Hai P-assengers! Kita ketemu lagi, nih di salah satu weekly article PIDAS81. Sesuai dengan judul di atas kali ini kita akan membahas tentang yang namanya survivor’s guilt. Mungkin banyak dari P-assengers sekalian yang belum pernah mendengar a.k.a nggak familiar. Jadi apa ya survivor’s guilt itu? Apa yang bisa menjadi penyebabnya, gejalanya, dan apakah berbahaya? Stay tuned sampai akhir untuk mengetahui jawabannya, ya!
Sesuai dengan namanya, survivor’s guilt atau survivor syndrome adalah semacam rasa bersalah yang dirasakan oleh seseorang setelah selamat dari peristiwa traumatis yang mengancam jiwa tapi orang lain tidak selamat. Seperti bencana alam, kecelakaan, perang, dan lain-lain. Mereka yang mengidap penyakit ini biasanya merasa bersalah akan kejadian buruk yang sebenarnya berada di luar kendali mereka.
Gejalanya sendiri mirip-mirip dengan gejala PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Yuk, kenali beberapa gejalanya!
- Mengalami mimpi atau kilas balik yang berhubungan dengan peristiwa traumatis tersebut
- Merasa putus asa
- Menjadi lebih sensitif dan mudah marah
- Merasa tidak layak untuk selamat dari bencana yang dialami
- Isolasi sosial
- Susah tidur, sakit kepala, dan sering lelah
- Tidak punya motivasi untuk hidup sampai merasa ingin bunuh diri
Dari gejalanya saja sudah bisa tergambar betapa bahayanya survivor’s guilt apabila tidak segera ditangani. Jika terlambat sedikit saja korban dapat menjadi depresi bahkan bunuh diri. Karena itulah apabila kamu atau orang terdekat merasa mengalami gejala tersebut pertimbangkanlah untuk mencari bantuan profesional. Perawatan yang mereka berikan dapat membantu penderita melewati traumanya tersebut.
Bagaimana P-assengers? Sekarang kalian tahu betapa berbahayanya survivor’s guilt, gejala, dan cara penanganannya. Apakah artikel ini menambah wawasan kalian? Semoga bermanfaat, ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Sumber referensi: