Hai selamat tahun baru 2015! Ga kerasa ya udah 2015 padahal rasanya baru kemaren lulus SMP dan masuk SMA kita tercinta 81. Rasanya baru kemaren kita demam piala dunia Brazil. Rasanya baru kemaren Jokowi diangkat jadi presiden kita. Rasanya baru kemaren ice bucket challenge ngehits. Wah kalo diingat-ingat, ada banyak ya peristiwa yang bersejarah dan keren tahun lalu. Ada juga yang sedih, misalnya kematian Robin Williams salah satu aktor dan komedian terkenal, hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang disusul dengan pesawat AirAsia QZ8501, perang antara Israel dan Palestina yang menjatuhkan banyak korban, dan masalah penyakit ebola yang berbahaya.
2014 adalah tahun yang sangat bermakna bagiku karena tahun ini adalah tahun terakhirku bersekolah di SMP. Masih jelas dalam benakku saat aku dan teman sekelasku sewaktu kelas 9 berjuang bareng try out terus, PM terus, sampe akhirnya UN. Untuk pertama kalinya juga aku masuk ke sekolah negeri padahal dari TK sampai SMP selalu di swasta dan baru aku mengerti bahwa persaingan di sekolah negeri susah juga ya padahal baru di PPDB. Segala pemikiran buruk tentang sekolah negeri juga berubah seiring dengan waktu aku bersekolah di SMA Negeri 81. Jujur aku tak pernah membayangkan diriku masuk ke 81 karena dari awal pengennya cuma 8 tapi ya apa daya pas hari ultahku aku tersingkir dari 8 bhak sad birthday banget ya. Tapi untung aku tidak sendiri karena ada banyak juga temanku yang gagal masuk 8 dan terdampar di 81 ini. Aku masuk di kelas X MIA 2 dengan orang-orang yang memiliki karakter berbeda-beda dan aku bisa beradaptasi dengan baik. Sayangnya aku tidak banyak memiliki kenangan manis dengan mereka karena aku tergabung dalam kelas akselerasi. Antara senang karena bisa masuk kelas aksel sehingga aku bisa lulus lebih cepat dan sedih juga karena harus berpisah dengan teman-teman angkatanku terutama X MIA 2. Di 81 aku memilih ekskur PIDAS. Sebenernya aku ikutan ini biar bisa bareng sama temen SMPku tapi ternyata terpisah karena beda divisi. Aku masuk divisi cetak yang cuma terdiri dari 10 orang cewek kelas 10 yang memiliki latar belakang berbeda namun misi yang sama ahay. Setelah beberapa lama kita jadi deket juga karena suka ngumpul buat mading bulanan. Peristiwa yang tak kalah terlupakan selama 2014 adalah saat trip observasi. Gabakalan pernah lagi deh yang namanya tidur ala sarden bareng, naber bareng, jatoh di lumpur berkali-kali, dan lain-lain di pedesaan.
Pada awal tahun baru 2014 yang lalu, aku pernah membuat resolusi tapi jujur karena saat itu fokusku hanya pada UN dan masuk SMA favorit jadi resolusiku yang lain tidak begitu diperhatikan. Dengan datangnya tahun baru 2015, segala resolusiku yang belum terlaksana akan kuevaluasikan dan menjadi gambaran tentang apa yang akan kulakukan selama 2015 ini. Apa saja resolusiku di tahun 2014 yang belum terlaksana? Belajar bangun pagi sendiri dan tidur tidak larut alias tidak begadang. Terkadang aku dapat melakukannya bila disertai dengan niat tetapi sepanjang tahun 2014 rasanya hanya sedikit kejadian bahwa aku bisa bangun pagi sendiri dan tidak begadang haha. Aku juga ingin mengikuti berbagai kompetisi khususnya lomba menulis cerpen atau setidaknya menulis itu untuk dikirim ke majalah atau koran. Tetapi sayangnya sejak aku masuk SMP aku tidak begitu produktif lagi menulis cerpen yang pernah menjadi hobiku karena tidak punya banyak waktu dan terlalu banyak menghabiskan waktuku untuk hal lain. Oleh karena itu di tahun 2015 ini aku akan berusaha memanfaatkan waktuku sebaik mungkin untuk lebih produktif dalam menulis.
Selain mengevaluasi resolusiku tahun lalu, aku juga membuat list resolusiku yang baru sesuai dengan keadaanku saat ini. Pertama dan terutama banget tak lain adalah belajar rajin untuk memperbaiki nilaiku terkhususnya di pelajaran MIPA. Dengan keberadaanku di kelas aksel berarti menuntutku lebih sering belajar sendiri apalagi sekarang pake kurtilas. Kemudian aku harus lebih girly khususnya dengan gaya bicaraku. Aku bukannya suka ngomong kasar atau kotor tetapi kata ‘gua’ dan ‘lau’ yang melekat pada gaya bicaraku dan aku termasuk orang yang gampang terpancing emosi apalagi menghadapi orang yang kolot alias keras kepala dan indivudualisme. Ini benar-benar harus aku lakukan supaya aku terlihat lebih feminin (baca: memikat cowo bhak). Tahun ini aku juga akan berusaha lebih keras lagi menjadi bendahara yang baik di kelasku. Baik bukan membiarkan temanku terlalu lama tidak membayar uang kas tetapi rajin menagih mereka karena ini kan juga demi kesejahteraan bersama.
Sebenernya banyak banget yang jadi resolusiku tahun ini tapi kalau diuraikan semua mungkin langitpun tak akan cukup untuk menjadi kertasnya eaa. Lagipula kalau terlalu banyak resolusi doing tapi ga dilaksanakan juga percuma yang ada malah numpuk untuk tahun-tahun berikutnya. Jadi tantangan untukku tahun ini adalah menuntaskan resolusiku tersebut! Tentunya itu semua dapat kulakukan dengan bantuan tangan Tuhan dan orang-orang di sekitarku. Amin deh amin.