Konten dibawah ini merupakan curahan hati seorang anak laki-laki yang kebetulan menjadi sekretaris. Lebih tepatnya, sekretaris PIDAS Victorious. Jikalau anda tidak mengharapakan berbagai kejutan lainnya, harap keluar dari laman ini sekarang.
Cie masih disini aja.
Hai semua!
Yap, kalian sekarang akan mendengarkan cerita mengenai bagaimana rasanya menjadi pengurus ekskul jurnalistik bergengsi, LANGSUNG dari Sekretaris Umumnya. HAHAHA.
Gak terasa, sudah 6 bulan jadi pembesar di PIDAS. Tapi, gimana sih awalnya saya bisa jadi sekretaris? Yuk kita kembali ke tanggal 24 Juni 2016.
Jumat itu, merupakan acara BukBer atau Buka Bersama PIDAS Marvellous. Saya masih ingat, waktu saya diberikan kesempatan untuk menjadi MC. Merasa bangga tentunya, bisa memimpin acara terakhir sebelum pergantian kepengurusan PIDAS. Tapi saya gak sepenuhnya senang waktu itu. Kenapa? Karena saya sudah gagal….
Kepo ya gagal apa?
Saya gagal bidding untuk menjadi Kepala Departemen Multimedia (itu jabatan impian saya sebenarnya, jangan bilang siapa-siapa ya). Saya yang ditemani rekan calon Wakil Kepala Departemen Multimedia yaitu Gracia Novita (Cia) belum berhasil meraih jabatan yang kami berdua inginkan…
Eh kok jadi baper? Woles vroh, akhirnya happy ending kok. Saya menjadi pengurus inti, sedangkan Cia (yang sewaktu itu belum menjadi anggota PIDAS) menjadi anggota Departemen Multimedia.
Yah sekali lagi, waktu itu saya masih agak sedih karena kegagalan saya. Sampai akhirnya, seusai acara BukBer, saya diminta untuk bergabung dengan deretan pengurus inti PIDAS Marvellous dan calon pengurus inti PIDAS Victorious (ditambah Kak Ojan, mantan pelatih PIDAS).
Bukan untuk dilabrak, ditatar atau semacamnya. Tetapi ternyata saya ditawari jabatan, yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, yaitu sekretaris! Langka sekali, bukan? Seorang laki-laki ditawari menjadi sekretaris, apalagi (setau saya) belum ada laki-laki yang menjadi Sekretaris PIDAS sebelum saya. Masih segar di ingatan saya, betapa ragunya saya. Banyak sekali yang dijadikan bahan pertimbangan sebelum saya menyatakan pilihan saya, menerima atau menolak. Saya mengutarakan semua keraguan saya, ketakutan saya, yang pada dasarnya ialah saya khawatir tidak bisa menjadi sekretaris yang baik. Selain karena saya laki-laki (yang biasanya malas), tetapi juga dikarenakan kesibukan saya yang lain. Tapi kakak-kakak Avengers, Kania, Sekar dan Martha berusaha meyakinkan saya. Kania, Sekar dan Martha pun mengatakan bahwa mereka akan membantu saya dalam melanjutkan tugas sekretaris saya nantinya jikalau saya berhalangan. (Apakah benar mereka membantu? Ikuti terus cerita saya ya)
Akhirnya setelah beberapa godaan berlalu, akhirnya saya menerima tawaran tersebut. YEAY.
Udahan ah flashbacknya. Jadi begitu cerita bagaimana saya menjadi sekretaris.
Setelah melalui serah terima jabatan, resmilah dimulai perjalanan saya dalam kepengurusan PIDAS Victorious.
Awalnya semua lancar-lancar saja. Mulai dari pembagian tugas supervisi, dimana saya menjadi Supervisi Departemen Multimedia (senangnya kembali ke departemen impian), hingga pelaksanaan Demo Ekskul untuk siswa-siswi kelas 10. Bisa dilihat dibawah ini, kebahagiaan kami (saya yang mengambil gambar) sehari sebelum pelaksanaan Demo Ekskul.
Dalam kepengurusan, kami memulai inovasi pada hal-hal yang menurut kami bisa dikembangkan. Seperti Best of The Month (BOTM) yang sebisa mungkin kami umumkan di pertemuan PIDAS setiap bulan, disertai pemberian pin sebagai apreasiasi terhadap kinerja yang memuaskan.
Ditambah lagi program kerja PIDAS yang sedari dulu ingin sekali kami wujudkan,yaitu Nawala dan P-FM. Nawala ialah nama koran sekolah yang akan memuat berbagai informasi bagi warga SMA Negeri 81 Jakarta, sedangkan P-FM merupakan nama untuk radio sekolah.
Sedari tadi kelihatannya bahagia aja ya jadi pengurus inti PIDAS?
Eiits, siapa bilang.
Walaupun gak mungkin saya certain yang jelas, tapi ada masanya dimana kami kesulitan. Entah masalah internal, eksternal, pokoknya ada masalah. Kadang pusing sih, ditambah lagi tugas sekolah, pr, dan tugas-tugas lainnya, puji Tuhan masih bisa bertahan jadi sekretaris.
Hingga sekarang, kami pun masih berjuang keras untuk kedua program kerja impian kami. Kedua program kerja tersebut pasti memiliki kesulitannya masing-masing. Doakan kami ya, agar Nawala dan P-FM dapat terlaksana sesegera mungkin.
Di tengah kesulitan itu, senjata kami sepertinya ialah saling backup satu sama lain. Kalau satu kesulitan, yang lain membantu. Kalau satu berhalangan, yang lain menggantikan. Meski sepertinya, saya yang palling sering dibantu dan digantikan, hehehe.
Dan perlu diingat, dalam mengurus segala sesuatu di PIDAS, Gladiators (nama pengurus inti) dibantu oleh pengurus lainnya. Pengurus lainnya menjadi kekuatan lain yang terus mendukung PIDAS agar tetap berjalan. Apalagi dengan pelatih kami, yang terus memantau perkembangan kami setiap minggunya melalui Weekly Report (yang sering terlambat saya isi, maafkan saya, Kak Mine).
6 Purnama sudah berlalu semenjak kami resmi mengemban tanggung jawab ini. Kurang lebih sudah separuh perjalanan, kami melalui teriknya siang dan dinginnya malam. Semuanya terasa sangat cepat berlalu. Rasanya baru kemarin kami mengenakan pin kepengurusan Victorious.
Tapi nyatanya, ini sudah separuh dari tujuan kami. Hanya tersisa 6 purnama lainnya yang harus kami tempuh, sebelum kami mengakhiri segalanya.
Salam hangat,
1 dari 4