Jadi Kepala, Bukan Ekor

Jujur, gue bingung apa yang mau gue omongin disini, karena emang gak kepikiran sama sekali tentang apa yang bakal gue tulis disini. Tetapi, gue sempet berpikir apa sih yang bakal gue bahas disini, kayak leadership, media partner, kodok dan segala macemnya. Tapi akhirnya gue memutuskan untuk membahas tentang leadership

Ada pepatah yang bilang kita itu lahir untuk jadi kepala tapi bukan ekor. Bokap gue pun bilang “we were born to be followed and not as a follower”. Itu berarti kita semua memang dilahirkan untuk jadi pemimpin. Dan pada awal-nya, kita sama – sama dari seorang follower yang biasanya ngikut kata pemimpin kita. Namun apakan harus selamanya kita jadi follower? Nggak, setiap orang punya potensi untuk menjadi pemimpin. Bahkan banyak guru disekolah kita bilang kalau kita sekolah itu, supaya bisa jadi pemimpin bangsa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemimpin diartikan sebagai orang yang memimpin, petunjuk, buku petunjuk dan pedoman. Jadi, kalau dari kata-kata gue sendiri, pemimpin itu adalah seseorang yang terpercaya yang handal dalam skill (baik itu soft skills ataupun hard skills) untuk memimpin suatu kelompok dan juga merupakan orang yang merupakan orang – orang yang terpilih.

Sebenernya kenapa sih orang bisa cenderung mau ngikutin pemimpinnya? Menurut gue ada empat alasan utama kenapa orang mau ngikutin pemimpinnya, yaitu:

1. Karena memang kodratnya

Karena kedudukan kita yang tinggi (seperti ketua, CEO, bos dan sebagainya) dan mengharuskan mereka untuk mengikuti apa perintah atasannya

2. Karena jasa pemimpinnya

Biasanya, orang yang punya jasa besar atau orang yang berkontribusi besar dianggap sebagai orang penting bahkan bisa dibilang pemimpin. Jadi, beberapa orang cenderung mau ngikutin orang yang memang berjasa

3. Karena mereka mau

Seseorang mau mengikuti orang lain sebagai pemimpin karena mereka mau, dan itu berarti orang yang diikuti (pemimpin) punya suatu dampak pada pengikutnya yang membuat mereka menjadi pemimpin

4. Karena kepribadian pemimpin itu

Orang yang cenderung jadi pemimpin itu biasanya orang easy going, pinter ngomong, bijak, jujur, tegas dan banyak lagi. Dan karena sifat – sifat itulah, biasanya orang jadi pemimpin

530ef2de290ae_530ef2de41395Di kalangan pergaulan kita ini, semua orang sebenernya bisa jadi pemimpin. Cuma merekanya aja yang gak mau dengan berbagai macam alasan. Biasanya, alasan mereka itu adalah malas, gak mau sibuk, takut, malu, gak berani ambil resiko dan segala macamnya. Memang, awalnya kita pasti ada perasaan begitu. Tapi who knows apa yang akan terjadi selanjutnya? Pasti kita kebayang kalau bawahan kita gak mau nurut dan malah ngebangkang sama kita. Tapi segala mindset itu bisa berubah, kok. Asalkan kita mau “capek sedikit” alias ada usaha buat ngerubah itu. Memang awalnya susah. Karena yang susah itu adalah memulai, bukan melanjutkan.

Sebenernya sih kalau menurut gue, simple aja mau jadi pemimpin. Asalkan ada kemauan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Memang kita gak bisa menebak apakah bisa berhasil atau enggak? Tapi apa salahnya dicoba? Itulah gunanya ada pembimbing, ada pelatih, dan senior kita. Merekalah yang kita jadikan contoh dalam hal leadership ini. Gak perlu takut bertanya pada mereka, kan ada pepatah “Siapa takut bertanya, sesat dijalan”. Jadi sih menurut gue kita selau aja kalau mau nanya, karena pasti mereka juga mengalami proses yang sama dengan kita. Awalnya jadi follower dulu kan pasti?

Syarat jadi pemimpin. Sebenernya gak ada aturan pasti, karena setiap orang pasti punya their own standart. Menurut gue, syarat jadi pemimpin itu adalah :

1.Mau dan niat

Asalkan mau dan niat sih semua pasti jalan, entah itu cepat atau lambat. Karena, kalau gak ada niat dan mau pasti gak bakal ada apapun yang muncul.

2. Action

Apa gunanya kita punya kemauan kalo gak ada action sama sekali? Kapan keinginan kita terwujud kalau kita cuma duduk diam bagaikan putri? Apa yang bakal kita dapet kalau begitu? Pastilah harus ada tindakan dan itu pasti susah karena bakalan banyak tantangan yang bisa ajak bikin lo kesel dan bisa – bisa bikin lo kepengen nyerah. Namanya juga proses, pasti awalnya pahit, tapi hasilnya nanti pasti bikin puas

3. Ambisnya tinggi

Ngerjain tugas dikit? Dibilang ambis. Nanya guru dikit? Dibilang ambis. Catetannya rapih? Dibilang ambis. Ambisius itu menurut gue sebernernya perlu, karena kalau ada rasa ambis, pasti kita ngerasa kayak apa yang lo pengenin harus bisa lo dapetin as soon as possible. Dan itu menurut gue enggak salah, bahkan bagus. Asalkan ambis itu enggak berlebihan dan sampai merusak waktu istirahat loe (bahkan lo sampe sakit), mending kurangin deh ambisnya. Tapi asalkan lo bisa memanage rasa ambis lo itu, itu fine fine aja

4. Time Management

Deadline. Hidup kita pasti gak jauh dari kata deadline. Deadline tugas, deadline bayar uang kas, deadline ketemu orang dan segala macamnya. Dan deadline menuntut kita buat bisa bagi waktu, antara waktu kegiatan dengan waktu istirahat (mencakup main, jalan-jalan dll). Jangan terlalu banyak kegiatan nanti cepet sakit, tapi jangan juga terlalu banyak main nanti malah kerjaan gak kelar- kelar. Jadi bagi waktu tuh penting, kayak bikin roster, time schedule, to-do list. Itu bisa banget bantuin kita buat bagi waktu

5. Berani ambil resiko

meme+dolly1Apa yang kita lakukan pasti bakalan ada resikonya, entah dikatai temen, entah ngabisin waktu main kita dan banyak lagi. Tapi resiko itu harus diambil, apalagi kalau kita jadi pemimpin. Pasti kita bakalan banyak resiko yang kita dapetin terutama pada waktu. Kita kehilangan waktu main karena ada rapat, event, ketemuan dan segala macamnya. Terus kita juga kehilangan waktu sama keluarga, teman hangout dan lain-lainnya. Tapi itu kan bagian dari tanggung jawab kita, mau diapain lagi?

6. Dare to be different

Dimana –mana, pasti ada yang namanya pro dan kontra. Ada yang bakal suka dan dukung kita, tapi malah sebaliknya ada juga yang gak suka sama kita bahkan pengen banget ngejatuhin kita. Kita dituntut buat bikin keputusan tiap hari, keputusan buat bertindak, berbicara dan macem –macem . Apalagi, kalau dalam suatu kelompok dan ada masalah, pasti yang diandalkan adalah pemimpin. Pemimpin itu harus bikin keputusan, dan bisa aja keputusan itu banyak yang gak suka. Bahkan beda dari pemimpin – pemimpin yang lain.

Disaat orang lain banyak nyeleweng, banyak orang nuntut lo untuk bikin keputusa supaya sama dengan mereka. Tapi lo gak mau, dan membuat keputusan yang agak kontroversial. Itu bisa bikin gejolak pastinya. Bukan berarti lo cari sensasi, tapi emang lo mau jadi orang yang beda. Kalau yang lain salah, lo pastinya mau bener. Apalagi kalau keadaanya super duper kacau, masa lo mau ikut keadaan? Ya, enggak dong. Jadi, kita harus dare to be different, tapi jangan lupa, itu bukan berarti, kita cari sensasi, okay?

Nah, kita pasti gak bakal selamanya jadi pemimpin. Dunia kan kayak roda, kadang kita diatas, kadang kita dibawah. Dan pastinya bakalan ada orang yang bakal nerusin tanggung jawab kita. Nah, apa yang perlu kita lakuin? Yang terutama sih adalah share ilmu yang kita punya. Pengalaman yang kita dapetin selama jadi pemimpin, itu bakalan jadi ilmu pastinya. Tapi apakah itu bakal kita simpen aja buat diri kita sendiri? Kalau gau pribadi sih enggak. Kalau kita sayang sama orang yang kita pimpin, pasti kita pengen mereka jadi lebih maju dan sukses meskipun enggak dalam kepemimpinan kita. Nah, itulah gunanya kita nge-share ilmu kita, supaya penerus kita ini, bisa bikin kesuksesan.

Jadi pemimpin itu, pastinya bakal ngasih kesempatan buat setiap orang untuk berkembang, untuk belajar dan untuk menjadi pemimpin. Dia pun bakal ngasih ilmu terbaiknya, kalau dia mau lahir penerus – penerus yang jauh lebih baik dari si pemimpin tersebut. Dan pastinya, pemimpin itu harus berani bikin perubahan, meskipun banyak yang ngejudge dan gak suka, apapun resiko dan konsekuensinya, si pemimpin itu harus siap, teruatama mental untuk mengahadapi para pembangkang.

Jadi, inilah yang bisa gue bahas. Jujur abis baca ulang tulisan gue ini dari awal gue agak surprised seakan – akan gue dapet hikmat darimana bisa nulis kayak begini (gak usah dianggap). Tapi semoga ini bermanfaat buat kalian semua ya.

Ingat, jadi kepala bukan ekor.

 

Elsa Virina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *