Hubungan antara Visi-misi PIDAS dan film Tomorrowland

Tomorrowland, sebuah film fiksi ilmiah (science fiction) yang dibintangi oleh banyak aktor dan aktris hollywood George Clooney (berperan sebagai Frank), Britt Robertson (berperan sebagai Casey), Hugh Laurey (berperan sebagai David Nix), dan sederet aktor dan aktris lainnya.

Bagi yang belum tahu garis besar dari cerita ini, berikut cuplikan dari kisahnya. Tomorrowland menceritakan seorang anak yang bernama Casey, gadis kecil penggemar sains dan Frank, seorang ilmuwan pekerja keras. Mereka berdua adalah sosok yang pantang menyerah. Film ini mengajarkan bahwa apapun hal yang anda inginkan, semua itu bisa terjadi asal anda pantang menyerah dan berusaha. Mereka adalah salah satu orang yang direkrut oleh Athena, yaitu sebuah Radio Audio Animatronic, untuk pergi ke suatu tempat yang bernama Tomorrowland. Tomorrowland merupakan tempat dimana semua hal bisa terjadi karena disana terdapat teknologi yang sangat canggih. Casey dan Frank bekerjasama dalam menyelamatkan dunia dari kehancuran karena banyak orang yang jahat di masa itu.

Dari cerita film itu, ada banyak pengajaran yang didapat. Dari banyak pengajaran itu, ternyata banyak sekali pengajaran yang sesuai dengan visi dan misi PIDAS.

Visi PIDAS :

Bergerak menginovasi, berkarya menginspirasi.

Misi PIDAS :

  1. Memanfaatkan media dan teknologi semaksimal mungkin dalam menyampaikan informasi.
  2. Mengedepankan nilai-nilai kreativitas dan orisinalitas dalam setiap program kerja organisasi.
  3. Menanamkan kultur belajar demi menambah wawasan dan mengasah kemampuan anggota PIDAS SMAN 81 Jakarta.

Tomorrowland merupakan tempat yang penuh dengan inovasi, kreativitas, dan inspirasi, seperti pada cerita saat tahun 1964, Frank di masa kecilnya pergi ke Pekan Raya Internasional New York 1964 untuk memperlihatkan Karyanya, yaitu Jetpack yang dia buat, kepada dunia kepada masyarakat. Disitu dia menampilkan keorisinalan, inovasi, dan kekreativitasannya dalam mebuat jetpack itu, karena itu bikinannya sendiri, bukan hasil pemikiran dan bikinan orang lain yang ditiru, tetapi penemuan baru yang ditemukan oleh dirinya sendiri, dan walaupun dia diremehkan oleh para juri dan orang lain, dia tetap tidak putus asa dalam terus berjuang, dari adegan itu, juga terlihat sambung-menyambung dengan misi PIDAS yang kedua, yaitu “Mengedepankan nilai-nilai kreativitas dan orisinalitas dalam setiap program kerja organisasi”.

Athena: “You made this yourself?”
Nix: “Athena, what are you doing here?”
Athena: “Did you, or didn’t you?”
Frank kecil: “Uh, what?”
Athena: “Did you make this yourself?”
Frank kecil: “Yeah?”
Athena: “Why?”
Frank kecil: “I guess I got tired of waiting around for someone else to do it for me?”

 

Misi PIDAS yang pertama, yaitu “Memanfaatkan media dan teknologi semaksimal mungkin dalam menyampaikan informasi” juga searah dengan apa yang ada di Tomorrowland, mereka menggunakan suatu pin untuk undangan yang disebar ke orang banyak, pidas memanfaatkan teknologi masa kini untuk berkomunikasi kepada masyarakat banyak, dan itu juga tersampaikan lewat film Tomorrowland tersebut.

Sedangkan misi PIDAS yang ketiga, yaitu “Menanamkan kultur belajar demi menambah wawasan dan mengasah kemampuan anggota PIDAS SMAN 81 Jakarta”. Semua hal, apapun itu, bisa terjadi di Tomorrowland, dalam cerita itu, kita diajar untuk menambah semangat untuk belajar lebih giat dan mengasah kemampuan kita, jika tidak, kita akan tertinggal jauh oleh orang lain.

Wah! Ternyata PIDAS mengajarkan banyak sekali pengajaran kepada kita semua melalui Visi-Misi nya. Kita diajarkan untuk selalu bekerja keras, pantang menyerah, menjaga keorisinalitasan karya kita, berinovasi, berkarya, berpikir kreatif, dan menginspirasi orang lain untuk berbuat hal baik yang akan mengubah dunia 🌍 menjadi lebih baik.

If you can’t change yourself, change your world-

 

Nix: Every day is the opportunity for a better tomorrow.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *