Eat the ugliest one first!

Pernah gak sih, ketika liburan lo dapet banyak tugas, yang saking banyaknya lo gak tau harus ngerjain yang mana duluan?  Setiap kali lo ‘berniat’ untuk mengerjakan… Selalu cuma berakhir di niat. Karena pas lo liat list pr-pr lo… Ada Uji Kompetensi Fisika lah, ada tugas Matematika bagian 9.1 dan 9.2 yang harus lo kerjain di folio, belum lagi tugas Bahasa Inggris yang makin lama makin ribet, eh lo juga disuruh nyari teks buat tugas Bahasa Indonesia, dan sebagainya.

Pusing gak sih lo?

Well, sebenarnya gue rada curhat. HAHAHA.

Tapi… Gak, gue gak begitu kok. Untungnya gue masih sadar diri kalau gue ini adalah seorang pelajar, dan pr merupakan tanggung jawab gue. Kalo dulu, mungkin iya, gue baru ngerjain pr ketika malam h-1 masuk sekolah.

Mark Twain said, “If the first thing you do each morning is to eat a live frog, you can go through the day with the satisfaction of knowing that that is probably the worst thing that is going to happen to you all day long.”

Sejujurnya, segala sesuatu yang membuat kita jadi keteteran at the end of the day adalah sikap malas. Kadang, kita tau kita punya banyak tugas, tapi kita malah terus mengulur waktu, ‘menikmati’ kenyataan bahwa kita mempunyai tugas yang banyak, tanpa memulai usaha untuk—setidaknya—mencicil sedikit-sedikit.

Here’s some tips how to eat the frog. Bukan, bukan makan kodok sungguhan. Mari kita misalkan ‘kodok’ ini sebagai tugas-tugas kita.
First Rule: If you have to eat two frogs, eat the ugliest one first.
Misalkan lo punya dua tugas. Lo harus bisa menimbang-nimbang, kira-kira tugas yang mana yang lebih sulit. Ketika lo udah mengerjakan bagian yang tersulit, lo udah kehilangan beban terbesar dipikiran lo, sehingga lo bisa dengan mudah mengerjakan tugas yang lainnya—yang memang lebih mudah dari tugas sebelumnya.
Tapi, sebelum lo menentukan tugas mana yang tersulit, pikirkan juga, tugas mana yang paling penting. Jangan sampai lo mengerjakan sesuatu dengan sangat baik, tapi sebenarnya tugas itu gak perlu dikerjakan dengan sangat baik. Ya jadinya… Percuma.

Second Rule: If you have to eat a live frog, it doesn’t pay to sit and look at it for very long.
Anggaplah ‘kodok’ yang akan lo ‘makan’ ini tugas matematika. Pas lo ngeliat catatan betapa banyaknya tugas matematika yang harus lo selesaikan, jangan diam aja. Jangan cuma menggerutu betapa banyaknya tugas itu. Tapi, lakukan. Selesaikan. Karena, lo tau kan pada akhirnya lo HARUS menyelesaikan tugas itu? Kenapa harus menggunakan waktu lo untuk menggerutu padahal seandainya lo diem dan segera mengerjakan tugas itu, tugas itu seharusnya sudah selesai?

Tapi, gue cukup menyadari kok, meskipun lo sudah melakukan hal-hal di atas, terkadang kita masih merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikan semuanya. Dan ya… Ini merupakan masalah time management.

Untuk me-manage waktu itu sebenarnya susah-susah gampang. Misalkan, lo bisa membuat ‘To do list’ sebelum lo mengerjakan sesuatu dan memberikan deadline disetiap tugas lo. Jadi misalkan lo harus mengerjakan tugas kimia dari jam 3 sore, dan tugas itu harus selesai dalam waktu dua jam. Lo harus berkomitmen dengan diri lo sendiri, jangan melanggar aturan yang sudah lo buat sendiri itu. Misalkan dalam 2 jam tugas lo belum selesai, tinggalkan. Karena lo harus mengerjakan tugas yang lainnya.

Nah, terus kapan dong lo menyelesaikan tugas lo yang setengah jadi itu? Ya setelah lo menyelesaikan semua tugas lo yang lain. Dengan begitu, lo mengerjakan segala sesuatu secara teratur, dan lo gak bakal kekurangan waktu, gak bakalan bingung yang mana yang harus lo kerjakan duluan, karena lo sudah memperhitungkan segalanya dari awal.
Kalau misalkan lo kekurangan waktu, sebenarnya bukan waktunya yang kurang. Tapi diri lo lah yang kurang baik menggunakan waktu lo. Toh, lo sendiri kan yang memberikan deadline untuk tugas lo itu? Secara enggak langsung, lo menyanggupi untuk menyelesaikan tugas itu dalam waktu yang sudah lo tentukan itu, kan?

Dan… Biasakan. Biasakan untuk kerja secara teratur dan mematuhi deadline. Mungkin, pada awalnya sulit—sangat sulit. Tapi, kalau hal itu udah menjadi kebiasaan, kedepannya lo bisa lebih mudah mengerjakannya. Yap, seperti kata pepatah, sudah bisa karena biasa.

So, start planning, and stop procrastinating!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *