Tahun 2015 berlalu dengan suka cita dan tahun 2016 siap menyambut kita dengan senang hati. Dengan datangnya tahun 2016 bukan berarti kita harus melupakan semua yang telah terjadi di tahun sebelumnya yang harusnya tahun itu terdapat suatu peristiwa yang dapat menjadi sebuah “sejarah” dalam hidup kita.
“Setiap manusia punya sejarahnya, lalu dengan sejarah mereka menganyam masa depan.”
― Iqbal Syarie
Tahun 2015 menurut saya sendiri adalah tahun yang bisa dibilang ya tahun paling berwarna sampai saat ini. Mengapa seperti itu?. Ya tahun ini banyak sekali hal yang menyenangkan dan tidak sedikit pula hal yang mungkin tidak begitu baik. Walaupun seperti itu menurut saya itu menjadi warna tersendiri dalam hidup saya karena hidup yang datar saja itu tidak asik sob!.
Diawali di awal tahun 2015, pada saat itu saya masih berada pada semester dua dan itulah awal dari perjuangan yang harus diraih dengan penuh kerja keras. Karena di semester satu saya masih menganggap masa SMA adalah masa yang harusnya “senang-senang” namun setelah tahu lebih lanjut akhirnya saya tersadar bahwa itu tidak seindah yang dibayangkan. Banyak hal yang tidak biasa saya lakukan saat semester satu mau tidak mau harus dilakukan pada semester dua. Contoh saja seperti PR yang terus “menghantui” dengan tingkat kesuiltan yang makin sulit dari sebelumnya itu sangat menguji saya agar lebih giat dan keras dalam berusaha pasalnya pendidikan di SMA tidak akan terulang lagi setelah masuk Perguruan Tinggi. Tentu penyesalan datangnya saat di akhir saat kita menyesali semua nya. Namun pada akhirnya semua yang diperjuangkan akan mendapat hasil sesuai dengan perjuangan kita
“Hidup itu bukan perjuangan tapi perjalanan. melangkahlah kemanapun kau mau tapi ingat cepat atau lambat kita semua akan bertemu ditempat yang sama.”
―Ijal
Selanjutnya mungkin sesuatu mungkin yang tidak baik. Mengapa tidak baik?. Mungkin ini sesuatu yang mungkin tidak terlupakan selanjutnya namun pada saat itu mungkin menjadi hal yang sangat menyebalkan. Pada saat itu saya harus menerima “hasil” dari kelakuan “tidak baik” saya di semester satu. Banyak hal yang saya “acuhkan” pada semester satu ternyata hal itu berkesinambungan dengan hal yang terjadi di semester dua. Contoh satu saja yang sangat berarti bagi saya yaitu pada saat itu baru lah saya tahu bahwa untuk jalur SNMPTN itu adalah salah satu jalur untuk masuk perguruan tinggi tanpa melalui jalur tulis yang katanya “sangat mematikan” dan telah “memakan banyak korban” jalur tersebut menggunakan sistem nilai dari semester satu. Dan saat itu saya berfikir bahwa saya telah melewati dengan buruk sekali 1 dari 5 semester yang nantinya digunakan untuk jalur terebut. Tapi saya tidak perlu meratapi itu terlalu lama. Saya sadar sekarang saya sedang melangkah pada semester dua dan saya harus berjuang dengan mempelajari hal-hal tersebut yang terjadi di semester satu agar saya “tidak terjatuh pada lubang yang sama”. Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan tidak ada rintangan yang tidak bisa dilewati.
Tahun 2015 tahun yang sangat berwarna buat saya, mungkin masih banyak hal yang terjadi tapi biarlah itu hanya saya dan Tuhan yang tahu J. Belajar lah dari pengalaman karena pengalaman adalah guru terbaik. Jadi jangan lupakan semua yang terjadi. Biarlah itu menjadi pengalaman hidupmu kelak.
Dan resolusi untuk tahun 2016 adalah sama. Sama seperti tiap harinya bahkan tiap jam di setiap hari yang saya jalani. Jadi tidaklah perlu membuat perubahan hanya pada tahun baru, melainkan ubahlah diri menjadi lebih baik setiap harinya. Di tahun ini saya akan berjuang lebih keras dan lebih keras lagi agar semua yang saya perjuangkan akan mendapat hasil yang “manis” di akhirnya.
Selamat tinggal 2015 ku selamat datang 2016 ku.
“Masa remaja adalah masa yang masih terlalu dini untuk mewujudkan impianmu, tapi masa yang bagus untuk memulai mimpimu, walau rasanya sakit saat kau gagal tapi itu adalah saat yang 100 kali lebih baik untuk belajar supaya bangkit lagi” –School 2015
Semangat! Lanjutkan!