-siapa, tapi untungnya Kak Firda (ketua departemen) dan Kak Elsa (wakil ketua departemen) bener-bener welcome dan asik banget jadi aku nya juga nggak canggung.
Saat itu kami, anggota-anggota baru dikasih tau tentang tugas-tugas daring. Yaitu bikin wording, bikin artikel, dan jawabin pidas curhat. Oh iya! Sebenarnya alasan lain aku pingin join departemen daring karena aku senang banget jawabin pidas curhat. Karena asik banget nggak, sih? Apalagi kayak aku yang line-nya sering sepi, hehehe. Jadi, menurut aku asik banget! Pokoknya kalo jadi anak daring, tuh hp nggak sepi, deh.
Ternyata sebelum kami bisa megang official account PIDAS, ada latihannya dulu di OA Daring. Kami disuruh membuat artikel dan tentunya kami harus belajar membuat wording. Ternyata bikin wording itu nggak semudah yang aku kira dulu. Karena kami harus memilah kata apa yang bagus digunakan supaya orang-orang tertarik untuk membaca post kami dan tata bahasa indonesia-nya harus benar. Dulu aku kira daring itu departemen yang paling gabut. Eh, malah kebalikannya! Kami hampir setiap hari ada kerjaan. Entah itu nge-post artikel, jawabin pidas curhat setiap hari jum’at-minggu, dan nge-post wording publikasi suatu acara di sos-med PIDAS.
Di PIDAS aku juga belajar gimana caranya meliput suatu acara. Gimana, sih caranya anak daring liputan? Sebenarnya tugas kami lumayan mudah, kok. Kami cuma foto-foto acara, terus di-post deh di sos-med PIDAS, kayak Twitter, LINE dan Instagram. Kadang kami juga ngadain livestream di Periscope, lho! Aku pertama kali liputan itu pas Social Unplugged. Waktu itu aku kebagian nge-post di Twitter. Asik banget, lho! Jalan kesana kesini terus foto-foto kegiatan tersebut. Habis itu aku pernah juga liputan Bedah Kampus 2016, HBD81, terus apalagi yaa… Pokoknya asik-asik, deh!
PIDAS juga sering banget ngumpul-ngumpul. Kayak waktu itu pas Inagurasi (peresmian anggota PIDAS) kami makan-makan di restoran terus bagi-bagi jas dan foto-foto bareng. Kakak-kakak PIDAS juga baik banget sama yang kelas 10-nya. Jadi, dengan aku gabung PIDAS tuh banyak banget keuntungannya. Aku bisa dapet pengalaman baru dan banyaakkk teman baru.
Ini ada satu foto pas aku ngumpul sama anak-anak daring di Yagami:
Intinya, menjadi bagian dari PIDAS itu nggak bakal aku lupain, deh. Karena kalau disuruh milih satu kata buat PIDAS, kata yang aku pilih adalah Unforgettable!
Semangat terus PIDAS!!!