Halo, semuanya!
Kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya dari mulai diumumkan adanya LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) sampai di sekolah, nih.
Penasaran kan? Yuk, langsung aja dibaca! 🙂
Awal-awal saya dengar akan diadakannya LDKS ini, saya sangaat senang karena sebelumya saya belum pernah merasakan apa itu LDKS dan hanya bisa dengar cerita dari teman-teman, kakak kelas dan saudara saya. Katanya ada MAKOM yaitu makan komando atau makan menggunakan etika dan diberi beberapa syarat, ada jerit malam yaitu jalan-jalan di dalam hutan di waktu tengah malam, latihan dasar PBB dan masih banyak lagi.
Sebelum diadakannya LDKS, angkatan 2019 melaksanakan Pra LDKS. Saat itu kita dibina oleh kakak-kakak Tratva (OSIS SMAN 81 JAKARTA tahun 2016-2017) dan Kakak-Kakak Cista (MPK SMAN 81 JAKARTA tahun 2016-2017). Pra-LDKS ini sangat melatih kita untuk lebih disiplin dan solid seangkatan. Jujur, berat iya, takut iya, capek iya, serba salah pun juga iya. Tapi binaan ini sangat bermanfaat untuk kedepannya. Buat saat LDKS, dan juga keseharian kita sampai seterusnya.
Sebelumnya kami diperintahkan untuk menyanyikan yel-yel seangkatan. Pada saat yel-yel angkatan dinyanyikan di lapangan, memang kelihatan banyak dari kami yang belum hapal lirik maupun gerakan yel-yel sehingga kami kurang kompak dan yel-yel LDKS angkatan 2019 dinyatakan gagal. Sumpah, disitu saya sedih sekali karena hal itu angkatan 2019 dicap tidak solid. Tapi itu bukanlah sebuah hambatan untuk kami. Kami jadikan ini adalah pengalaman kami dan kita mencoba menjalani resolusi angkatan 2019 ini dengan progress yang baik.
Setelah diadakannya Pra LDKS, akhirnya LDKS dimulai. Hari pertama kami berkumpul di sekolah lalu diarahkan oleh para marinir dan segera menaiki mobil tronton. Saya sangat senang sekali karena saya dan teman-teman saya berhasil masuk ke mobil tronton yang sama dan saya mendapatkan tempat duduk dipinggir. Kami menikmati perjalanan dari sekolah sampai ke Bhumi Marinir Cilandak. Setelah sampai di sana. Ternyata barisan kami terpisah dan akhirnya kita beda regu. Di saat itu saya lumayan sedih karena di regu tersebut saya tidak sama sekali ada yang saya kenali. Walaupun begitu, saya tetap antusias menjalani hari pertama LDKS. Sesudah dibagikan regu, saya mendapatkan kompi kuning. Kami dilatih latihan dasar PBB dan juga yel-yel perkompi. latihan dasar PBB sangatlah melelahkan, karena kami dijemur di lapangan luas dari siang hari sampai sore. Tetapi latihan dasar PBB ini sangat bermanfaat, karena setelah terlaksanakannya LDKS ternyata saya diterima untuk menjadi PASDULOK (Pasukan Dua Delapan Oktober). Tetapi setelah latihan dasar PBB kami diajarkan yel-yel perkompi itu adalah salah satu hiburan kami dari latihan yang melelahkan tadi.
Di sini kami diajarkan latihan menjadi pemimpin, tetap solid kepada siapapun, dan berjiwa patriotisme. Pada saat selesai sholat dan jika kita diperintahkan untuk berbaris di lapangan kami harus saling tunggu menunggu teman kami dan langsung merinisiatif untuk menjadi pemimpin barisan, lalu jika sudah terkumpul semua kami berjalan menuju satu tujuan dan sambil menyanyikan lagi wajib nasional.
Pada siang hari kami ada MAKOM menu pertamanya adalah nasi dengan lauk sepotong ikan goreng dengan sayur tauge sedikit pedas, tempe goring, dan dilengkapi pencuci mulutnya yaitu buah pepaya. Pada saat itu, yang dimakan pertama adalah buah pepaya, kemudia kami diperintahkan untuk memakan tempe goreng, kemudia ikan goring dan terakhir diberi waktu untuk menghabiskan nasi dan sayur toge. Itu semua membuat saya ingin muntah karena saya tidak suka ikan dan juga sayuran toge dan semua makanannya harus dihabiskan. tetapi maksud dari MAKOM ini adalah belajar untuk mensyukuri apa yang sudah diberikan dan tidak menjadi orang yang suka mubadzir.
Pada saat jam magrib sampai isya kami diberi untuk ishoma dan istirahat. Saya dan teman-teman saya ingin mandi secepatnya karena diawal kegiatan LDKS kami diperintahkan untuk tiarap di rumput-rumputan lalu berguling-guling dan juga mengambil sikap push-up, tentunya itu membuat kulit kami sangat gatal dan ingin mandi. Pada saat ingin mandi.. ternyata tidak ada kamar mandi yang kosong. Jadi terpaksa kami harus mengantri dan mandi bersama. Ini adalah pengalaman saya yang sangat berkesan karena ini adalah pertama kalinya saya mandi bersama teman saya.
Di malam hari kami diajarkan untuk memperkuat kesolidaritasan yaitu dengan cara “Jerit Malam”. Kami berjalan mengelilingi kawasan Bhumi Marinir Cilandak dan terutama hutannya. Kami harus berpatokan dengan tali rapia yang sudah direkatkan di pohon. Kemudian kita menjalankan sebuah “permainan” yang tentunya bertujuan untuk menakut-nakuti kita. Hehe. Gak lah. Kami harus saling menjaga kelengkapan anggota kalo tidak, fatal. Tetapi untungnya tidak ada.
Usai jerit malam, kami diberi waktu 2 jam untuk istirahat dan setelah itu kami memainkan beberapa game. Dan selanjutnya kami diberikan izin untuk merasakan naik mobil tank. Dan itu adalah suatu kebahagiaan untuk saya juga, karena saya dari kecil sangat ingin merasakan menaiki mobil tank.setelah itu acara penutupan kami adalah menyanyikan yel-yel perkompi dan penutupan LDKS berlangsung meriah. Dan akhir acara diadakan apel penutupan LDKS.
Setelah LDKS selesai, kami pulang dengan menaiki mobil tronton. Tetapi kali ini trontonnya beda dengan tronton saat saya dan teman saya berangkat, bedanya cuma banyak sirkulasi udara alias jendela dan ternyata.. hujan pun turun dan air hujan itu masuk lewat jendeladan membasahi kami dan juga tas kami. Setelah sampai di komplek kodam, hujannya masih deras dan teman-teman saya binggung bagaimana cara mereka bisa pulang, karena kami tidak diperbolehkan membaha Hand Phone. Kebetulan mama saya anggota panitia pelaksana LDKS jadi saya tidak perlu khawatir dengan hal itu, tetapi Hand Phone mama saya battrainya habis. Dan kebetulan juga ada teman mama saya, saya dan teman-teman meminta tolong untuk meminjam Hand Phonenya dan segera menelfon keluarganya agar segera dijemput.
Saya sangat berterima kasih kepada sekolah, pelatih, dan juga Kak Tratva dan Kak Cista, akhirnya LDKS selesai dengan lancar. Sekarang saya bisa istirahat yang banyak dan bisa mengerjakan PR dan belajar lagi. Pengalaman LDKS ini adalah pengalaman yang sangat langka. Sangat jarang dialami, maka dari itu saya sangat bersyukur diadakannya LDKS walaupun ada efek sampingnya yaitu pegel-pegel dan juga jadi item hehehe.. tapi saya sangat menikmati dan juga bisa mengambil pelajaran dari LDKS ini. Pembelajaran ini adalah buah tangan yang sangat bermanfaat untuk saya di masa depan.