Pada kesempatan ini, saya akan membahas sebuah karya. Namun bukan sebuah karya seni, yang sedang ramai dibahas oleh para anggota PIDAS lainnya belakangan hari ini. Karya yang saya akan bahas adalah sebuah karya pemikiran yang luar biasa oleh Simon Sinek yang dipresentasikan olehnya di TED.
Simon mengawali penjelasan pemikirannya dengan Apple, Marthin Luther King Jr, dan Wright bersaudara. Ya, mengapa Apple dapat terlihat sebagai sebuah perusahaan yang paling inovatif -pada saat video ini dibuat- meski Apple hanyalah perusahaan komputer biasa seperti kompetitornya yang lain? Mengapa Marthin Luther King Jr dapat memimpin gerakan hak sipil di Amerika meskipun ia bukanlah satu-satunya orator hebat di masanya? Mengapa Wright bersaudara mampu membuat penerbangan berawak pertama yang bisa dikendalikan di masanya, disaat tim lain yang punya kemampuan dan pendanaan lebih baik tak mampu?
Beberapa tahun yang lalu, Simon membuat sebuah penemuan. Penemuan inilah yang mengubah cara pandangnya tentang bagaimana dunia bekerja, dan bahkan caranya menjalani hidup. Simon menemukan sebuah pola. Pemimpin-pemimpin diatas ternyata berpikir, bertindak, dan berkomunikasi dengan cara yang sama. Simon menggambarkannya sebagai ‘lingkaran emas’.
Mengapa? Bagaimana? Apa? Ide sederhana ini menjelaskan mengapa beberapa pemimpin dan organisasi di dunia ini dapat menjadi inspiratif, sedangkan yang lainnya tidak. Disini, Simon menjelaskan bahwa “mengapa” yang ia maksud bukan ‘untuk mendapatkan untung’. Yang ia maksud adalah, mengapa orang harus peduli dengan apa yang anda kerjakan? Apa yang anda yakini? Mengapa organisasi anda muncul?
Seluruh pemimpin dan organisasi di dunia ini tahu apa yang mereka kerjakan, diantaranya juga ada yang tahu bagaimana mereka dapat mengerjakannya dengan baik. Tapi sangat sedikit yang benar-benar sadar mengapa mereka mengerjakan hal tersebut. Contohnya, ambil perusahaan-perusahaan komputer biasa yang mencoba menjual produknya. Mereka akan memulai dari luar lingkaran menuju ke dalam. “Kami membuat komputer hebat (apa), komputer ini didesain dengan indah dan mudah digunakan (bagaimana), anda akan cinta komputer ini, mau membelinya? (mengapa)”.
Bandingkan dengan cara Apple menjual produk mereka. Mereka akan mulai dari dalam lingkaran, menuju luar lingkaran. “Semua yang kami lakukan, kami percaya dalam menentang status quo, kami percaya dalam berpikir berbeda (mengapa), cara kami menentang status quo ialah dengan membuat produk yang indah, sederhana, dan mudah digunakan (bagaimana), kami baru saja membuat komputer yang hebat. Mau membeli? (apa)”. Berbeda bukan? Padahal isinya nyaris sama. Yang membedakan adalah, Apple memulai dari mengapa. Hal ini juga lah yang diaplikasikan oleh Wright bersaudara dalam menemukan mesin terbang dalam kondisi ekonomi yang terbatas, dan Marthin Luther King Jr dalam menjalankan gerakannya yang menarik simpati ribuan orang.
Di video ini juga dijelaskan bahwa cara berpikir seperti itu sesuai dengan cara kerja otak kita secara biologis dan psikologis. Bagi saya, Karya pemikiran Simon ini sangatlah inspiratif. Karya ini mengingatkan kita untuk selalu mulai dengan tujuan yang pakem sebelum memulai suatu hal sekompleks perusahaan, organisasi atau gerakan sosial, atau hanya sesederhana aktivitas harian.
Itulah mengapa saya percaya akan PIDAS. PIDAS memulai seluruhnya dengan visi yang tajam. Bergerak berinovasi, bekarya menginspirasi. Itulah mengapa, –jika kalian tak sadari—PIDAS tampak sebuah organisasi yang inovatif dan inspiratif. Beda dari lainnya. Bukan semata-mata karena anggotanya banyak, atau karena memiliki jas merah, atau karena demo ekskulnya hacep. Tapi PIDAS memulainya dengan sebuah visi, yang berpengaruh dengan etos kerja para anggotanya untuk berinovasi dan menginspirasi.
Penasaran bagaimana videonya itu? Tonton dibawah ini!