Ini mungkin bukan pertama kalinya gue story-telling tentang PIDAS. Tapi mungkin sampai gue punya cucu, gue bakalan cerita sama mereka, ada loh ekskul terasik, tersibuk, terniat, ter-profesional yang namanya PIDAS.
Gue pertama kali banget tau PIDAS saat masa masa penerimaan siswa baru. Waktu itu gue lagi iseng-iseng cari tau tentang SMA 81 bareng temen gue (yang kemudian juga jadi anggota PIDAS, hai Alep!) lalu muncullah website www.pidas81.org . Saat itu gue cuma nge-scroll sebentar, dan mengambil kesimpulan bahwa PIDAS itu ekskul pencinta alam-nya SMA 81. Mungkin karena lambangnya burung, gue juga agak lupa kenapa.
Pokoknya sampai demo ekskul, barulah gue tau kalau PIDAS itu semacam jurnalistiknya 81. Gue pikir, oh keren juga ya, ada divisi-divisinya segala. Dari penjelasan kakak-kakak PIDAS saat itu, gue yakin ekskul ini bukan ekskul gabut, dan emang tujuan gue…. ya untuk nggak gabut.
Singkat cerita, masuklah gue ke mpc PIDAS. Disitu ada kurang lebih 100-an orang yang tertarik masuk ekskul ini. Berhubung PIDAS juga nggak mungkin nerima semuanya jadi anggota, akhirnya diadakan tes wawancara oleh kakak-kakaknya. Wah, jujur gue rada sebel tuh pake wawancara segala. Karena gue orangnya gampang banget gugup, dan kalau nervous malah nggak bisa mikir. Tapi yaudahlah, karena gue emang mau dan niat, akhirnya gue ikutin aja.
Waktu tes wawancara, gue milih divisi cetak dan multimedia. Kenapa cetak? Soalnya gue dari SMP udah sering ikut ekskul ataupun kegiatan yang berhubungan dengan mading, artikel, majalah, dan semacamnya. Kenapa multimedia? Nggak tau juga, padahal gue nggak berbakat jadi mc, maupun punya keahlian ngedit-ngedit video.
Gue sempet khawatir gue nggak diterima, karena bener-bener banyak yang mau masuk PIDAS, dan pasti semuanya niat dan nggak ada yang asal-asalan. Tapi Alhamdulillah, saat hari pengumuman, gue melihat nama gue di Divisi Cetak. AaaaaAAAAAaaAaaaaaaaaaaaAAAAAAAAAAAAAaaaaAA seseneng itu gue bisa masuk PIDAS, dan ini nggak dilebih-lebihkan.
Waktu RKAT, setiap divisi harus nampilin yel-yel selama kurang lebih 10 menit. Divisi cetak pakai baju kuning-kuning, dateng pagi supaya bisa latihan dulu sebelum tampil hahahah:”
Gue kira kerjaan divisi cetak itu cuma buat mading, bikin artikel, dan seputaran itu aja. Ternyata di PIDAS kita bisa belajar liputan juga! Liputan pertama gue itu untuk event dari FISIP UI, dan gue yang jadi host nya. Gue harus re-take mungkin sampai 10 kali cuma untuk openingnya, ditambah closing 10 kali juga. Belum lagi buat content nya. Sejak saat itu gue kapok dan memilih jadi bagian foto-foto dan nyatet aja setiap liputan.
PIDAS juga pernah jadi media partner World Education Expo Festival yang diadakan di….. Disana kita bisa mengunjungi stand-stand dari perguruan tinggi di seluruh dunia. Kita juga bisa tanya-tanya tentang living cost, plus minusnya disana apa aja, sampai beasiswa yang disediakan. Pokoknya kita dapet banyak banget informasi yang berguna, terutama bagi yang tertarik untuk lanjut kuliah di luar negeri. Ekskul mana lagi coba yang bisa kayak gini?
Di PIDAS, kami nggak cuma diajarin hal-hal yang berhubungan sama jurnalistik aja. Tapi bener-bener diajarin jadi pribadi yang bisa menginspirasi orang lain. PIDAS sering banget ngadain pelatihan tentang leadership, organisasi, dan workshop-workshop yang memotivasi. Kami diajarkan kalau kerja itu harus disiplin dan nggak boleh asal-asalan. Lingkungan kerja di PIDAS akrab dan kayak keluarga, tapi juga professional. Kak Ojan sendiri sering cerita pengalamannya yang seru-seru banget, dan pastinya juga menginspirasi anggota PIDAS.
Sampai akhirnya, di penghujung kepengurusan Marvellous, gue berani mencalonkan diri jadi Wakil Ketua Departemen Media Cetak. Saat bidding itu pasangan gue Ajeng Muthia (hai Jeng). Dan walaupun gue nggak kepilih, tapi pengalamannya bakalan berguna banget buat kedepannya. Mulai dari nyusun essay, sampai presentasi dan diwawancara.
Kalau nggak masuk PIDAS, mungkin gue masih jadi orang yang pemalu, nggak suka berorganisasi, dan lebih banyak diem. Tapi PIDAS ngajarin gue banyak banget nilai-nilai penting dalam bekerja dan berorganisasi. Ekskul ini juga memotivasi gue dari berbagai segi yang mungkin nggak bisa gue sebutin satu-persatu disini.
Semoga walaupun ini tahun kedua gue di PIDAS, bukan berarti gue bisa gabut dan leyeh-leyeh. Walaupun masih banyaaaak kegiatan dan kerjaan lain, gue berharap tetep bisa komitmen dan tanggungjawab sebagai anggota PIDAS. Dan semoga di kepengurusan Victorious ini, PIDAS bisa lebihlebihlebih baik dan makin berjaya dari tahun-tahun sebelumnya.