Sebagai masyarakat Indonesia kita pasti tahu tentang rencana perpindahan ibu kota negara. Sejak zaman Presiden Soekarno, pemindahan ibu kota selalu muncul ke permukaan. Pemindahan ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan penduduk dan ketimpangan ekonomi di Pulau Jawa. Namun hal ini justru menimbulkan banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat. Presiden Joko Widodo telah membuat keputusan untuk memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur yang disampaikan dalam konferensi pers di Istana Negara pada tanggal 26 Januari 2019.
Ada yang menganggap rencana tersebut adalah ide bagus dan strategis bagi kemajuan bangsa. Pada pandangannya pemindahan ibukota sebagai sebuah pemikiran yang visioner dan menjangkau ke depan untuk berselancar dengan era global yang kompetitif dan menuju Negara maju. Pemindahan ibu kota negara berdampak positif bagi dunia usaha dan investasi karena dapat memunculkan kota metropolitan baru, Pemindahan ibu kota dipercaya dapat meningkatkan produktivitas kerja ASN maupun Non-ASN. Jakarta juga telah mengalami kerusakan lingkungan seperti banjir, krisis air, dan kemacetan yang disebabkan oleh kepadatan penduduk. Didukung dengan penelitian yang meyebutkan bahwa akan tenggelamnya Jakarta karena naiknya air laut, membuat pemerintah semakin yakin bahwa pemindahan ibu kota negara merupakan gagasan yang bagus.
Namun di samping hal itu pemindahan ibu kota negara juga menimbulkan dampak negatif. Perpindahan ibu kota diperkirakan menelan biaya yang cukup besar, sedangkan angka kemiskinan di Indonesia masih tinggi. Terhitung juga hutang negara per akhir Oktober 2019 mencapai jumlah sekitar Rp4.756,13 trilyun. Akan lebih baik apabila membenahi pesoalan tentang kemiskinan dibandingkan memindahkan ibu kota negara yang menelan banyak biaya dan bermodalkan hutang. Apabila pemindahan ibu kota hanya karena isu tentang Jakarta yang akan tenggelam, maka itu sama saja seperti lari dari permasalahan besar yang belum diselesaikan. Pembangunan infrastruktur di Kalimantan juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat berbahaya.
Ibu kota akan mengundang imigran dari luar daerah sehingga akan terjadi urbanisasi yang terjadi secara cepat yang dapat memberikan efek kejut masyarakat yang terbiasa saling mengenal dalam satu kampung akan menemui perkumpulan atau orang-orang baru di lingkungan mereka. Isu politik juga merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi pemindahan ibu kota ini. Pemindahan ibu kota memang penting, namun masih banyak masalah yang harus diselesaikan apalagi mengenai kesejahteraan rakyat.