LDKS! Disiplin, Mandiri, tapi Seru!

Halo guys !!

Dikesempatan kali ini, saya akan menceritakan pengalaman LDKS yang sangat seru. Tapi sebelumnya, sudah tau LDKS itu apa? Buat yang belum tahu, LDKS itu singkatan dari Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. LDKS diadakan mulai dari hari Sabtu, 17 September 2016 sampai hari Minggu, 18 September 2016. Kegiatan LDKS bertempat di Sarang Petarung Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.

Agar LDKS berjalan dengan lancar, kami mengikuti Pra LDKS terlebih dahulu untuk mempersiapkan mental maupun fisik buat LDKS yang dibimbing oleh kakak-kakak Pengurus OSIS dan MPK. Kegiatan Pra LDKS ini bertujuan agar kita memiliki mental yang kuat dan tangguh. Kegiatan ini juga bertujuan agar kita nantinya lebih siap untuk mengikuti LDKS dan tidak kaget dengan suasana dan peraturan di sana.

Sabtu, 17 September 2016, kami berangkat ke Bhumi Marinir Cilandak. Ini adalah pertama kalinya saya berkunjung ke sana. Kami berangkat dari SMAN 81 menggunakan tronton TNI. Sesampainya di sana, kami disambut oleh para Marinir dan juga kakak-kakak Pengurus OSIS dan MPK yang sudah terlebih dulu berada disana, karena mengikuti kegiatan LDKO yang diadakan satu hari sebelumnya.

Dengan hitungan seri, kami segera turun dari tronton dan segera merapihkan barang juga mendapatkan tempat khusus untuk tidur. Kemudian kami dibagi menjadi 3 kompi, dan 1 kompi dibagi lagi menjadi 3 pleton. Kami belajar tentang banyak hal. Mulai dari baris-berbaris, makan seperti tentara atau makan komando, kedisiplinan, dan juga kemandirian. Kami juga menyanyikan yel-yel angkatan dan yel-yel kompi. Yel-yel yang kami pelajari merupakan sebuah cara untuk meyantaikan pikiran. Dan yel-yel yang kami pelajari juga kami gunakan untuk “perang yel-yel”dengan kompi lain. Kami belajar untuk selalu disiplin mengikuti aturan apapun yang terjadi. Seperti misalnya, harus memakai baju yang sama berulang kali meskipun baju tersebut sudah penuh keringat. Kami dilatih secara fisik maupun mental. Secara fisik seperti melalui PBB, dan secara mental seperti melalui jurit malam.

Omong-omong tentang jurit malam, kegiatan ini yang menurut saya paling berkesan. Kegiatan ini dilakukan pada dini hari atau larut malam. Terlepas dari kompi ataupun pleton asal, kami dibentuk ulang menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri atas kurang lebih 10 orang, ditambah 2 pendamping dari kakak-kakak Pengurus OSIS atau MPK. Tapi karena ada sekian banyaknya regu, kami harus menunggu giliran, dan sedihnya, regu saya mendapat urutan yang agak akhir. Karena itu, aku dan teman teman seregu sempat tertidur di aula tempat kami menunggu. Walaupun aulanya banyak debu serpihan, kalau ngantuk, ya bisa saja tidur. Kami berjalan melewati rute yang sudah ditentukan, yaitu mengikuti tali yang sudah tersedia sebagai penunjuk jalan. Pelatih kami berpesan, apabila kami melihat sesuatu yang aneh, kami diminta untuk berteriak “Mayat!”, dan apabila ada jawaban “Busuk!” itu artinya ada pelatih di sana. Namun jika tidak ada yang menjawab, maka bisa saja kami sedang berhalusinasi. Walaupun begitu, banyak pelatih yang menakut-nakuti tidak menjawab. Dengan suasana hening dan sangat gelap, saya hanya bisa bergantung pada teman yang ada di depan saya. Selama jurit malam, rute yang kami lalui sangat licin dikarenakan hujan. Maka kami pun harus berhati-hati dan saling membantu. Setelah melewati tanah tinggi, lumpur, dan batuan, akhirnya kami kembali ke jalan batu-bata. Tapi, serunya, regu kami sempat lewat jalan yang salah dan tersesat.

Pagi harinya, kami mengikuti kegiatan olahraga pagi. Setelah itu, kami pun diberi kesempatan untuk beristirahat. Lalu, kami melakukan kegiatan makan komando. Setelah itu, siswa-siswi yang beragama Kristen dan Katolik mengikuti ibadah di gereja sekitar. Sementara, siswa-siswi lainnya mengikuti kegiatan seperti outbound. Padahal, saya juga mau ikut outbond!

Kami juga diberi kesempatan untuk naik tank amphibi milik tentara tapi hanya mengitari lapangan. Pengalaman yang seru dan baru, tapi jalannya agak lama jadi cukup membosankan.

Setelah itu, kami pun segera membereskan barang-barang kami untuk kembali ke SMAN 81. Sebelum kembali, kami melakukan kegiatan makan komando dan upacara penutupan LDKS terlebih dahulu. Kemudian, kami kembali ke SMAN 81 menggunakan tronton TNI lagi.

Walaupun kegiatan LDKS ini hanya dilakukan selama 2 hari, tapi kegiatan ini sangat berkesan. Kami diajarkan PBB, menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, dan berbaur bersama orang lain. Tapi, pulang-pulang kulitku langsung hitam, hehehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *