Apakah kalian pernah mendengar yang namanya LDKS?
Atau apakah teman-teman pernah mengikuti kegiatan LDKS?
Sedikit berbagi cerita tentang pengalaman saya mengikuti LDKS,
Jadi, LDKS adalah singkatan dari Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa kepemimpinan para siswa yang merupakan penerus generasi di Indonesia. Kegiatan LDKS ini sangat diperlukan karena apabila tidak ada jiwa kepemimpinan dalam diri para penerus generasi maka sudah dapat diprediksi nasib dari Bangsa Indonesia kita ini. Selain membangkitkan jiwa kepemimpinan siswa, kegiatan ini bertujuan untuk mendisiplinkan siswa dalam kegiatan sehari-hari.
Seperti yang kita tahu, pada zaman sekarang siswa-siswi di Indonesia kurang kepeduliannya akan ketepatan waktu atau lebih tepatnya kedisiplinan. Selain mungkin karena orang tua mereka yang sering memanjakan anak-anaknya, kesalahan paling besar adalah dari diri si anak. Apabila para siswa tidak memulai untuk membiasakan diri sendiri untuk disiplin maka mereka tidak akan bertumbuh menjadi anak yang kuat dan rapuh saat kesulitan-kesulitan menyerang mereka dalam kehidupan.
Beberapa minggu yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 – 18 September 2016, siswa-siswa kelas X SMAN 81 Jakarta diikutsertakan dalam kegiatan LDKS. Tidak hanya siswa-siswi kelas X, melainkan calon anggota OSIS dan MPK yang baru juga wajib mengikuti kegiatan LDKS ini. Sebelum dilaksanakannya LDKS, terlebih dahulu dilaksanakan Pra-LDKS. Kegiatan Pra-LDKS dibina oleh para calon anggota OSIS. Pembinaannya dilaksanakan dengan cara yang tidak biasa. Kami dilatih untuk hidup di bawah perintah-perintah yang keras.
Dalam kegiatan Pra-LDKS para siswa dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok, dalam satu kelompok rata-rata terdiri dari 10-11 siswa. Di dalam setiap kelompok dipilih seorang Danru (Komandan Regu), Komdis (Komandan Disiplin), dan Koyel (Komandad Yel-Yel).
Setelah kegiatan Pra-LDKS selesai, pada hari Sabtu, 17 September 2016 para siswa kelas X diberangkatkan sambil mengenakan kaos loreng-loreng khas TNI, sedangkan para calon anggota OSIS dan MPK sudah berangkat terlebih dahulu pada hari Jumat, 16 September 2016. Kegiatan dilaksanakan di Bumi Marinir, Cilandak. Tempatnya sangat luas meskipun pada siang hari hawanya sangat panas. Para marinir tidak kalah tegasnya bila dibandingkan dengan para OSIS saat membina kegiatan Pra-LDKS. Bisa dibilang marinir lebih tegas karena mereka sudah berpengalaman dalam membimbing LDKS.
Saat tiba di lokasi LDKS, para siswa kelas X dibagi-bagi dalam beberapa kompi, di antaranya adalah Kompi Merah, Kompi Ungu, Kompi Kuning, dan Kompi Biru. Dalam kompi kemudian dibagi lagi menjadi 3 pleton yaitu Pleton 1, Pleton 2, dan Pleton 3. Kami dihimbau untuk menjalin kerja sama tidak hanya dalam pleton masing-masing, melainkan dalam kompi. Pada saat kegiatan LDKS, tidak diragukan lagi bila para siswa tidak terlalu kaget karena sebelumnya sudah dilatih saat kegiatan Pra-LDKS di sekolah.
Pada hari pertama, ada kegiatan berkeliling dalam lingkungan Bumi Marinir sebagai perkenalan gedung-gedung. Tidak hanya berkeliling sambil berjalan, para siswa juga sempat diperintahkan untuk berjalan jongkok yang sangat melelahkan. Selain perkenalan lingkungan, setiap kompi diajarkan yel-yel per-kompi yang kemudian ditampilkan di depan semua kompi. Setiap kompi pun menampilkan yel-yel masing-masing dengan semangat sebagai tanda kekompakan.
Dalam LDKS kami latihan untuk baris-berbaris di bawah terik matahari yang pastinya panas. Tidak jarang dari para siswa yang jatuh sakit, bahkan hampir pingsan di tempat. Selain latihan baris-berbaris kami juga dilatih dalam kegiatan Makom yang merupakan singkatan dari Makan Komando. Dalam kegiatan Makom ini para siswa dilatih untuk tidak memilih-milih makanan juga makan dengan cepat. Jadi, saat sedang makan, kita diberi hitungan kapan makanan itu sudah harus habis. Misalnya saat sedang makan ikan, harus sudah habis dalam hitungan ke-7. Bila tidak habis maka aka nada hukumannya. Makanan saat kegiatan Makom ini gizinya diatur seimbang agar stamina para siswa tetap terjaga. Selain itu kami juga harus menampilkan yel-yel yang diberikan kakak-kakak OSIS sebanyak 8 yel-yel yang harus dihafalkan.
Pada saat subuh ada kegiatan jurit malam. Jurit malam dilaksanakan per kelompok baru lagi. Dalam jurit malam, para marinir memberi kesan menakutkan karena mereka membuat suara-suara aneh dan mengagetkan dengan boneka hantu. Selain gelap, cuaca juga tidak bersahabat karena saat itu tiba-tiba turun hujan. Menyeramkan namun asyik, karena menantang kita untuk menyelesaikan itu semua. Setelah jurit malam selesai, seluruh peserta LDKS diberi waktu istirahat, duduk di atas lapangan di dalam gelap dan ditemani dengan hujan yang sedang turun. Selama kegiatan LDKS ini, sedikit waktu tidur yang kami peroleh.
Pada hari terakhir ada banyak out bond yang dilakukan. Games-games tersebut di antaranya adalah mendayung di danau, memindahkan telur tanpa boleh pecah, dan lain-lain. Setelah out bond ada kegiatan naik tank. Dalam kegiatan ini, kita bisa menyaksikan bagaimana cara mengendarai tank dan merasakan bagaimana rasanya naik tank.
Melihat betapa melelahkan dan menegangkannya kegiatan LDKS ini, sebenarnya banyak makna yang bisa diambil. Setelah mengikuti kegiatan LDKS kita akan lebih perhatian terhadap jadwal kita, tidak suka menunda-nunda pekerjaan, dan tidak suka bersifat manja. Memang kulit menjadi gosong karena sering berdiri di bawah terik matahari siang namun semuanya membuahkan hasil ke depannya!
Jadi apakah teman-teman sudah memiliki bayangan tentang kegiatan LDKS?