Hanya Sekedar Kata-kata?

Siapa yang tidak mengetahui perayaan pada tanggal 25 Desember? Kebanyakan orang tentu tau dan tak sedikit orang yang merayakannya di dunia ini. Aku tak mengerti banyak tentang hari itu, yang ku tahu hanyalah pada saat itu libur karena natal.

Bicara tentang natal…mengingatkan ku tentang sebuah percakapan, antara David dan seorang muslim. seperti ini lah percakapannya.

Muslim : Bagaimana natalmu?

David : Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku?

Muslim : Tidak, agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi masalah ini, agama saya melarangnya..

David : Tapi kenapa, bukankah hanya sekedar kata-kata? Teman muslimku yg lain, mengucapkannya padaku?

Muslim : Mungkin mereka belum mengetahuinya… David, kau bisa mengucapkan dua kalimat syahadat?

David : Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya… Itu akan mengganggu kepercayaan saya…

Muslim : kenapa ? Bukankah hanya kata2? Ayo, ucapkanlah …

David : sekarang, saya mengerti..

Masih ada keraguan didalam diri saya tentang kalimat ini, karena masih terdapat banyal isu tentang hal ini. Ada ulama yang melarang mengucapkan kalimat tersebut, tetapi ada juga ulama yang menganjurkan. Salah satunya adalah Syeh Qaradhawi. Beliau menganggap mengucapkan selamat merayakan Natal adalah perbuatan muamalah yang baik untuk mempererat hubungan baik dengan umat Nasrani. Beliau tidak menganggap ini sebagai bagian dari akidah melainkan muamalah yg baik untuk dilakukan.
ulama di Eropa pun melakukan hal yang sama, beliau mengucapkan ucapan natal untuk menghargai agama lain. banyak ulama di Indonesia juga mengucapkan ucapan natal, untuk menghargai dan toleransi antar agama. MUI mengeluarkan fatwa larang merayakan Natal bersama tetapi tidak untuk mengucapkan ucapan natal. Ustad Quraish Shihab yang ahli tafsir Al-Qur’an itu juga menganggap ucapan selamat natal ini sebagai hal yg mubah. Silakan saja kalau mau mengucapkan.

Walau begitu, tidak sedikit pula ulama yang mengatakan bahwa mengucapkan ucapan itu haram. sebagaimana kutipan oleh Ibnul Qoyyim di dalam kitabnya Ahkam Ahli Adz-Dzimmah. Beliau menulis, ”Adapun memberi ucapan selamat untuk syiar-syiar khusus orang kafir, maka haram hukumnya menurut kesepakatan (ulama). Misalnya memberi ucapan selamat untuk hari-hari besar mereka atau puasa-puasa mereka dengan mengucapkan, ”semoga hari raya kalian diberkati” atau ”selamat hari raya untuk kalian”, dan ucapan semisalnya. Sekalipun pengucapnya bukan orang kafir, tetapi ucapan itu termasuk perkara-perkara yang diharamkan. Hal itu sama saja dengan memberi selamat atas sujud mereka kepada salib, bahkan lebih besar dosanya di sisi Allah subhanahu wa ta’ala dan lebih dibenci oleh-Nya daripada selamat kepada orang yang minum minuman keras, menghilangkan nyawa orang, berzina dan sebagainya.

Natal adalah sebuah perayaan kelahiran Yesus Kristus (Nabi Isa al-Masih ‘alaihis salam) yang dalam pandangan umat Kristen saat ini ia adalah anak Tuhan dan Tuhan anak serta meyakini ajaran Trinitas. Lalu bagaimana bisa seorang muslim yang bertolak belakang dan jelas berbeda pemahamannya mengenai Nabi Isa mendoakan kaum Kristen keselamatan atas apa yang mereka pahami tadi? Padahal dengan sangat jelas Allah menyatakan mereka sebagai orang kafir (QS. Al-Maidah : 72-75) yang tentu di akhirat kelak akan dijatuhi hukuman neraka nan pedih.

Umat Islam meyakini bahwa Nabi Isa adalah utusan Allah ke dunia, bukan anak apalagi Tuhan. Karena Demi Allah, Allah tidaklah diperanakkan dan tidak beranak, ia Maha Esa dan Maha Kuasa, tak ada satupun yang mampu menandinginya bahkan tiada yang pantas untuk sekedar disamakan denganNya. Mengucapkan selamat Natal dan bahkan ikut merayakannya sama saja dengan mengakui apa yang dipahami oleh umat Kristen, dan sudah tentu itu adalah sebuah tindak kekufuran yang nyata yang bisa membuat pelakunya jatuh kepada kekafiran.

Mungkin itu hanya lah sebatas kata kata bagi kita, tapi kita tidak tau banyak makna dan konsekuensi dibalik sebuah kalimat yang terdiri dari kata kata tersebut.

Aku pun masih tidak yakin dan meragukan hal ini, maka ingat lah jika ragu akan sesuatu lebih baik jangan dilakukan agar tidak jatuh ke jalan yang salah.

Kultum sebelum tidur ceritanya eheheh

Yaa sama sama belajar pokoknya

Selamat malam!

 

Sumber:

Home


www.republika.co.id

 

Rafadilla Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *