Jakarta, PIDAS – SMA Negeri 81 Jakarta kembali mengadakan Trip Observasi (T.O.) untuk seluruh peserta didik kelas X tahun ajaran 2013/2014. Kegiatan yang telah diadakan rutin sejak tahun 1970 ini merupakan salah satu program unggulan di SMA Negeri 81 Jakarta yang ditujukan untuk pembentukan karakter (character building) bagi siswa-siswi kelas X. Tahun ini, kegiatan T.O. SMAN 81 Jakarta diadakan di Kampung Cianten, Desa Purasari, Bogor pada tanggal 9 – 12 Desember 2013.
T.O. merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X. Setelah mengikuti kegiatan ini, seluruh peserta diharapkan dapat menjadi lebih cakap dan mandiri. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan anak untuk punya nilai sosial terhadap lingkungan dan juga terutama punya kemandirian,” kata ibunda dari Hanna Ovelia, kelas X IPA 2 selaku ketua panitia orang tua murid T.O. SMA Negeri 81 Jakarta ke-43.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, T.O. tahun ini diikuti oleh beberapa orang guru dan staf , pengurus OSIS, MPK, dan beberapa perwakilan ekstrakurikuler sekolah sebagai panitia. Salah satu tradisi yang selalu dilakukan di setiap kegiatan T.O. adalah memberikan nama angkatan bagi angkatan baru kelas X. Untuk tahun ini, nama angkatan yang diberikan untuk kelas X adalah Centurion.
Sebelum memasuki kegiatan inti, terlebih dahulu diadakan pra-T.O. selama dua hari di SMA Negeri 81 Jakarta pada hari Kamis dan Jumat, 5-6 Desember 2013 . Kegiatan pra-T.O. diadakan untuk mempersiapkan angkatan Centurion dalam menghadapi berbagai kegiatan selama T.O. ke-43 berlangsung. Dalam kegiatan pra-T.O. terdapat berbagai kegiatan, antara lain pembuatan nametag, pengecatan tongkat, pembuatan headband, pembuatan vendel, dan Peraturan Baris Berbaris (PBB). Selain itu, selama kegiatan pra-T.O., angkatan Centurion juga dilatih baik secara fisik maupun mental. Pada hari terakhir pra-T.O., angkatan Centurion diharuskan untuk menampilkan yel-yel mereka di lapangan sekolah yang disaksikan oleh warga SMA Negeri 81 Jakarta.
Trip Observasi Dimulai
Hari pertama kegiatan T.O. dimulai dengan upacara pelepasan peserta di lapangan SMA Negeri 81 Jakarta. Setelah itu, seluruh rombongan T.O. ke-43 pun berangkat menggunakan bus menuju Desa Purasari, Bogor. Perjalanan ke lokasi memakan waktu lebih kurang 4 – 5 jam. Sesampainya di lokasi, seluruh peserta dan panitia langsung menuju tempat tinggal sementara yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, seluruh peserta dan panitia T.O. segera makan siang dan tidak lupa berkenalan dengan tuan rumah masing-masing tempat yang ditinggali sementara. Upacara pembukaan T.O. ke-43 pun diadakan setelah seluruh peserta dan panitia selesai makan siang di lapangan utama. Salah satu agenda pada hari pertama adalah pengumpulan data untuk penelitian ilmiah. Namun, hujan yang turun menyebabkan kegiatan tidak berjalan secara maksimal. Akhirnya, para peserta T.O. harus bekerja mengumpulkan data ilmiah di bawah rintik hujan. Nantinya, data penelitian para peserta T.O akan dituangkan ke dalam sebuah display penelitian (Charta ). Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan hingga sebelum Magrib. Setelah shalat Magrib, seluruh peserta membuat Magna Charta di rumah masing-masing untuk dipresentasikan esok hari.
Keesokannya, seluruh peserta T.O. dikumpulkan oleh pengurus OSIS di lapangan SD untuk melakukan kegiatan senam pagi. Setelah itu, para peserta T.O. kembali ke rumah yang ditempati untuk menyelesaikan charta mereka. Sekitar pukul 15.00, para peserta T.O. mulai mempresentasikan chartanya secara bergiliran. Tema yang diambil oleh para peserta pun berbeda-beda dalam segi aspek, seperti aspek perkebunan dan peternakan, teknologi dan eksperimen, sosial budaya dan pendidikan, serta lainnya. Regu 17 Potalla, misalnya, yang mendapatkan tema mengenai aspek perkebunan dan peternakan mengambil judul “Pengaruh Pupuk Daun Terhadap Kualitas Daun Teh”. Selama hari kedua ini, kegiatan yang ada hanyalah presentasi charta. Setelah itu, tidak ada lagi kegiatan dikarenakan hujan lebat yang mengguyur Desa Purasari ini.
“Karena cuaca di sini selalu hujan, jadi setiap malam kegiatan ditunda sampai besok pagi atau sampai hari yang ditentukan.” kata Muhammad Baihaqi selaku ketua OSIS Kavidhruva Arthyazasta.
Memasuki hari ketiga, para peserta T.O. mempersiapkan diri untuk melakukan penjelajahan. Sementara itu, peserta T.O. yang tidak mengikuti penjelajahan mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba memasak. Di kegiatan penjelahan, setiap regu diberangkatkan setiap lima menit sekali. Di sana terdapat empat pos. Pos pertama adalah pos kerohanian. Di pos ini, peserta diuji kemampuannya sesuai agamanya masing-masing. Pos kedua adalah pos budi pekerti. Di pos ini peserta diberi tiga pertanyaan, yaitu apa dan tujuan T.O., menyebutkan dosa yang telah diperbuat selama setahun terakhir, dan resolusi untuk tahun berikutnya. Pos selanjutnya adalah pos mental dan argumen. Awalnya di pos ini ada games mengambil belut, push up dilumpur dan push up di sungai. Terakhir di pos ke-4 adalah pos penenangan. Di pos ini, yang ditujukan untuk menenangkan diri dan juga mengevaluasi kegiatan selama T.O. berlangsung.
Selain kegiatan penjelajahan, sekitar pukul 09.00 diadakan pula acara bakti sosial, sunatan massal, pemeriksaan gratis dan juga penyaluran obat-obatan kepada warga sekitar. Kegiatan tersebut disambut baik oleh warga dan juga didukung oleh cuaca yang cerah pada saat itu. Sekitar pukul 16.00, seluruh peserta T.O. dikumpulkan di lapangan besar (lapangan utama) untuk menampilkan busana daerah dalam acara fashion show.
Perang Vendel dan Penutupan
Kegiatan T.O. rasanya tak lengkap tanpa Perang Vandel. Perang vandel dilaksanakan di malam hari dan diikuti oleh seluruh peserta T.O. yang laki-laki. Keesokan harinya, di hari keempat yang sekaligus merupakan hari terakhir di Desa Purasari, seluruh peserta T.O. dikumpulkan di lapangan utama untuk melaksanakan apel pagi serta pembagian bintang penghargaan untuk regu terbaik (Mahaputra), Satya Lencana (Kakak Mitra Terbaik), pemenang charta, fashion show dan lainnya. Kegiatan T.O. ditutup dengan penampilan dari warga Cianten dan yel-yel dari angkatan Centurion.
Kegiatan T.O. ini ternyata juga memberikan manfaatnya bagi warga sekitar. “Orang-orang sini yang suka jualan bisa dibilang jadi nambah rezeki, saya sendiri juga merasakan manfaatnya, yaitu dapet sembako dan sumbangan dan saya berterima kasih sekali dengan adanya acara ini,” kata Bapak Sofandi salah satu warga Cianten.
Bagi Farras Amar Muhammad selaku Ketua Angkatan Centurion, melalui T.O. siswa-siswi SMAN 81 Jakarta belajar banyak hal, khususnya mengenai tanggung jawab dan kepemimpinan. “Selain kita bisa memimpin diri sendiri, kita dilatih juga untuk memimpin orang lain dan untuk selalu belajar lebih baik lagi dan untuk mengontrol angkatan bagi semua peserta T.O. memang berat namun itu udah menjadi tanggung jawab.”
Kegiatan ini memang pada dasarnya ingin menyampaikan pesan terhadap siswa agar dapat hidup mandiri, memiliki rasa tanggung jawab dan bisa menyesuaikan hidup di mana saja dan tidak lagi tergantung banyak terhadap orang tua. Namun, kegiatan ini juga tidak lepas dari berbagai kendala, seperti hujan dan komunikasi. “Karena anak OSIS dan MPK hanya dikasih tigas HT (Handy Talkie), jadi kalau ada perubahan rencana sangat sulit dalam hal komunikasinya, dan juga suka terjadi miss comunication guru dengan guru,” tutur Ketua MPK Ҫista Niti Pranagata Resha Rafizqi Bramasta. Namun di balik itu semua, para peserta T.O. menikmati kegiatan ini dan memberi kesan yang baik. “Capek sih capek, fisik capek tapi batin senang” ucap Nazary Agam, Komandan Regu 6 Chevaliers.
Oleh: